...
"Ketoprak satu minumnya es jeruk mbak". Pesan Hyunjin didepan salah satu penjual makanan di kantin sekolah, daripada ditempat lain di sanalah yang paling sepi dan itulah yang Hyunjin cari, dia nggak mau ribet antri.
"Pedes nggak mas?".
"Nggak".
"Mbak saya pesen yang sama aja, bayarnya jadi satu sama saya". Seru seseorang yang baru saja berdiri disampingnya Hyunjin.
"Woh iya pak Chanyeol ditunggu ya, duduk aja nanti tak antarkan". Kata mbak penjual yang masih sibuk meracik bumbu.
"Ayo duduk Le". Ajak pak Chanyeol setelahnya memimpin jalan menuju salah satu bangku kosong dengan diikuti Hyunjin dibelakangnya.
"Kenapa bapak traktir saya?".
"Biasanya bapak bayarin Renjun, tapi baru aja dia berangkat Prakerin jadi jatah bayarin makan Renjun bapak pake buat traktir kamu aja". Jawab santai Pak Chanyeol.
"Kok sarapan di kantin?, Istri bapak enggak masak emang?".
"Bapak, istri bapak alias Bu Wendy, sama Renjun kalo pagi pergi ke tujuan yang sama, sekolah ini. Sebenernya jago ibunya Renjun masak, tapi bapak nggak maksa aja soalnya ya dia super sibuk, baru kalo sore dia suka masak buat makan malem". Jelasnya.
Hyunjin mengangguk paham. "Pak umur saya 17 tahun lebih, tapi ingatan saya sama kayak bayi berumur kurang dari satu setengah tahun".
"Maksud kamu gimana Le?".
"Bapak pasti udah tau, saya cuma mau bilang kalau saya iri sama Renjun. Bukan dalam artian saya pengen jadi anak bapak. Tapi Renjun bisa merasakan rasanya punya keluarga yang utuh. Kalau pun dimasa lalu saya punya, sayangnya saya nggak bisa ingat memori itu". Kata Hyunjin sambil menunduk dan mengetuk meja dengan jari telunjuknya.
"Le, mau denger cerita dari bapak?".
Hyunjin menaikkan pandangannya tanpa menjawab namun pak Chanyeol mengartikan itu sebagai persetujuan.
"Bapak mulai kenal papa kamu sejak dia masih belum jadi wakil kepala sekolah, kalau nggak salah kamu masih umur 9 tahun". Pak Chanyeol berhenti berbicara ketika pesanan makanan mereka datang.
"Sambil makan bapak ceritain".
"Kamu sudah sama papa kamu waktu itu, Bapak sempat kenalin kamu sama Renjun tapi sifat kalian berdua yang berbeda jauh akhirnya kalian kurang dekat". Sambungnya, sedangkan Hyunjin masih menyimak dengan seksama sembari memakan ketoprak yang ia pesan."Kamu udah nakal daridulu, tapi nakalnya itu yang kayak suka usil, jahil gitu tapi papa kamu sabar, cuma kadang dia marahin kamu kalau kamu udah bikin teman kamu nangis".
"Kalau kamu ngerusakin barang, ngehilangin barang atau bikin rumah kacau itu bukan masalah besar buat papa kamu".
"Waktu bapak main kerumah kalian tiba tiba kamu minta dianter ke rumah mama kamu, ya sebenarnya bapak ngerasa kayak diusir tapi ya mau gimana lagi, Kalian berdua pergi dan bapak pun pulang".
KAMU SEDANG MEMBACA
On Track (ft. 00 line)
Fiksi Penggemar❝𝐵𝒶𝒽𝓀𝒶𝓃 𝑜𝓇𝒶𝓃𝑔 𝒷𝑜𝒹𝑜𝒽 𝓅𝓊𝓃 𝓉𝒶𝒽𝓊, 𝓀𝒶𝓂𝓊 𝒶𝒹𝒶𝓁𝒶𝒽 𝒽𝒶𝓁 𝓉𝑒𝓇𝒷𝒶𝒾𝓀 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓅𝑒𝓇𝓃𝒶𝒽 𝒶𝓀𝓊 𝓂𝒾𝓁𝒾𝓀𝒾❞.