Sesampainya nana dan gilang di rumah
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Gimana na ?" Tanya zweitson kepada adiknya itu
"Biasalah lah" Jawab nana
"Ya udah iya,untung fenly belum bangun coba kalau bangun" Kata soni
"Iya mangka nya bilangin ke sian kalau mau ketemu jangan tiba tiba" Balas fiki
"Fik.." Panggil gilang
"Iya ?"
"Minjem flashdisk nya ya"
"Emang flashdisk lo kemana bang ?"
"Males gw pakai nya fik,minjam ya"
"Yah bang.."
"Pelit lu pik" Keluh gilang
"Stt..bang lang bisa minjam flashdisk aku aja ya" Ucap nana
"Aaakhhh..makasih cantik,nggak lama kok. Makasih ya"
"Iya sama sama abang maniesss.."
.. Sejam telah berlalu, kini nana menemani gilang yang sibuk dengan tugas kampusnya
"Bang,nana boleh nanya nggak ?"
"Apa sayang ?"
"Kalau menurut bang lang,nana boleh nggak ngedate sama sian ?"
"Hmm..gimana ya na,boleh sih tapi kamu tau batasan kalau dia tuh cowok yang udah memiliki pacar. Sebenarnya itu nggak boleh sih na tapi itu kan perasaan nggak bisa di tahan juga kan"
"Iya bang,jadi gimana ?"
"Boleh sih asal bang lang ikut karena ya bang lang wajib jagain kamu"
"Iya"
"Jadi kapan ngedate nya ?"
"Tadi sih rencana nya di sekolah aja manggil kakak adik gitu bukan manggil aku kamu di kelas"
"Ngobrol nya,pakai bilang kakak adik gitu manggil nya ?"
"Ybb,kalau aku kamu kan temen temen di kelas pada curiga ya gitu lah"
"Bang lang inget nya waktu itu manggil nya gw lo ya nggak sih,sekarang udah pakai panggilan kakak adik nih" Goda gilang
"Iya gitu lah"
"Oh ya, bang lang sekarang gantian yang nanya ya ?"
"Apa ?"
"Bang lang suka sama cewek,kating sih nah dia tuh kek sering banget bantu bantu bang lang soal materi"
"Ya terus kakak tingkat nya gimana ?"
"Nah tadi pagi nih ngeliat si kakak cantik itu berdua sama cowok"
"Cowok nya sekelas sama kakak cantik ini ?" Tanya nana
"Nggak sih bukan sekelas tapi adik malah jurusan nya beda,jadi bang lang harus gimana dong ?"
"Tanya aja langsung sama kakak nya,cowok nya cakep ?"
"Nggak sih b aja gitu"
"Ya udah bang lang jangan berantem sama dia. Tapi kalau bisa nanya aja ke kakak cantik nya langsung"
"Ok,makasih ya na"
"Iya sama sama abang manis"
.. Nana sedang asik dengan memainkan gitar nya, ya nana memang sering belajar bermain gitar dari abang abang nya apalagi fenly
"Na,gimana kalau kita ke cafe bentar ?" Tanya gilang
"Bang ini udah jam nya bang shan pulang dari kantor,gimana dong pasti bang shan marah jam segini keluyuran ke luar"
"Iya juga sih,bang lang bosen.akhh.."
"Main PS yuk"
"Iya"
**
Nana dan gilang siap untuk PS
"Bayaran nya apa nih ?" Tanya gilang
"Bayaran yang kalah meluk yang menang"
"Ya" Bersamaan dengan itu gilang langsung memeluk adik nya
"Jadi bang lang yang kalah nih ?" Tanya nana sambil tersenyum
"Iya dong..bang lang kalah aja"
"Jangan dong..kalau kayak gini nggak bakalan main"
"Yaudah yuk main" Balas gilang sambil melepas pelukan itu. Tiba tiba aji keluar kamar nampak nya baru bangun dari tidur nya
"Ji,cuci muka dulu" Suruh gilang
"Ntar dulu bang" Jawab aji yang duduk di sebelah nana
.. Nana dan gilang kini sedang bermain PS, di ronde pertama gilang sangat sangat excited ya karena dia memenangkan nya sedangkan yang kedua lagi lagi gilang heboh dan ronde terakhir nana memilih untuk mengakhiri permainan, kemudian memeluk gilang
"Berisikkk.." Teriak fenly yang keluar dari kamar nya
"Suruh siapa masih tidur jam segini seharusnya kan belajar" Ucap gilang sambil merapihkan stik PS itu setelah pelukan nana di lepas
"Fenly udah bangun duluan ya nggak ji ?,lagi belajar di kamar" Balas fenly dan diangguki oleh aji
"Ya pengertian apa,gw seneng karena gw menang main PS dari nana" Timpal gilang dengan suara nya yang terdengar datar
"Iya lang"
"Ji,besok pagi aji sama gilang ya" Lanjut fenly
"Emang nya lo mau kemana ?"
"Ke sekolah the bungsu buat ngurus buku perpustakaan"
"Oh ya udah,aji sama bang lang besok"
"Aji harus makan ya,mau tau apa yang terjadi kalau kak ovel tau aji nggak makan ?"
"Apa ?" Tanya aji seperti anak kecil yang menggemaskan
"Kak ovel bakalan narik pipi aji sepuasnya sampai merah kalau bisa"
"Ih jangan dong,ntar aji aduin ke bang shan loh" Ucap aji sambil menggosokkan pipi nya dengan telapak tangan nya sendiri, seolah olah telah ditarik gemes pipi nya oleh fenly
"Aduin aja,kak ovel ada nana yang bakalan bela" Balas fenly sambil bersembunyi di belakang nana yang sedang duduk di samping aji
"Nana jangan mau ya bela fenly,ntar kak aji kasih coklat mau ya..ya..ya" Mohon aji sambil memegangi kedua tangan nana
"Oh gitu ya,kali ini nana milih siapa aji atau kak ovel ?" Tanya fenly
"Fenji..fenji..fenji" Jawab nana dengan suara agak keras sambil kedua tangan nya yang masing masing memegangi kedua tangan aji maupun fenly
.. Aji dan fenly tertawa mendengar jawaban nana
**
Pagi hari telah tiba, sarapan juga telah usai kini masing masing sibuk dengan aktifitasnya masing masing kecuali aji dia masih tidur
"Lang,aji sama lo ya. Makan sama minum obat nya jangan telat" Ucap shandy
"Iya bang,tenang aja aji sama gilang"
"Iya dan jangan sampai tuh anak keluar dari rumah"
"Iya bang shan"
"Oke.."
"Kak pikipaooo.." Panggil nana yang melihat fiki asik mengenakan sepatu nya
"Apaan ?"
"Napa serius amat dah pakai sepatu nya"
"Pasti ada mau nya nih" Ucap fiki sambil menyipitkan mata nya
"Iya tolong iketin sepatu nana ya" Kata nana sambil tersenyum
"Iket sepatu aja minta tolong" Gumam fiki
"Fikk..bang shan denger loh ya,lagian apa susah nya sih lagi pengen manja sama lo tuh si nana nya" Balas shandy
"Iya kak fiki iketin sepatunya princess" Ucap fiki sambil tersenyum
"Nana juga bakalan iketin sepatu kak fiki ya" Kata nana setelah selesai melihat fiki mengikat kedua sepatu nya
"Ya elah manis banget sih,kalah tau fajna sama nanly" Kata fenly
"Nanly siapa ?" Tanya fiki
"Nana fenly"
"Sejak kapan punya couple couplean" Oceh fiki
"Iri lo emang" Ledek fenly
"Biarin gw sama nana kan romantis biasanya kan ngajak berantem mulu"
"Sttt..pokok nya nana sayang sama delapan pangeran yang luar biasa,kakak yang luar biasa pokok nya"
**
Ketika fenly dan the bungsu sampai di sekolah
"Belajar yang bener ya kalau nyari buku di perpustakaan panggil kak ovel aja ya" Kata fenly
"Iya bapak guru magang yang ganteng,paling bentar lagi juga di goda siswi siswi" Goda zweitson
"Nggak ada,belajar yang bener bayikk..jangan godain abang lo,godain si lia sana" Kata fenly
"Pasti soni pasti belajar yang bener"
"Lo juga pikipao" Kata fenly menyipitkan mata nya
"Lah,gw mah pasti nya dong"
"Iya belajar yang bener,jangan nggak semangat cuman karena aji masih nggak sekolah"
"Siap fen.."
"Nana juga ya.." Ucap fenly sambil tersenyum
"Siap bang ganteng"
..
Sesampainya di kelas nana, nampaknya di kursi nana ada yang tertidur dengan duduk posisi kepala nya yang beralaskan tas sekolah nya sambil kedua telinga nya mengenakan headset
"Kenapa nggak ada yang berani bangunin tuh anak,mentang dia sekretaris gitu" Gumam nana sambil mendekati orang tersebut, ya siapa lagi kalau bukan sian. Nana tau kalau sian memiliki suara nada panggilan telpon yang cukup keras
"Astagfirullah ya allah" Ucap sian dengan keras sampai sampai diri nya berdiri dari kursi dan semua yang berada di dalam kelas melihat ke arah sian
"Hahahaha" Nana tertawa dengan puas
"Kamu ya ?" Tanya sian dengan suara keras. Nana mengangguk
"Ashh..padahal lagi mimpi indah"
"Mimpi indah jam segini ?"
"Iya mimpi ngedate sama kamu" Bisik sian dengan suara pelan yang hanya di dengar oleh kedua nya sedangkan siswa dan siswi yang lain sibuk dengan aktifitasnya masing masing
"Mimpi itu pasti bakalan terwujud kok"
"Ma..mak..maksudnya ?"
"Kenapa sampai kelu gitu sih,ya aku di izinin sama bang lang buat ngedate sama kamu"
"Hah yang benar na ?"
"Iya"
**
Di sisi lain, fenly sibuk sedang mendata jumlah buku di perpustakaan. Tiba tiba seorang siswi menghampiri fenly
"Hai kak.." Sapa nya
"Hai.."
"Masih inget aku nggak ?"
"Hmm..maaf,saya lupa"
"Hehmm..aku revi,kelas 11 IPS 2 sekelas sama fiki dan aji,suka warna pink tentunya juga sama kakak" Ucap revi sambil memainkan rambutnya
"Oh iya revi..kamu yang waktu itu kasih saya coklat ya"
"Iya iya akh..akhirnya kakak inget"
"Kak.."
"Iya kenapa ya ?"
"Aku boleh bantu kakak nggak,nyusun buku nya ?"
"Oh boleh kalau nggak ngerepotin"
"Iya kak nggak ngerepotin kok kalau ngerepotin juga nggak apa apa"
"Yuk bantu saya"
"Iya kak,kakak kan yang catat..ini IPS ada 5,IPA 10,Fisika ada..hmmm 15"
"Iya udah itu aja,makasih ya udah bantu saya"
"Iya kakak..oh ya revi boleh nggak minta nomor telpon kakak"
"Ahh..bentar ya revi,saya mau ke toilet dulu kebelet soal nya"
"Kak..aku ikut"
"Ikut ke kemana,saya mau ke kamar mandi"
"Mau ke kantin"
"Oh ya udah"
.. Fenly buru buru ke toilet, itu hanya alasan fenly agar tak di ikutin oleh revi ke sana kemari
"Ashh..tuh anak ngikutin gw mulu dah,risih sumpah risih gw" Kata fenly yang berkaca sambil mencuci tangan nya di wastafel
"Akhh..apa gw minta tolong sama fiki apa gimana ya ?"
"Ah gw minta tolong sama fiki apa nana ya ?"
.. Akhirnya fenly memutuskan untuk ke kelas nana. Ya jam pelajaran belum di mulai karena ini masih pagi
"Permisi.." Ucap fenly
"Mau cari siapa pak ?" Tanya salah satu teman nana
"Nana..liana"
"Oh ada pak,tuh yang di belakang sama sian"
.. Fenly menghampiri nana
"Kak ovel kok di sini ?" Tanya nana yang melihat keberadaan fenly
"Ntar kakak mau duduk"
"Pak,bisa duduk di kursi saya aja ya" Tawar sian
"Boleh,tapi kamu nya ?"
"Bisa aku mah" Ucap sian sambil duduk di depan meja nana yang kosong karena siswa yang duduk di sana sedang libur
"Kak ovel kenapa keliatan panik banget ?"
"Pliss yang bener aja tadi kakak ovel di deketin mulu sama si revi"
"Revi 11 IPS 2" Ucap nana dan sian secara bersamaan
"Iya..dari tadi deketin mulu,eh ujung ujung nya minta nomor telpon. Kak ovel alasan lah ke toilet,jujur bingung pasti di perpustakaan dia nunggu"
"Emang tuh cewek,modusnya gitu ke semua cowok" Ucap nana dan sian yang lagi lagi bersamaan
"Ya jawab nya kompak bener" Kata fenly
"Iya nih kakak" Jawab nana terkekeh pelan
"Oh ya kamu siapa ?" Tanya fenly kepada sian
"Sian,ketua basket SMP bintang plus anak nakal di SMP bintang" Jawab sian sambil tersenyum
"Oh jadi kamu sian,dulu aji sering cerita tentang kamu sering main basket bareng kata nya. Ngomong ngomong nakal tuh nggak apa apa asal jangan berlebihan" Kata fenly
"Siap pak" Balas sian sambil hormat layak nya fenly adalah atasan nya
"Udah kenal saya kan ?"
"Kenal bapak fenly,guru tata usaha sekaligus kakak nya nana yang sekarang dikejar sama revi"
"Stt..alasan yang terakhir jangan di sebutin kencang kencang ya"
"Iya pak"
"Jangan manggil pak,panggil aja kakak tapi jangan sampai ketahuan yang lain"
"Iya kak" Jawab sian yang memelan kan suara nya. Tiba tiba kelas hening seketika yang melihat kedatangan revi, cewek tajir sekaligus bapak nya adalah kepala sekolah SMP dan SMA bintang
"Duh dateng lagi tuh cewek" Gumam fenly
"Maaf pak,apa revi bisa minta nomor telpon bapak soal nya kadang revi nggak ngerti sama buku yang ada di perpustakaan" Jelas nya
"Heh,bapak lo kepala sekolah ya ngapain lu deketin kakak gw modus emang lu pantesan nggak ada cowok yang mau sama lo termasuk gw" Kata sian yang terang terangan
"Heh,ngapain lo gw cuman mau minta nomor telpon pak fenly. Apa urusan lo"
"Lo kagak denger apa tadi,kak fenly tuh kakak gw. Ya gw berhak lah,lo ngapain deketin kakak gw mau minta nomor gw aja sekalian nggak"
"Sian.." Panggil nana yang menyudahi percekcokan antara sian dan revi. Yang disaksikan oleh seluruh siswa dan siswi yang berada di kelas nana
"Gw bilangin lo ya sama kepala sekolah"
"Bilangin aja kagak takut gw,mentang mentang lo anak kepala sekolah gw kagak takut sama lo revi" Ucap sian dengan suara agak keras dan revi keluar dari kelas
.. Di kelas siswa dan siswi menyaksikan hal tadi
"Sian.."
"Iya kak ?"
"Kamu kenapa harus kayak tadi,kamu boleh bela kakak tapi nggak harus dengan alasan kek tadi"
"Maaf kak,sian kelepasan soal nya kesel sebelum dia deketin kakak aji dia juga deketin sian terus sekarang kakak,maaf kak"
"Iya kakak maafin tapi kamu nggak boleh ngelakuin hal yang kayak tadi lagi"
"Iya kak fenly maaf"
"Ya udah ini udah mau masuk,belajar gih"
"Maaf semua atas keributan tadi,saya permisi" Lanjut fenly yang keluar dari kelas
.. Pelajaran pertama di mulai hingga jam istirahat nana terus diam dan kedua nya tidak memulai obrolan sama sekali. Jam istirahat kini hanya beberapa siswa dan siswi yang berada dalam kelas
"Maaf dik" Kata sian kepada nana
"Maafin aku na" Lanjut sian karena tak ada jawaban dari nana
"Iya maaf di terima,benar kata kak ovel tadi pagi seharusnya kamu jangan kek gitu"
"Maaf adik aku kelepasan" Ya memang akhir akhir ini di kelas nana dan sian punya panggilan khusus yakni kakak adik
"Ya kak,gimana kalau benar si revi ngadu ke bapak nya gimana. Kamu di skor atau akhh.."
"Kalau benar aku di keluarin dari sekolah sebagai hukuman nya nggak akan na pak kepala sekolah pasti mempertimbangkan nya atau nggak masih banyak sekolah yang mau nerima kakak kok"
"Akhh..nyebelin kakak mah kalau di bilangin" Kata nana berdiri dari tempat duduk dan keluar kelas
"Na dengerin gw dulu" Kata sian yang mengikuti, tiba tiba saja ada bola yang menghantam kepala nana
"Asshhh..siapa sih itu" Kata nana yang berhasil mengambil bola itu bola basket lebih tepat nya
"Akh..lo apa apaan sih ciko si nana tuh" Omel sian kepada sahabat nya itu
"Na maafin ciko ya,maafin ciko"
"Iya lain kali hati hati" Jawab nana mengembalikan bola itu ke ciko
"Na,maafin sian"
**
Apakah nana akan memaafkan sian atau malah marah.. Lanjut saksikan kegemasan dan keseruan yang lain
Tunggu up dari author ya, jangan lupa vote yaSalam sayang, author
24 - oktober, minggu
(Tanggal pembuatan)
Happy zweisthetics' day
Buat anak gemess.. Bayikkk
25 oktober, senin
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Dan Delapan Pangeran
Randomaku dengan delapan abang kandung nya yang ganteng ini.. Masalah menghampiri persaudaraan ini Aku seorang perempuan satu satu nya dalam persaudaraan ini .. Apakah cerita nya semulus seperti princess dan delapan pangeran yang hidup damai .. Sebelum...