Ep-9

88 4 1
                                        

Jae-Min : Apakah kau tidak apa-apa?

Uli : Ehm (mengangguk)

Murid yang tidak sengaja pergi mengambil bola, kemudian menuju kerah Uli dan Jae-Min.

Murid : Maafkan saya, apakah anda tidak apa-apa?

Uli : Iya tidak apa-apa

Setelah meminta maaf murid tersebut pergi dan melanjutkan bermain bola basket.

Jae-Min : Benar tidak apa-apa?

Uli : Iya, aku hanya terkejut saja, terimakasih sudah menolongku.

Beberapa menit kemudian ponsel Jae-Min berdering, itu pesan dari ibunya.

Ibu Jae-Min : Putraku, kau sudah janji nanti malam kita akan menghadiri pesta. Cepat pulanga ya. Aku mencintaimu putraku.

Jae-Min : (Terdiam)

Uli : Ada apa?

Jae-Min : Tidak ada, ayok kita pergi

Kemudian mereka berdua Kembali berjalan menyelusuri Lorong sekolah.

.......................................................

Ketika hari sudah hampir gelap Jae-Min sampai dirumah, dia disambut oleh Ibunya.

Ibu Jae-Min : Oh kau sudah pulang

Jae-Min : (Membungkuk memberi hormat)

Ibu Jae-Min : (Menepuk pundaknya) Cepat kekamarmu, ibu sudah menyiapkan pakaian untukmu. Sebentar lagi kita akan bersiap-siap untuk pergi.

Jae-Min : Baik. (Pergi Kekamar)

.......................................................

Pesta itu diadakan ditaman yang halamannya sangat luas, banyak pengusah-pengusaha dari dalam korea maupun luar negeri hadir dipesta tersebut. Mereka yang ada disana terlihat elegan dan tampak sibuk ada beberapa orang yang berdiri memegang gelas wine sambil mengobrol dengan rekan bisnis lainnya.

Jae-Min tampak bosan, karean itu bukan ruang lingkup yang cocok untuknya, dia tampak bosan, orangtuanya sibuk berbincang-bincang dengan kolega bisnis lainnya kadangkala juga orangtuanya memperkenalkan Jae-Min.

Kemudian acara dibuka dengan Pidato dari pemilik pesta, yaitu Presdir dari DAEBAK group yang tak lain adalah ayah Uli. Setelah kata sambutan selesai Ayah dan beserta Ibu tiri Uli memperkenalkan uli kepada rekan bisnis mereka satu persatu.

Akhirnya setelah selesai memperkenalkan, Uli pergi kemeja yang sudah disedikan berbagai makanan. Jae-Min melihatnya, kemudian Jae-Min permisi kepada kedua orangtuanya dengan beralasan untuk ketoilet. Jae-Min pun segera menuju kearah Uli.

Uli mencicipi makaron yang tersedia dimeja itu. Iya menyukai macaronnya. Tetapi disaat dia sedang menikmati makanannya, ada beberapatamu yang berbisik mengenai Uli, Uli mendengarnya begitu juga dengan Jae-Min.

Tamu 1 : Kudengar anak perempuan dari Presdir adalah anak haram.

Tamu 2 : Iya aku juga mendengarnya. Dia baru dibawa dari Indonesia.

Tamu 3 : Apakah Ibunya orang Indonesia?

Tamu 1: Iya, kudengar Ibunya menggoda presdir, karena hartanya, tetapi Presdir meninggalkannya

Tamu 3 : Benarkah? Pantas dia terlihat sedikit berbeda.

Tamu 2 : Karena Ibunya meninggal makanya anak itu dibawa kekorea selama ini dia tinggal dengan ibunya.

Ketika Uli mendengar perkataan mereka, tangan uli tiba-tiba bergetar, Uli menjatuhkan makanannya. Kemudia Ia lari. Jae-Min pergi menyusulnya.

Uli tampak duduk jongkok, kemudian air matanya jatuh, Ia menahan suaranya dengan menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Ia tampak tak bisa menahan air matanya.

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang