.. Di ruang tamu, gilang kini menatap kakak nya sangat tajam. Tatapan penuh kebencian ada di mata gilang
"Kita jelasin baik baik ya,ini udah malem. Kalau gilang sama bang han berantem pasti bakal mengganggu tetangga. Inget ini dah malem" Kata ricky
"Aku mau jelasin semua nya,dengerin ovel" Kata fenly di samping ada zweitson
.. Gilang tak mendengar ucapan fenly, dia malah menyudutkan farhan dengan mencengkram kedua tangan farhan dengan erat
"Bang lang dengerin dulu apa kata fenly" Ucap zweitson, gilang melepaskan farhan.
"Aku mau tanya dulu sama kak shan,boleh ?" Tanya fenly, shandy mengangguk
"Ok,bang shan kenapa seminggu yang lalu keliatan banget frustasi. Terus ovel curiga aku nggak mau kakak kenapa kenapa..
"Aku liat surat di ruangan kerja kakak di surat itu berisi kalau perusahaan keluarga kita bangkrut. Apa iya kak ?" Lanjut fenly yang bertanya pada shandy
"Iya akhir akhir ini pendapatan perusahaan kita menurun" Jawab shandy ada nada sedih di suara nya itu
"Astaga kenapa bisa gini shan ?" Tanya bang han
"Oh jadi gara gara surat itu kamu masuk ruang kerja bang shan ?" Tanya ricky
"Iya rick,gw takut kenapa kenapa sama bang shan. Maaf ovel nggak minta izin sama kak shan"
"Nggak apa apa fen" Jawab shandy mendekat
"Mangka nya dengerin dulu,tapi gw nggak suka cara lo narik fenly" Kata gilang menarik kerah baju abang sulung nya itu
"Lang nggak gini cara nya,lo boleh nggak suka sama farhan. Tapi nggak harus gini lo nggak sopan sama abang lo sendiri" Jelas shandy sambil menepis tangan gilang dari kerah baju farhan
"Maaf lang" Kata farhan
"Ngapain lo minta maaf ke gw. Minta maaf ke fenly" Ucap gilang, tatapan nya masih saja sangar
"Maafin gw fen,lo boleh nampar atau pukul gw sekenceng apa apapun" Kata farhan mendekati fenly
"Iya bang,ovel maafin. Ovel juga nggak bakalan mukul atau nampar bang han" Jawab fenly sambil terkekeh pelan
"Dah selesai kan,mangka nya lain kali dengerin dulu penjelasan nya" Kata ricky
"Astaga fiki sama nana belum minum obat" Kata soni yang heboh sendiri
"Zweitson,aji juga belum minum obat. Lo bisa bantuin gw kan ?" Kata bang shan
"Iya bisa bang"
.. Kini masalah berantem tadi telah selesai, kini di ruang tamu hanya tersisa gilang dan fenly. Yang lain nya siap siap untuk tidur
"Gw nggak habis pikir sama lo ya fen" Kata gilang
"Emang nya gw kenapa lang ?" Tanya fenly tak mengerti ucapan gilang
"Kalau gw jadi lo. Pas farhan bilang lo boleh tampar atau mukul gw sekenceng apa pun. Gw mah langsung mukul tau,kesel tiba tiba di tampar tanpa minta kejelasan dulu" Jawab gilang panjang lebar
"Gw nggak setega itu lang"
"Gw pukul tuh si farhan sampai berdarah tapi nggak parah amat sih" Kata gilang yang memperagakan memukul farhan
"Inget dosa lang,begitu juga bang han itu abang kita sama kayak bang shan juga"
"Fen.." Panggil gilang
"Apa ?"
"Temenin gw main PS yak,lagian besok libur kan ?"
"Bisa lang,yuk"
.. Seketika gilang lupa bahwa dia jarang berbicara dengan fenly. Di sisi lain terima kasih buat farhan yang udah bikin gilang nge-bela fenly. Itu lah gilang ketika dia inget, maka dia akan benci dan jika dia lupa hal yang sebaliknya
**
Gilang dan fenly kini siap bertempur dengan PS itu. Bermain PS terjadi di kamar gilang
"Sampai jam berapa ini main nya ?" Tanya gilang
"Sampai jam 3 aja kali ya"
"Ok.."
.. Permainan pertama di menang kan oleh fenly
"Fen gw ambil makanan kebawah,lo tunggu ya" Ucap gilang beranjak dari duduk nya. Fenly menjawab nya dengan mengangguk
.. Gilang keluar dari kamar
"Bang han makasih ya dah nampar aku tadi ya walaupun sakit tapi nggak apa apa karena gilang lupa kalau dia benci sama ovel" Ucap fenly sambil tersenyum
"Nggak apa apa kalau bentar juga,ovel dah seneng bang lang" Lanjut fenly
.. Gilang kembali,di tangan nya membawa dua minuman kemasan dan makanan ringan
"Nih fen,gass yuk. Kali ini gua bakalan menang kali ini pasti nya" Kata gilang dengan semangat. Fenly mengangguk senyum
.. Fenly emang jago dari pada gilang atau pun fajri. Fenly sering menghilangkan suntuk nya dari tugas kampus yang banyak nya (maklum lah anak jurusan hukum), dia selalu ke warnet di dekat kampus
.. Fenly sengaja kalah dari gilang, gilang tersenyum karena dia menang PS
'Ovel pengen nya gini kita berdua gini terus lang' monolog fenly dalam hati nya sambil tersenyum
"Kan bener gue menang kali ini" Kata gilang yang masih tersenyum, pliss author nya bayangin senyum gilang yang manies ei
**
Tak terasa jam kini telah menunjukkan pukul 03.30
"Fen beneran nggak ngampus kan besok ?" Tanya gilang
"Iya lang,libur kan lo juga libur kan ?"
"Iya fen gue juga libur besok"
"Gimana kalau jogging bareng ?"
"Lo kan tau kalau gue nggak bisa bangun pagi"
"Iya juga sih,gue besok harus perhatiin nana,fajri sama fiki buat makan"
"Iya mama fenly"
"Gue bukan mama,cuman abang yang sayang sama adik adiknya"
"Iya dah terserah lo fen"
"Gue harus tidur lang walaupun bentar. Tapi wajib gue harus bangun pagi buat masak"
"Iya tidur gih,selamat istirahat abang ganteng"
"Masa ma abang manis" Jawab fenly tersenyum, fenly keluar dari kamar gilang dan pintu nya pun di tutup
.. Rasa nya fenly ingin berteriak sekencang mungkin, fenly terasa malam ini adalah malam yang menyenangkan karena dia bisa main PS bareng gilang
'Demi tuhan aku seneng banget,makasih lang tadi kita dah main PS' monolog fenly dalam hatinya
**
Awh.. Jiwa gifen (gilang dan fenly) saya meronta ronta
.. Gilang membela fenly dan kini bermain PS hingga menjelang subuh
Attention :
Walaupun gilang benci sama fenly soal masa lalu itu. Tetap saja gifen adalah kakak adik yang memiliki darah yang sama
Salam sayang, author
29 - juli, kamis
(Tanggal pembuatan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Dan Delapan Pangeran
Randomaku dengan delapan abang kandung nya yang ganteng ini.. Masalah menghampiri persaudaraan ini Aku seorang perempuan satu satu nya dalam persaudaraan ini .. Apakah cerita nya semulus seperti princess dan delapan pangeran yang hidup damai .. Sebelum...