Ep-19

78 3 2
                                    

Seminggu kemudian, di pagi hari. Uli turun kebawah dan menuju dapur. Iya terheran melihat orang-orang berlewatan lalu lalang. Ia kemudian kedapur dan mengambil segelas air minum lalu meminumnya. Pada saat itu juga salah seorang pelayan masuk kedapur.

Uli : Ada apa bi? Kenapa semua orang pada sibuk?

Pelayan : Apakah nona tidak tahu?

Uli : Tidak, kenapa?

Pelayan : Hari ini perayaan ulang tahun perusahaan.

Uli : (Diam) ehm eh.. benarkah?

Pelayan : Iya nona.

Setelah mendengar jawaban dari si pelayan. Uli tampak tidak bersemangat dan terlihat murung. Ia memutuskan untuk kembali kedalam kamarnya.

Tetapi disaat ia ingin memasuki kamarnya, ibu tiri memanggilnya.

Ibu tiri: Apakah kau mau tidur lagi?

Uli : Tidak.

Ibu tiri : Jadi?

Uli : Aku mau bergegas pergi kekampus.

Ibu tiri : Bukannya hari ini kau tidak ada jam kuliah?

Uli : Bagimana Ibu bisa tahu? (Keceplosan, lalu menutup mulutnya)

Ibu tiri : Kau sendiri yang memberitahukannya ketika makan malam.

Uli : Tapi kan... Ibu tau aku tidak pernah lagi mengikuti acara ulang tahun perusahaan. Aku akan memberitahukannya kepada ayah.

Ibu tiri : Ayahmu sendiri yang mengatakannya, bagimanapun kau harus hadir dipesta itu, karena kau akan diperkenalkan.

Uli : Aku membenci itu.

Ibu tiri : Sudah jangan banyak alasan, Suka tidak suka kau harus menghadapinya. Jangan selalu menghindar itu tidak akan teratasi. bersiap-siaplah kita akan pergi ketoko baju, jagan lupa hubungi pengawalmu, untuk mengantarkan kita nanti.

Uli : Kenapa tidak pakai sopir ibu saja?

Ibu tiri : Dia sedang sibuk mengurus persiapan acara ulang tahun perusahaan.

.......................

Di toko baju Uli dan Ibu tirinya sedang mencoba baju untuk pesta nanti. Uli terlihat tidak semangat. Kyu-Bin yang berada disampingnya juga menyadari hal itu.

Kyu-Bin : Apakah anda tidak menyukai gaunnya?

Uli : Tidak, ini sangat cantik aku menyukainya.

Kyu-Bin : Jadi mengapa anda terlihat murung?

Uli : Aku hanya tidak suka pesta malam nanti.

Tepat pada saat itu, ibu tiri menghampiri mereka berdua.

Ibu tiri : Gaunnya cocok untukmu (tersenyum)

Pelayan toko : Benar sekali nyonya, putri anda sangat cantik seperti bidadari yang turun dari langit.

Uli : Bukankah ini terlalu berlebihan? Gaun ini sangat panjang? Belum lagi tangannya yang tidak ada, bahuku jadi kelihatan.

Ibu tiri : Ini sangat pas untukmu. Pelayan saya akan mengambil ini untuknya.

Pelayan : Baik ibu.

Uli tampaknya terlihat pasrah dengan keadaan. Ia seperti tidak berdaya untuk berkata "tidak"

...........................

Jae-Min sedang makan siang dengan keluarganya di rumah. Disana ada kakek ayah dan ibu Jae-Min. Mereka banyak berbincang sekaligus tertawa sambil menikmati makanan yang dihidangkan.
Tetapi Jae-Min terlihat murung, ia seperti tenggelam dalam pikirannya tanpa memperhatikan sekitarnya. Kakeknya menyadari hal tersebut.

Because My Destiny is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang