30 : Pergi

64 10 2
                                    

Keringat berjatuhan dari kedua sisi pelipis Hyunjin, Jantungnya bahkan terus berdetak hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat berjatuhan dari kedua sisi pelipis Hyunjin, Jantungnya bahkan terus berdetak hebat. Anak itu bahkan menghiraukan Tangan dan bajunya yang kerkena bekas Darah cukup banyak. Ia hanya mondar mandir didepan Pintu Yang tertutup rapat pikirannya benar benar sedang kacau sekarang.

Tidak berselang lama datanglah seorang Wanita yang Hyunjin kenal, diikuti dengan anak lelaki yang lebih tua beberapa taun darinya.

"Pa.. Papa!". Panggilnya didepan pintu sembari terisak.

"Ma Mama Tenang nggak boleh begini kita tunggu ya Papa masih ditangani". Ucap anak lelaki itu mendekap Mamanya Yang perlahat merosot jatuh kelantai.

Hyunjin melihat seseorang lain datang dengan tergesa gesa, Matanya memburam karena air mata. Sesaat setelah ia bisa cukup jelas melihat Papanya yang berdiri tepat dihadapannya, Kesadarnnya perlahan hilang.





Pranggggg

"Kalian mau lihat aku sehancur apalagi!!".
"Kalo kalian aja nggak pernah niat buat rawat aku sama sama kenapa aku harus lahir!". Bentak Hyunjin kepada Papanya.

"Hyunjin dengar, jangan begini Papa Lebih dari mampu untuk merawat kamu sendiri sayang, biarkan ini jadi keputusan Mama kamu. Walaupun dia menikah lagi dia tetap Mama kanu juga sayang". Bujuk Taecyeon.

"Omong kosong Pa!, Aku nahan ini selama bertahun tahun sejak aku kecil. Yang aku mau cuma Papa sama Mama bisa sama-sama lagi bukan yang lain, aku nggak bisa Nerima Mama sama orang lain!". Hyunjin dengan keras kepalanya sedangkan Papanya yang bingung harus bagaimana lagi menghadapi putra semata wayangnya.

"Hyunjin!, Hyunjin!". Panggil Papa Hyunjin tidak dihiraukan, anak itu langsung menaiki motornya dan pergi secepat mungkin. Tanpa memperdulikan keselamatannya bahkan orang orang disekitarnya ia tidak punya tujuan. Selama ini yang bisa ia tuju hanya kedua orang tuanya tetapi kali ini ia ingin pergi sejauh mungkin dari mereka.

Jalanan cukup licin karena baru diguyur hujan, Helm Hyunjin juga sedikit berembun karena udara yang sangat dingin yang membuat pandangannya sedikit terganggu. Tetapi ia tetap tidak mengurangi kecepatan motornya.

Sampai tanpa sengaja ia melakukan sebuah kesalahan besar dalam hidupnya, ia menabrak seseorang dengan cukup keras bahkan ia pun kehilangan keseimbangan sampai akhirnya jatuh dan terseret cukup jauh dari motornya.

Ia mencoba membuka matanya beberapa kali dengan susah oayah karena luka disekitar wajahnya. Tapi samar ia masih bisa melihat kedua orangtuanya menatapnya khawatir.
"Pa ..Ma..". Lirih Hyunjin.



Kali ini seperti Deja Vu, Hyunjin berada di sistuasi yang hampir mirip. Namun hanya ada Papanya disini.
"Pa". Panggil Hyunjin

"Kamu udah sadar Sayang". Tanya Taecyeon sembari menggenggam erat tangan putranya.

On Track (ft. 00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang