Ep-16

81 3 2
                                    

Kyu-Bin dan Uli sudah selesai makan, mereka memandangi sungai han.

Uli menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.

Uli : Aku suka.

Kyu-Bin : Apa?

Uli : Disini sangat nyaman. (Tersenyum)

Kyu-Bin : (Tersenyum)

Uli : Aku merindukan Ibuku

Kyu-Bin : Apakah anda tidak sering berkunjung ketempat anda dulu?

Uli : Aku sangat menginginkannya, tapi ayahku tidak mengijinkannya. Semenjak aku datang kekorea aku tidak pernah lagi menginjakkan kaki ke indonesia.

Kyu-Bin : (Terdiam)

Uli : Ahjussi (memanggil)

Kyu-Bin : Iya?

Uli : Benar, ketika aku balik kesana pun mengingatkanku akan kenangan buruk. Orang-orang mengejekku karena aku tidak punya ayah. Merekah memandang rendah ibuku karena membesarkanku sebagai ibu tunggal. Dan setelah ibu sudah tiada mereka baru tahu siapa ayahku. Ketika ayah datang menjemputkku aku merasa senang, tidak aku sangat bahagiah. Ketikah ayah datang menjemputku ia tampak seperti superhero. Semua orang terkejut melihatnya. Aku tidak akan mau lagi jika hidup terpisah dengan ayahku. Didalam hatiku berkata seperti ini rupanya mempunyai ayah. Tapi yang membuatku sedih aku harus meninggalkan ibuku disana.

Kyu-Bin : Pada akhirnya semua akan baik-baik saja. Ibu nona pasti bangga dan senang melihat putrinya bahagia. Saya yakin ibu anda pasti melihat dari atas sana ( menunjuk langit). Ibu anda sangat hebat, beliau sangat kuat karena mampu membesarkan nona.

Uli : Benar Ibuku sangat kuat (memandang langit) ibu (memanggil) apa ibu melihatku? Aku merindukan ibu. (tersenyum)

Kyu-Bin : (Tersenyum)

Mereka berdua saling memandang sambil tersenyum, lalu kembali melihat kearah langit.

...........................

Jae-Min masuk kedalam rumahnya. Disitu Kakek, nenek, serta ayah dan ibunya menunggu diruang tamu.

Kakek : kau sudah sampai?

Jae-Min : (Memberi hormat)

Ibu : Duduklah putraku

Jae-Min : Ada apa kakek menghubungiku?

Kakek : Dasar anak ini, apakah kau lebih mementingkan itu dibandingkan menanyakan kabar pada kakekmu ini?

Ayah : Ayah jangan marah-marah, nanti jantung ayah bermasalah.

Kakek : Aku tidak perduli, bagimana mungkin cucuku satu-satunya tidak sopan seperti ini.

Ayah :Jae-Min segera minta maaf pada kakekmu.

Ibu : Ia minta maaf nak.

Jae-Min : Maafkan saya kek.

Kakek : Baiklah, kami akan menjodohkanmu

Jae-Min : Apa?

Ibu : Sudah waktunya kamu dijodohkan

Jae-Min : Aku masih mau sekolah

Kakek : Apa salahnya? Kalian memang masih mudah, pacarana saja dulu!

Jae-Min : Pacaran tidak semudah yang kakek bayangkan? Mustahil merubah hati dalam sekejap.

Kakek : Apa Merubah hati? Apa ada sesorang yang sedang kau kencani?

Jae-Min : Tidak ada, tapi ada orang yang kusuka.

Kakek : Siapa?

Jae-Min : Aku tidak bisa memberitahukannya, nanti kalo sudah jadi baru aku ungkapkan kepada kakek.

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang