Hai, hello, Annyeong!
Kali ini sengaja up pas
Hari Spesialnya Nana 💚Selamat membaca 💚
•••
Dara masih ingat betul dengan ajakan Hyunjin beberapa hari lalu, dan hari ini sudah Sabtu yang mana ia akan memenuhi janji untuk pergi bersama Hyunjin. Sejujurnya ia tidak tau akan diajak kemana ia hari ini karena teman lelakinya tersebut tidak mengatakan apapun.
Jadi dia memilih untuk bangun di jam biasa seperti dihari sekolah dan mulai bersiap untuk kegiatan yang tidak bisa disebut kencan itu, karena ia yakin Hyunjin bukan tipe yang berani secara terang terangan mengajaknya berkencan karena ya, dia Hyunjin. Anak lelaki yang hampir mendekati kata phobia terhadap lawan jenis.
"Dara buka pintunya dulu".
Polesan bibir tipis yang Dara gunakan selesai bersamaan dengan seruan dari luar pintu kamarnya. Itu bundanya. Tidak ada orang lain selain mereka berdua dirumah karena ayahnya sedang bekerja diluar kota sejak beberapa hari yang lalu.
"Kenapa Bun?".
"Ada teman kamu diluar".
"Hyunjin?".
"Bukan, kayaknya dia yang datang malam malam itu".
Pikiran Dara langsung menuju kepada seseorang, ia tidak berfikir itu Haechan karena mustahil anak itu mau datang kerumahnya tanpa ada maunya seperti sekedar mengantarkan pulang itu hal yang seorang Haechan hampir tidak mungkin akan lakukan. Jadi dia beralih dari kamarnya untuk memastikan sendiri dan ternyata memang benar siapa yang datang, Jaemin.
"Ngelindur apa gimana Na kan udah dibilang Citra semalem Minggu ini libur Pramuka?". Tanya Dara ketika Melihat Jaemin yang datang menggunakan kaos seragam olahraga dengan bawahan celana hitam seragam hari kamis.
"Ngelindur apa gimana Ra kan udah dibilang Jeno tadi pagi kita diundang ke seminar anak PMR".
"Masa?".
"Iya, Lo belom cek hp?".
"Belum".
Jaemin mendengus. "Ganti baju sekarang, sebenarnya tadi gue udah ke sekolah dan udah rame, tapi karena Lo belom Dateng dan nggak bisa dihubungi akhirnya ya gue pilih turun tangan jemput Lo".
"Tapi sebenarnya gue gabisa hari ini Na".
"Masa iya sia sia gue jemput jauh jauh kesini dan balik ke sekolah sendirian?".
Dara terdiam sebentar, membayangkan bagaimana kalau ia akan menolak dan Jeno akan menegasinya habis habisan dengan kalimat seperti. "...yang mana kita udah tau sendiri kalau yang namanya urusan organisasi harus di utamakan lebih dari urusan pribadi, kecuali memang itu mendesak atau dalam kategori memang tidak bisa ditinggalkan".
KAMU SEDANG MEMBACA
On Track (ft. 00 line)
Fanfiction❝𝐵𝒶𝒽𝓀𝒶𝓃 𝑜𝓇𝒶𝓃𝑔 𝒷𝑜𝒹𝑜𝒽 𝓅𝓊𝓃 𝓉𝒶𝒽𝓊, 𝓀𝒶𝓂𝓊 𝒶𝒹𝒶𝓁𝒶𝒽 𝒽𝒶𝓁 𝓉𝑒𝓇𝒷𝒶𝒾𝓀 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓅𝑒𝓇𝓃𝒶𝒽 𝒶𝓀𝓊 𝓂𝒾𝓁𝒾𝓀𝒾❞.