Ep-45

11 2 0
                                    

Setelah pengakuan Uli Suasana terasa sepi, hanya bunyi rintihan hujan yang bersuara yang menemani kecanggungan mereka berdua.

Uli yang dari tadi hanya menatap kearah Kyu-Bin. Sedangkan Kyu-Bin menghela nafas panjang sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.

Mereka terus saja diam dalam keadaan canggung, hingga hujan berhenti.

Kyu-Bin : Ayo kita bergegas nona!

Kyu-Bin tampak menghindar, dan melangkah beberapa langkah untuk menjaga jarak.

Uli : Ahjussi

Kyu-Bin kemudian berhenti.

Uli : Apa ahjussi tidak menyukainya?

Kyu-Bin : Apa maksud nona? Sebaiknya kita segera pergi sebelum hujannya kembali turun!

Uli : Mau hujan pun aku tidak perduli, aku ingin tahu perasaan ahjussi, apa ahjussi menganggapnya itu hanya sesaat?

Kyu-Bin : Nona tolong jangan begini!

Uli : Baiklah

Berjalan mendahului Kyu-Bin

Kyu-Bin : Kita lupakan saja perkataan nona tadi!

Uli kemudian berhenti

Uli : Apa? Iya benar lupakan saja, mari pulang aku ingin segera istirahat!

.............

Didalam mobil dari awal perjalanan mereka berdua hanya diam saja suasana tampak canggung hingga sampai kerumah begitu juga.

Uli segera memasuki kamarnya kemudian berbaring dengan gelisah di tempat tidur kemudian segera bergegas bangun dan menuju ke jendela.

Ia melihat Kyu-Bin yang baru saja permisi pulang, Ia terus menatap kearah Kyu-Bin sampai ia benar-benar tidak terlihat lagi.

Uli : Apakah ini terlalu cepat mengatakannya?

Uli merasa sedih, malu sekaligus kesal.

Uli : wah, aku tampak prustasi, hah dia menolakku ahahahaha. Entalah aku mau mandi dulu.

...............

Pagi harinya Uli bangun dari tidurnya, setelah membuka kedua matanya ia kemudian teringat.

Uli : Aku malu bertemu dengannya. Aku ingin hari ini langsung saja segera berakhir.

Uli kemudian membuka jendela kamarnya, seketika cahaya masuk menerangi kamarnya.

Uli : Tidak, jangan menghindar Uli (mengelus kepalanya) Cuaca hari ini sangat bagus sangat sayang dilewati begitu saja.

Uli kemudian bersiap memulai hari, ia turun kebawah untuk makan tetapi sebelum itu dia memberi salam kepada ayah dan Ibu tirinya.

Uli : Selamat pagi

Ayah : Pagi, ayo mari kita sarapan

Uli : (Senyum)

Uli kemudian duduk segera mengambil sumpit dan melahap makanannya.

Ayah : Apa putri ayah tidak tidur nyenyak ?

Uli : (Mengangguk) apa kelihatan?

Ayah : Tentu saja kelihatan, apa yang membuat putri ayah ini sulit tidur?

Uli : Ehm hanya saja akhir-akhir ini aku sulit tidur. (Mengunyah)

Ibu tiri : Apakah perlu ayah resepkan obat dari dokter?

Uli : Tidak ayah, itu tidak perlu.

.............

Uli duduk dibangku taman rumahnya.

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang