Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta & Rahasia Yura Yunita ft. Glenn Fredly
"Gue jadi perwakilan siswa buat penyematan nanti,Ra!". Kata Yeji antusias.
Hari ini akan menjadi hari peralihan dari Merah menuju kuning. Dara sebelumnya tidak pernah aktif mengikuti aktifitas ataupun ekstrakulikuler semacam Pramuka atau yang lainnya. Yang dilakukannya hanya sekolah dan libur dihari Minggu.
Pikirnya minggunya yang begitu berharga itu tidak mau dihabiskan sia sia dengan di sekolah lagi seperti murid murid yang lain.
"Jadi tontonan banyak orang dong Lo nanti". Respon Dara.
"Jadi pusat perhatian apa enaknya?, Maksud gue itu gue merasa terhormat bakal jadi yang dipasangkan atribut langsung sama kepala sekolah". Ucap Yeji masih tetap antusias.
"Tapi Lo nggak sendiri kan Ji?".
"Enggak, sama satu lagi laki laki. Tadi udah sempet gladi bareng sekali".
"Sekarang mau gladi lagi?".
"Iya, 10 menit lagi kumpul".
"Eh tapi maaf Yeji, kok yang gue lihat yang disamping lo. Bukan Lo nya?".
Selembar kertas hvs berukuran A4 itu sudah cukup ia gores dengan pensil yang biasa ia gunakan untuk menggambar seperti biasa.
Kali ini ia menemukan objek yang bisa ia gambar saat ia sedang menunggu jemputan untuk pulang didepan pos satpam sekolah. Entah siapa yang meninggalkan topi baret berwarna coklat itu disana.
Tapi ia mau menggambarnya juga karena teringat akan sesuatu. Penyematan hati itu. Tepatnya yang berdiri disamping teman sebangkunya.
"Masih disini ternyata".
Beruntung sudah selesai Dara menggambar topi itu, si pemilik datang untuk mengambil benda yang ia gambar tadi.
"Punyamu?". Tanya Dara.
"Bukan, punya temen gue pinjam tapi lupa kalo gue tinggalin disini, kalau hilang bisa celaka, katanya ini baret punya banyak cerita". Jawab anak lelaki itu.
Dara cuma manggut manggut dan mengemasi peralatan yang ia gunakan untuk menggambar tadi, ia pikir mungkin sebentar lagi jemputannya akan datang.
"Juuuuuun!, Ketemu enggak???".
"Santai, masih ditempat yang sama". Jawabnya sambil mengangkat benda ditangannya dan berbalik arah kepada seseorang yang berlari kearahnya itu.
"Lo tinggalin disini dari kemarin?".
"Ya namanya juga lupa Jem".
"Siniin, berharga ini. Gue bisa beli topi Iki mau berapa lusin pun sanggup. Tapi nggak bisa beli kenangannya". Omel si pemilik topi itu.
"Iya maap yang penting juga udah ketemu, ya nggak mbak?". Tanya si penaruh topi sembarangan kepada Dara yang tidak tau apa apa.
Dara cuma diam tidak menanggapi dan melihat kearah luar gerbang sekolah disana sudah ada kakak sepupunya yang biasa menjemputnya, tanpa berpamit ia langsung pergi dari kelompok itu. Pikirnya ia tidak perlu sampai berpamitan toh dia tidak kenal mereka.
"Apa gue coba pikirkan lagi buat mulai ikut ekstrakulikuler ya?, Kayaknya nggak masalah tambah hari menghabiskan waktu disekolah".