Uli : Apa? Awal tahun?
Jae-Min : Maaf (menunduk)
Uli : Apa yang perlu diamaafkan, sudah seharusnya begitu kan? (sedih)
Jae-Min : Tapi tetap saja
Uli : Sudalah aku tak ingin mendengarnya lagi (berbalik)
Jae-Min : (Menarik lengan Uli) apakah kau marah?
Uli : (Air mata jatuh) apa marah kau bilang? Aku hanya menyayangkan sikapmu ini. Setelah bertahun-tahun pertemanan kita kau baru memberitahuku.
Aku kecewa. Tidak aku benar benar kecewa ( berjalan)Jae-Min : Aku takut (Mengeraskan suaranya)
Uli : (Berhenti) benar tentu saja kau takut, tapi jika kau memberitahuku lebih awal, mungkin kita bakal memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin. Bagaimana dalam beberapa bulan aku bisa melepasmu pergi? Bukankah kita sudah berjanji selalu bersama? Dan tentu saja aku tidak akan menghalangimu jika kau ingin pergi keluar negeri.
Jae-Min : Uli.. a
Uli : Maaf, aku butuh waktu untuk sendiri.
Jae-Min : Baiklah.
Uli berjalan menuju Kyu-Bin. Air matanya jatuh ia tampak sedih. Jae-Min hanya melihat Uli dengan tatapan merasa bersalah sekaligus sedih sampai Uli sudah tidak nampak lagi dipenglihatannya.
...............................
Uli menyandarkan kepalanya kepintu kaca mobil. Ia sesekali mengusap air matanya yang jatuh.
Kyu-Bin yang dari tadi memperhatikan uli dari kaca mobil penasaran dengan apa yang terjadi kepadanya.Kyu-Bin : Nona
Uli : Kenapa?
Kyu-Bin : Apakah anda baik-baik saja?
Uli : Aku tidak baik-baik saja (Menangis berteriak)
Kyu-Bin tampak panik ketika melihat Uli menangis semakin menjadi-jadi.
Kyu-Bin : Nona..(lembut)
Uli : Aku sedih, hanya dia sahabatku kenapa seperti ini? kenapa?
...........................
Jae-Min sedang menyetir mobilnya, tampaknya ia memikirkan kejadian tadi.
Jae-Min : Tidak apa-apa, setidaknya kau tidak menundanya lagi untuk besok (menghibur dirinya)
Jae-Min teringat dimalam ketika Uli menangis di pesta.
Uli : Jae-Min a...
Jae-Min : Kenapa?
Uli : Terimakasih sudah ada didekatku.
Jae-Min : Biasa aja
Uli : Apakah kau mau menjadi temanku? Tidak, maksudku sahabatku? (menunjukkan jari klingkingnya dihadapan Jae-Min)
Jae-Min : Tentu saja (melingkarkan jari kelingkinya ke jari klingking Uli)
Uli : Karena kita menjadi sahabat, apakah kau mau selalu bersamaku?
Jae-Min : Tentu saja, kita kan Sahabat.
Kemudian mereka berdua saling menatap dan tersenyum.
Setelah Jae-Min mengingat kenangan dimasa lalu. Ia kemudian kembali mengatakan sesuatu kepada dirinya.
Jae-Min : Iya benar ini salahku, dulu aku yang berjanji kepadanya.
..............................
Uli dan Kyu-Bin sedang duduk dibangku pinggiran sungai Han.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because My Destiny is You
Storie d'amoreSeorang wanita yang bernama Uli yang selalu merasa kesepian, ia ingin menemukan takdirnya. akankah Ia akan bertemu dengan takdirnya?