Kyu-Bin sedang menunggu David di rumahnya, ia meminum kopi kali ini kopi biasa. Sesekali ia melihat kearah David yang sedang mengajari muridnya takewondo.
Setelah David selesai mengajari muridnya, Ia kemudian pregi menghampiri Kyu-Bin tetapi sebelum itu Ia mengambil air mineral dulu, lalu duduk disebelah Kyu-Bin.
David : Apa kau mau menagih utang? (Minum)
Kyu-Bin : Tidak
David : Lalu? Apa kau rindu padaku? (Senyum)
Kyu-Bin : (Memplototi) tidak sama sekali. (tegas)
David : Lalu apa? (kesal)
Kyu-Bin : Hanya saja aku tidak punya tempat tujuan.
David : Nona itu? Apa kau mengundurkan diri?
Kyu-Bin : (Menggelengkan kepalanya)
David : (Mengkibaskan kerah bajunya) Ouwhh... membuatku prustasi saja.
Kyu-Bin : Ada apa denganmu?
David : Dasar anak ini, jadi kau membantu temannya lagi, begitu?
Kyu-Bin : Ehm...
David : Jadi kenapa kau terlihat murung? Apa kau sudah mulai ada rasa kepada Nona itu?
Kyu-Bin : Tidak, aku tidak menyukainya.
David : Jadi apa?
Kyu-Bin : Hanya saja merasa hampa...
David : Sudalah, kau ini. Lalu bagaimana dengan Ra-ra?
Kyu-Bin : Sudah dua bulan aku tidak bertemu dengannya.
David : Jadi kau merindukannya?
Kyu-Bin : Tentu saja
David : Jadi selama dua bulan ini kau ngapain saja? Apa schedulemu padat? Seperti orang penting saja.
Kyu-Bin : Bukan aku tapi Ra-ra yang sibuk. Aku mengajaknya, tapi dia sibuk.
David : Benarkah? Kau harus berusaha
Kyu-Bin : (Senyum)
David : Kenapa kau tersenyum?
Kyu-Bin : Tidak apa-apa. Lalu jika kungkapkan bagimana?
David : Aku mana tahu, Kau yang akan tahu nantinya.
Kyu-Bin : Besok aku akan pergi.
David : Kemana?
Kyu-Bin : Indonesia
David : Bersama nona itu?
Kyu-Bin : Kakaknya dan juga Ra-ra juga ikut.
David : Berapa lama?
Kyu-Bin : Seminggu
David : Hei (menepuk kedua tangannya) Bukankah itu waktu yang tepat?
Kyu-Bin : Maksudmu Ra-ra?
David : Bukankah kau akan bertemu dengannya selama seminggu, jadi pergunakanlah waktunya sebaik mungkin. Kalo tidak kau akan menyesalinya.
Kyu-Bin : Haruskah aku mengungkapkannya?
...................
Uli dan Jae-Min keluar dari mobil. Uli melihat-lihat sekelilingnya. Kemudian ia tersenyum.
Uli : Hei... seharusnya kau memberitahukannya dulu
Jae-Min : Tenang saja aku sudah mempersiapkannya.
Jae-Min lalu membuka bagasi mobilnya, kemudian mengambil suatu barang dan segera memberikannya kepada Uli.
Jae-Min : Ini (memberi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because My Destiny is You
RomanceSeorang wanita yang bernama Uli yang selalu merasa kesepian, ia ingin menemukan takdirnya. akankah Ia akan bertemu dengan takdirnya?