09 : Broken

91 21 21
                                    

Hai !!

Agak ala ala sinetron ini
Tolong dipersiapkan minum Antimo sebelum membaca. g.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

💚💚

💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Berapa orang yang bisa Dateng Bin?".

"Banyak Ra, gausah mikir soal konsumsinya, kan yang nyuruh mereka Dateng gue jadi itu tanggung jawab gue". Kata Soobin, sore itu ia mampir ketika melihat beberapa teman teman Pramukanya yang sedang berkumpul.

"Jangan lah, kita kan harus menjamu tamu dengan baik. Apalagi minta tolong juga". Sanggah Dara.

"Banyak Ra bener deh, tapi rencana gue dibikin kayak shift gitu gapapa kan?, Biar bisa gantian buat istirahat?". Tanya Soobin.

"Ide bagus tuh".
"Eh Bin, Yeji tuh?". Celetuk Dara sambil menunjuk kepada seseorang yang hanya terlihat bagian belakangnya sedang berjalan menuju Arah kantin itu.

"Kenapa emang kalo Yeji?". Tanya Soobin

"Nggak papa, kan wakil ketua Lo. Baik baik sama dia. Lo pasti kalah galak ya sama dia?". Tebak Dara yang langsung dijawab iya dengan anggukan Soobin.

"Dia pernah marahin anak yang berisik banget waktu materi hari Minggu, semua yang lihat auto kicep lihat dia begitu". Kata Soobin sambil menerawang kedalam ingatannya kembali dari kejadian beberapa Minggu silam.

Dara terkekeh karena sudah terlalu sering melihat Yeji yang seperti dikatakan Soobin.

"Yaudah nyusul Yeji dulu gue, takut di jungkir balik- in semua meja Kantin sama Dia". Soobin berdiri sambil menepuk bagian belakangnya yang sedikit kotor karena baru saja duduk tanpa alas.
"Ra, Jaemin itu". Tambahnya.

"Kenapa?".

"Ya bantuin lah!, Masa cuma diem aja yang lain sibuk kerja!".

"Sebelum mereka sibuk kerja gue udah lebih dulu pusing pusing ya!, Jangan salah anda!". Kata Dara tidak terima.

Soobin hanya tertawa lalu benar benar pamit untuk pergi dari sana.

Mau membantu bagaimana?, Mau berpapasan langsung saja rasanya Dara lebih memilih untuk menghindar. Takut?, Bukan. Entah kenapa ada muncul rasa canggung mengingat yang dikatakan Jaemin hari Sabtu yang lalu.

Ia sudah benar benar menanamkan keyakinan kalau Jaemin itu cuma lelaki yang punya banyak kata kata manis dan rayuan saja. Dia harus memegang teguh akan hal itu.

Kemudian dengan langkah yang ia ambil dia berjalan kearah anak yang lain yang sedang sibuk merakit tingkat dan tali. Pioneering tentu saja untuk membuat itu.

On Track (ft. 00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang