Ep-34

30 2 1
                                    

Sinar matahari semakin lama semakin cerah, kina tampaknya matahari sudah tidak malu-malu lagi untuk muncul.

Pantulan cahaya yang melewati kaca jendela kamar Uli, kini mulai masuk dan menyinari wajah Uli yang sedang tertidur.

Karena sinar matahari itu, Uli yang tadinya tertidur pulas akhirnya terbangun, dengan pelan iamembuka matanya.

Dengan mengendap-endap dan mata yang setengah tertutup, ia berusaha menemukan sesuatu.

Kemudian ia mendapatkannya, yaitu ponsel miliknya. Ia menghidupkan ponselnya.

Uli : Sudah jam 07.00 pagi ternyata. (meletakkan ponselnya)

Ia merentangkan tangannya diatas tidur dan kemudian menarik nafas dalam-dalam dan segerah membuangnya. Setelah itu ia kemudian bangun dan pergi kebalkon kamarnya.

Uli : Good morning... Danau Toba (senyum)

Didepan Uli sekarang sedang terpampang nyata perairan yang membentang luas, gunung-gunung yang mengelilingi, serta adanya sawah disekitar danau, yang menandai bahwa disana banyak permukiman.

Uli : Sudah Lama tidak bertemu, apa kalian merindukanku? (Berteriak)

Suara Uli yang keras dibalas oleh kicauan burung yang lewat melintasi kamarnya serta suara desiran ombak yang kecil dan angin yang sedikit kencang segera mengkhibaskan rambutnya seolah-olah menjawab pertanyaan Uli.

Uli : Ternyata kalian merindukanku, (senyum) baiklah mari kita memulai hari ini!

Setelah mengatakan itu, ponsel uli berdering, segera ia mengambil ponselnya.

Pesan masuk dengan sangat banyak, ponselnya tidak berhenti terus berdering.

Pesan Jae-Min :

Apa kau sudah sampai?

Uli a...

Kenapa tidak dibalas?

Aku sudah di LA tapi masih dibandara, Kau sudah sampai?

Uli a...

Kenapa pesanku tidak dibalas?

Aku sudah sampai di rumahku.

Uli a.. aku khawatir...

Apa kau baik-baik saja? Sekarang aku sedang meneguk segelas wine, kuharap kita bisa kesini...

Uli a... aku menghubungimu tetapi nomormu tidak aktif.

Tolong segera hubungi aku jika kau sudah melihat pesan ini...

Uli yang melihat pesan dan beberapa panggilan tak terjawab cukup tercengang dengan Jae-Min. Segera ia menghubungi Jae-Min.

Baru saja ponselnya berdering, Jae-Min dengan segera mengangkat.

Jae-Min : Halo?

Uli : Ehm...

Jae-Min : Hei... (berteriak)

Uli : Kenapa? (Berteriak)

Jae-Min : Apa kau tau betapa khawatirnya aku? Aku menghubungimu dari semalam tapi kau tidak mengangkatnya.

Uli : Ponselku mode pesawat jadi aku lupa mengembalikannya.

Jae-Min : Benarkah?

Uli : Ehm, bagaimana dengan disana?

Jae-Min : Aku sedang bersiap-siap menemui klient.

Uli : Benarkah, kau pasti sibuk.

Jae-Min : Begitulah, lalu disana bagaimana?

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang