Ep-3

106 5 2
                                        

Menjelang pagi Ra-ra terbangun, lalu ia meregangkan badannya dan menoleh kesamping, ia terlihat tersenyum memandang wajah Yun-ho yang masih tidur disebelahnya. Ra-Ra memandangi wajah Yun-Ho dengan sangat serius, ia menyentuh hidung Yun-Ho secara perlahan dengan jari telunjuknya. Kemudian Ra-Ra beranjak dari tempat tidur dan pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan pagi Dia dan Yun-Ho, setelah beberapa saat kemudian sarapannya suda siap. Ra-Ra hendak membangunkan Yun-Ho, tetapi Yun-Ho sudah keluar dari kamar, Yun-Ho mengucek matanya lalu segera memeluk Ra-ra.

Yun-Ho : Good Morning (mencium kening Ra-ra)

Ra-ra : Good Morning to

Yun-Ho : Wah... apakah ini sarapan kita. (melihat roti sandwich)

Ra-ra : Ehm.. mari makan

Yun-Ho : Ehm.. ini sungguh enak

Ra-Ra : Benarkah? (tertawa)

Yun-Ho : (Mengangguk)

..................................................

Kyu-Bin terbangun dari tempat tidurnya, ia tampak tidak bersemangat menyambut pagi hari. Ia teringat dengan kejadian semalam.

Kyu-Bin : Kenapa aku harus melihatnya? (tanya dalam diri)

Ketika Kyu-Bin sedang serapan pagi ponsel miliknya berdering, Kemudian Ia melihat ponselnya, ternyata pesan dari Uli supaya Ia datang pada siang hari, karena sekarng akhir pekan.

Kyu-Bin : Apa yang harus kulakukan sebelum siang?, apakah aku pergi berolah raga saja? Baiklah.

Kyu-Bin pergi olahraga lari, disaat lari Kyu-Bin teringat Kembali akan kejadian semalam,. Semakin Ia mengingatnya semakin Ia berlari kencang berusaha untuk melupakannya. Sampai akhirnya dia berhenti karena kelelahan.

Kyu-Bin : Kenapa? Kenapa? Aa.... (berteriak)

Seketika Kyu-Bin tersadar bahwa banyak orang disekelilingnya melihat dirinya berteriak. Orang-orang tersebut melihat Kyu-Bin seperti orang aneh, ada juga orang lain yang menertawainya. Menyadari hal ini Kyu-Bin menutup wajahnya dengan topi miliknya, lalu berlari meninggalkan orang-orang itu.

Kyu-Bin duduk dibangku taman sambil meneguk air mineral, setelah tiga tegukan Kyu-Bin Kembali teringat, ia memegang dadanya.

Kyu-Bin : Sakit.

Kyu-Bin teringat dengan pertemuannya yang pertama dengan Ra-ra dipanti asuhan, mereka seumuran. Saat itu umur mereka masih Tuju tahun, gadis kecil yang mengenakan gaun dan Rambutnya dikuncir dua. Mereka saling menatap.

Kyu-Bin menghampirinya, gadis kecil yang Bernama Ra-ra itu wajahnya terlihat murung. Dengan hati-hati mulai mendekatinya, dan tersenyum. Tapi gadis itu berwajah datar.

Kyu-Bin : Siapa namamu? Namaku Kim Kyu-Bin.

Ra-Ra : Cho Ra-Ra, Bibiku meninggalkanku disini karena aku sudah tidak memiliki orang tua. (menangis kencang)

Kyu-Bin : Jangan menangis, Katanya kalo menangis akan terlihat jelek.

Ra-ra : (Makin nangis menjadi-jadi)

Kyu-bin terlihat bingung, bagaimana menenangkan hati Ra-ra supaya tidak menagis lagi. Ia menggaruk kepalanya dan lalu melihat tangannya.

Kyu-Bin : Tolong jangan Menangis lagi. Ini adalah hadiah aku membuatnya sendiri. (tersenyum sambil memberikan gelang)

Ra-ra : Benarkah, ini untukku? Lalu apakah aku benar-benar jelek?

Kyu-Bin : Tidak (tertawa) kamu cantik.

Kyu-Bin dan Ra-ra saling menatap lalu tersenyum. Seperti itulah kesan pertama mereka bertemu, dan menjadi sahabat hingga hari ini.

Kyu-Bin tersenyum mengingat kenangan tersebut, tapi keadaannya membawa kedalam realita yang sesungguhnya, bahwa Ra-ra sudah memiliki kekasih.

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang