70. perih

202 23 0
                                    

Di siang hari, hari ini libur sekolah. Nana telah bersiap untuk mengajak gilang dan membeli hoodie
"Bang,cepetan jangan ngaca mulu udah ganteng di tambah manis kok" Kata nana yang berdiri diambang pintu kamar gilang
"Iya makasih yak" Jawab gilang
"Sama sama abang manis"
"Eh btw,adik saya swag banget" Ucap gilang, yap nana mengenakan celana robek di sekitar lutut dan menggenakan kaos polos yang di masukkan dan berikat pinggang tak lupa pula tas selempang simple berwarna hitam kemudian sepatu sneakers
"Iya dong,biar kayak abang nya yang swag ini manis juga tentu nya" Jawab nana sambil tersenyum
"Kenapa sih na,kamu tuh aneh tau nggak kenapa nggak pakai rok pendek terus sweater kan gemes"
"Nggak ah kalau gaya yang cute pas nya kalau jalan jalan sama the bungsu"
"Iya adik saya yang super duper gemes ini"
**
Nana dan gilang menuju mall dengan motor. Sesampainya di mall
"Yuk mau beli hoodie terus beli apa lagi ?"
"Hmm..kemarin bang rick nitip sama nana tuh minta di beliin kemeja"
"Lah tumben si ricky beli kemeja kan biasa nya tuh sweater"
"Tau tuh bang,oh ya nana juga mau beliin bang shan topi"
"Hmm..boleh juga tuh tapi ngomong ngomong soal topi,bang lang inget sesuatu tau"
"Apa itu ?"
"Bang sen waktu itu panik pas tau topi pemberian dari kak nin itu hilang"
"Oh ya nana inget topi yang warna cream itu kan,panik banget kek nya mana nuduh bang han pas itu lagi"
"Padahal mah siapa yang ngumpetin coba ?"
"Iya bapak muhammad gilang dika perdana bahkri" Jawab nana
"Hahaha,abis nya kapan lagi kan kerjain bang shandy"
"Lama lama kesel kan bang shan nya" Nana terkekeh pelan
"Iya tuh"
.. Nana dan gilang sibuk memilih mana hoodie yang cocok
"Coba kira kira mana yang cocok untuk aku,bang" Kata nana
"Ini warna pink lucu sih"
"Yah nana kan banyak hoodie warna pink yang di beliin kak nin"
"Iya juga sih,ini nih cocok kek nya sama kamu" Kata gilang sambil menyodorkan hoodie warna cream berpola warna merah
"Boleh nih bang. Makasih ya bang udah milihin"
"Iya sama sama cantik ku"
.. Ketika nana dan gilang telah selesai memilih hoodie serta kemeja untuk ricky kemudian membayarnya
"Gilang.." Panggil suara itu, ketika gilang menoleh mendapati seorang perempuan dan lelaki di samping nya, yap dia ibi kakak tingkat gilang di kampus. Ibi yang di maksud di chapter '64. gw kesel'
"Kak ibi" Jawab gilang
"Hai lang,eh sama siapa ini ?" Tanya nya dengan ramah
"Nana,adik nya bang lang" Balas nana
"Oh gitu,cantik ya"
"Makasih kakak" Nana tersenyum begitu juga dengan ibi
"Eh ya lang,ini kenalin pacar gw" Ucap ibi
"Pacar nya ibi" Kata lelaki di samping ibi
"Gilang" Kedua nya berjabatan tangan, nampak nya gilang tersenyum canggung
"Maaf nggak bisa ngobrol lama,aku ada urusan. Permisi,gilang nana"
"Iya kak"
.. Begitu keluar store,nana ingin ke suatu tempat
"Bang,nana laper makan yuk"
"Boleh" Jawab gilang. Sesampainya di salah satu restoran
"Yuk,mau apa nih"
"Ayam goreng yak"
"Ok" Setelah memesan ayam goreng dan nasi dua porsi tak lupa pula minuman. Beberapa menit kemudian makanan yang di pesan datang, ada yang aneh dari gilang dia hanya diam dari tadi
"Bang lang.." Panggil nana
"Heh..iya na ?"
"Kenapa sih bang ?"
"Nggak apa apa kok"
"Oh gitu,ya udah makan dulu gih"
**
Setelah selesai makan, nana dan gilang memutuskan untuk pulang ke rumah, di jalan
"Na,bang lang boleh cerita nggak ?"
"Akhh..akhirnya,apa bang ?" Tanya nana. Ya gilang memang seperti itu dia harus cerita sendiri tanpa ada paksaan ya tau lah apa yang terjadi jika gilang di paksa untuk bercerita, dia akan marah
"Bang lang tuh tadi cuman terasa perih"
"Hah,perih apa bang lang luka ?"
"Luka na. Luka hati" Jawab gilang
"Siapa yang nyakitin hati bang lang,kasih tau nana"
"Kak ibi"
"Kak ibi yang tadi ?"
"Iya,dia yang waktu itu bang lang ceritain sama kamu. Kak ibi di deketin cowok dan bang lang cemburu"
"Oh yang waktu itu" Bagi yang lupa, ada di chapter '66. Aku ikut'
"Nah iya,di tambah tadi si kak ibi nya ngenalin pacar nya ke bang lang"
"Cowok nya sama yang bang lang liat di kampus"
"Bukan itu mah fenly" Jawab gilang
"Kak ovel deket sama kak ibi"
"Iya gitu lah,pokok nya sekarang lagi perih ngeliat kak ibi sama pacar nya"
"Bang,nggak boleh gitu ah. Kayak nya pacaran nya juga udah lama,ya rela in aja lah"
"Tapi na..akhh"
"Stt..nggak boleh galau. Hapus sedih mu.."
"Dan nyanyikan na na na na no mellow,no mellow"
"Nah iya jangan sedih ah,biarin ikhlasin aja kak ibi sama pacar nya"
"Terus gimana na soal sian ?"
"Nggak tau hilang di telan kali"
"Eh,kok gitu sih. Udah di telpon sian nya ?"
"Udah tapi handphone nya nggak aktif"
"Kok gini sih si sian"
"Nggak tau bang,perasaan nana nggak pernah ada salah tapi kenapa setidak nya dia hilang tanpa ngomong langsung ke aku"
**
Tak terasa kini telah sampai rumah, dikamar nana menerima telpon dari ciko
'Assalamualaikum na'
'Waalaikumsalam ciko,ada apa ya ?'
'Lo mau ketemu sama sian nggak ?'
'Ma..maksud nya ?'
'Gw lagi sama sian,dia nyariin lo mulu tuh. Bentar lagi dia mau berangkat ke bandara'
'Lo seriusan ciko ?'
'Iya..'
'Ya udah lo sama sian di rumah lo kan,yaudah gw ke sana'
'Iya cepetan ya na'
'Iya'
.. Telpon di putus secara sepihak saja, tanpa basa basi nana keluar dari kamar dan lari untuk ke rumah ciko, rumahnya tak jauh hanya beda komplek. Sesampainya di rumah ciko
"Assalamualaikum ciko"
"Waalaikumsalam,tuh sian nya" Jawab ciko sambil tersenyum. Ya benar ucapan ciko, ada sian yang berdiri sambil tersenyum
"Nana.." Panggil nya
"Lo tuh apaan sih hah,emang enak cewek di ghosting,nggak ketemu nggak ngomong sama gw secara langsung hah" Kata nana yang kesal nya kini meluap
"Maaf na"
"Ghosting gw aja terus,nggak usah ketemu sekali,tau nggak rasa nya pas gw tau kabar dari gebby sana ciko,lo dari mana aja hah"
"Maaf na"
"Ishhh..lo tuh nyebelin tau"
"Maaf na,aku nggak ngomong langsung sama kamu"
"Kenapa telpon nya nggak di angkat ?"
"Handphone ku rusak na,kemarin jatuh"
"Terus beneran mau pergi ke luar negeri buat sekolah ?" Sian mengangguk pelan
"Jadi kita nggak bisa ketemu lagi"
"Maaf na"
"Terus bakalan tinggal di sana dan nggak di sini lagi"
"Iya na. Aku boleh minta sesuatu nggak ?"
"Apa ?" Bersamaan dengan itu nana tiba tiba di peluk begitu saja oleh sian
"II'I never ask for more than your love" Bisik nya
"Biarin na jangan lepas dulu ya,sebentar ya peluk nya"
"Sian,aku pasti bakalan rindu sama kamu"
"Iya itu juga bakalan aku alami hal yang sama" Tak berapa lama pelukan di lepas
"Jangan nangis ya,ntar kalau tau kamu nangis aku di pukulin sama delapan abang mu loh ya" Kata sian yang melihat nana berkaca kaca di kedua bola mata nya
"Iya"
"Ciko,lo sahabat terbaik gw. Lo jagain pacar gw ya,lo juga jangan godain dia ya" Ucap sian kepada sahabat nya itu
"Siap bapak sian,pacar anda akan saya jagain kok"
"Kamu juga jangan nakal sama ciko" Kata  sian
"Kamu yang seharusnya jangan nakal di sana,inget aku"
"Iya cantik"
"Ok.."
"Ya udah ntar gw telat lagi,aku berangkat ya"
"Iya hati hati ya"
"Iya"
.. Sian masuk mobil sambil melambaikan tangan nya dan tak lupa pula di wajah nya terdapat senyum nya yang manis, nana dan ciko juga membalas lambaian tangan nya itu
"Ciko.." Panggil nana yang tak kuat menahan air mata nya dan akhirnya menetes
"Eh jangan nangis na"
"Gw sayang sama sian"
"Iya gw tau kok,lo sayang nya sama sian. Sian juga mutusin gebby dan dia milih nya lo"
"Gimana kalau sian beneran tinggal di luar negeri dan nggak bakalan ketemu kita lagi"
"Tenang aja,percaya sama gw. Sian itu sebenar nya di paksa kan gw udah bilang kalau itu atas permintaan ayah nya"
"Di kelas ntar sepi dong,nggak ada dia mah. Ntar ketua basket nya siapa ?"
"Ya gw lah,gw kan dulu wakil nya"
"Kan lo juga nggak sekelas sama gw,gimana ?"
"Emang iya tapi kalau jam istirahat kan lo bisa ngobrol sama gw"
"Gw nggak tau deh,gw aja kek gini. Apalagi si gebby di putusin terus tau si sian kek gini"
"Nggak na si gebby nggak bakalan kehilangan,dia aja udah ada penggantinya. Mangka nya udah lama sian emang pengen putus dari tuh cewek"
"Nggak,nggak mungkin si gebby kek gitu"
"Na,pliss percaya sama gw. Gebby tuh nggak seperti apa yang lo pikirkan"
"Udah ciko,gw mau pulang dulu ya. Soal nya gw tadi ke sini tuh nggak bilang"
"Gw anterin ya"
"Nggak ada kak fenly,ntar dia marah ke gw"
"Beneran nggak gw anterin nih ?"
"Iya nggak apa apa"
"Ya udah hati hati di jalan ya,ntar kalau udah sampai rumah kabarin gw"
"Ok ciko. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
**
Nana telah sampai rumah dan mengabari ciko
"Dari mana kamu ?" Tanya fenly yang berada di ruang tamu
"Ak..aku dari rumah temen tadi,ada buku catatan yang kebawa sama dia kemarin"
"Oh gitu"
"Iya kak ovel"
.. Aji keluar dari kamar nya
"Kak aji.."
"Apa dek ?"
"Jalan jalan keliling komplek yuk,sekarang kan sore nih" Ajak nana
"Boleh sih yuk"
"Izin ya kak ovel" Kata nana
"Boleh tapi jangan sampai malam"
"Siap.."
.. Nana dan aji akhirnya jalan berdua
"Kak aji tau nggak,kita berdua tuh jarang loh berdua kek gini"
"Oh ya ?"
"Iya biasa nya kan berempat,aku,kak aji,kak soni sama kak fiki. Aku nemenin the bungsu buat main basket"
"Kak aji emang nya jago banget ya main basket ?"
"Iya lah,kan ketua tim basket nya SMA bintang. Biasa nya tuh ya cewek cewek tuh teriak teriak kalau nonton kak aji sama tim pas main basket di lapangan"
"Nana cemburu ya pasti ?"
"Iya lah pasti nya dong"
"Hmm..gitu"
"Iya"
**
Hai hai hai, apa kabar nih ?. Semoga baik baik aja ya dan sehat selalu dan semangat mengerjakan aktivitas nya. Kalau aktivitas nya padat, sama kok author nya juga nih
Cemangat yak cemangat inget kata kata aji ya di aplikasi sebelah warna putih biru itu
«Jangan sampai sakit yaa,kalo kamu sakit,nanti siapa yang nyakitin dia ? .hahaha»
-- Ahmad maulana fajri

Salam sayang, author

31 - oktober, 2021
(Tanggal pembuatan)

04 - oktober, 2021
Happy shandy affenctions day
Buat abang jamal kesayangan


Nggak sabar buat besok.. Lagu sama MV friendzone bakalan tayang.. Akhh

Princess Dan Delapan PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang