63. sebenarnya

187 21 2
                                    

Di malam hari nya, nana dan fiki pulang dari cafe
.. Di rumah, ada yang menunggu di depan pintu dengan wajah sangar nya, yap dia lelaki tubuh tinggi dan berambut panjang yang di ikat setengah
"Ah habis kita na,bang shan nunggu lagi" Yap itu shandy yang menunggu di depan pintu rumah
"Yuk santai yuk kak fik,kita kan pakai baju sekolah"
"Iya agak serem bang shan marah"
"Yuk kak fik"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Maaf kita pulang nya kemalaman bang" Kata fiki
"Ngapain sampai malam pulang nya,jawab nya barengan. Bang shan pengen tau"
"Dari mana kok lama banget ini udah malem"
"Jalan jalan keliling nyari ketoprak"
"Kerja kelompok nemenin nana" Ya nana dan fiki menjawab bersamaan tapi alasan nya berbeda
"Yang bener jawab nya"
"Iya tadi nana kerja kelompok sama temen nya kan fiki temenin tuh,pas mau pulang tadi sekalian nyari ketoprak" Jawab fiki
"Mana tugas kelompok nya kan udah selesai pasti ?" Tanya shandy
"Ini nih,ngerjain praktikum tadi" Kata nana sambil mengeluarkan kertas yang berisi tugas praktikum
"Oh gitu ya udah,masuk gih. Mandi terus makan malam bareng bareng. Bang shan tunggu di ruang makan"
"Iya bang shan"
.. Nana dan fiki berhamburan masuk dan sibuk mandi dan mengenakan baju tidur kemudian makan malam. Bukan nya ke ruang makan tapi nana malah masuk ke kamar the bungsu setelah mandi dan mengenakan piyama
"Kak soni dah minum obat belum ?" Tanya nana yang mendekati soni yang sedang bersandar di tempat tidur
"Udah na,sebelum nana sama fiki pulang tadi"
"Ah kak son,nana nggak mau kak soni sakit" Ucap nana sambil duduk di tepi kasur alias di samping soni
"Kak soni nggak apa apa kok,udah mendingan. Besok kek nya sekolah kalau nggak di larang fenly"
"Iya kak"
"Na..kak fiki pengen nanya"
"Apaan kak pikipao ?"
"Tadi kan kita di cafe terus kamu kan nggak ngerjain praktikum kok bisa ada tugas nya di tas kamu,ke bawa apa gimana ?"
"Ybb ke bawa seharusnya di kumpulin nya besok. Nggak apa apa deh bisa alasan tadi sama bang shan"
"Oh ya na,si sian nggak marah kan kalau kak soni udah libur dua hari tanpa izin" Kata soni
"Nggak apa apa kak son,nana udah kasih tau sama dia kata nya nggak apa apa kok gws buat kak soni"
"Iya makasih na"
"Bye the way tadi di kelas ada informasi yang sangat sangat nyebelin buat gw dah" Kata fiki
"Pasti bukan tentang makanan ya,kalau makanan kan menyenangkan bukan nyebelin" Balas soni
"Ah lu mah son..gw serius ini. Jadi tadi aku kan di kelas nih nah si revi tuh nanyain si fenly kenapa nggak ada di perpustakaan,nah ku jawab dong bukan nya kemarin suka sama aji yak. Terus mau tau nggak jawaban dia apaan ?"
"Apaan kak fik ?" Tanya nana
"Emang nya nggak boleh gitu ngasih coklat kek kak fenly" Jawab fiki sambil mengikuti gaya yang sesuai yang di lihatnya saat revi dan dia di kelas tadi pagi
"Terus lo ngapain fik ?" Tanya soni yang penasaran dengan kelanjutan nya
"Nah gw bilang ntar gw kasih coklat nya ke fenly. Terus si revi nyodorin sebatang coklat kemudian singkat kata setelah revi keluar dari kelas gw makan dah tuh coklat"
"Gw setuju sama lo pik,selain lu makan coklat gratis. Gw juga setuju parah ya tuh anak udah kemarin aji di modusin ala ala ngasih minum pas latihan basket sekarang abang nya. Nggak dapat adik nya abang nya di sambit sama dia" Jelas soni panjang lebar
"Ekhmmm..permisi the bungsu yang asik ngobrol sekarang waktu nya makan malam silahkan menuju meja makan" Kata suara itu ya fenly berdiri diambang pintu kamar the bungsu
"Apaan sih fen, baku bet kata kata lu kek pegawai hotel tau nggak" Oceh soni
"Diem lu bayikk..yuk makan,lu ikut kagak tadi kan udah makan" Balas fenly dengan cepat
"Ikut fen.." Jawab soni sambil berdiri
.. Sesampainya di meja makan. Semua ngumpul untuk makan malam tanpa terkecuali
"Yuk makan,ricky mimpin doa"
"Iya bang"
.. Di saat semua sedang asik makan, nana hanya memainkan sendok dan tidak memakan makanan yang berada di depan nya
"Na, kenapa nggak mau makan. Makan ntar sakit loh" Ucap shandy kepada adik perempuan nya itu,tak ada jawaban dari nana
"Untuk gw aja kali yak" Kata fiki yang siap ingin mengangkat piring nana dengan kedua tangan nya
"Fik tangan lo ah,kagak sopan" Balas farhan yang memukul pelan tangan fiki
"Yah dari pada kagak di makan,buat gw aja bang. Perut masih nampung nih bang"
"Fik,mau gw cekoki obat tidur kagak" Tawar fenly yang agak kesal dengan fiki
"Ih jangan fen,galak bener lu"
"Stt..udah ah jangan berantem,makan aja dulu" Ucap bang shan yang melerai
**
Setelah selesai makan, semua kembali ke kamar masing masing kecuali nana yang tadi telah masuk ke kamar duluan sebelum selesai makan
.. Abang abang nana pasti paham kenapa adik nya seperti itu, biasanya kalau nana sedang sakit atau sedang ada sesuatu. Akhirnya fenly dan shandy memasuki kamar nana
Di kamar nana sedang tiduran dan menutupi tubuh nya dengan selimut hingga ke dada nya
"Na.." Panggil fenly
"Eh kak fenly,ada bang shan juga" Jawab nana
"Kenapa nangis sih cantik ?" Tanya shandy
"Nggak nana nggak nangis kok,nana nggak apa apa" Jawab nana sambil merubah posisi nya untuk duduk
"Kan dari dulu kakak shandy sama kak ovel nggak suka kalau kamu diem diem nyimpen masalah sendiri" Jelas fenly
"Cerita sama kita berdua,nggak usah malu na"
"Sebenarnya,nana tuh rindu sama kak aji"
"Rindu sama aji ?" Tanya shandy dan fenly secara bersamaan
"Yah dua twins barengan lagi,kompak banget asli" Jawab nana
"Yah lanjutin na,penasaran ini. Kamu rindu sama aji ?" Tanya shandy
"Iya nana pengen peluk kak aji"
"Lah kenapa nggak peluk langsung aja sih,kenapa na ?"
"Nana nggak mau,takut nya kak aji malah nolak"
"Eh kok gitu sih mikirnya,nggak mungkin aji ngelepasin pelukan gitu aja" Kata fenly
"Nana takut hal itu terjadi kak ovel"
"Nggak bakalan na,percaya sama kak ovel. Rindu tuh nggak baik di tahan na,yuk sama kak ovel nemuin aji nya" Ucap fenly sambil meraih pergelangan tangan nana. Nana melihat ke arah shandy mengangguk sambil tersenyum seperti kode bahwa ucapan fenly itu benar
.. Akhirnya nana dan fenly menemui aji yang berada di kamar fenly
"Aji.." Panggil fenly
"Ya ?"
"Nana mau ngobrol sama lu ji"
"Nana ?" Tanya aji
"Iya nana adik bungsu kita"
.. Nana mendekati aji
"Kak.." Panggil nana
"Ya ?"
"Nana boleh peluk nggak ?" Tanya nana dengan kedua mata nya yang berkaca kaca
"Boleh" Mendengar jawaban itu nana tanpa basa basi langsung memeluk aji
"Kenapa tiba tiba kek gini ?" Tanya aji, nana tak menjawab tapi malah memeluk aji makin erat
"Rindu tuh nggak bisa di tahan ji" Jawab fenly
"Makasih kak" Kata nana setelah melepas pelukan. Aji memegangi kedua tangan nana dengan lembut
"Nana" Balas aji sambil melihat gelang tangan yang memiliki nama itu. Yap gelang itu wajib di pakai kata fenly tidak hanya untuk nana melainkan seluruh nya, agar aji tak memanggil dengan nama tertukar atau salah
"Iya kakak ?"
"Kenapa nangis ?,aku nggak apa apa loh" Ya nana kembali meneteskan air mata
"Nggak apa apa kak,cuman kelilipan debu aja" Jawab nana sambil menghapus air mata nya menggunakan punggung tangan nya
"Oh gitu,jangan nangis ah cengeng"
"Ya maaf kak,ya udah nana mau ke kamar sekalian tidur buat besok kan sekolah" Kata nana, aji mengangguk sambil tersenyum
"Makasih kak ovel sayang" Ucap nana pelan sambil berjalan melewati fenly yang berdiri dari tadi, nana tersenyum begitu juga dengan fenly
"Fen.." Panggil aji
"Hmm..kenapa ji ?"
"Gw tadi kan di peluk,terasa nya hangat banget fen"
"Iya ji,itu namanya kasih sayang seorang adik kepada kakak nya"
**
Di sisi lain, gilang kini sedang ke supermarket untuk membeli sesuatu
"Apaan lagi yak ?" Tanya gilang kepada diri nya sendiri sambil melihat keranjang berwarna merah yang di bawa nya itu, berisikan gula, kopi, beberapa mie instan
"Hohi,heng heng,henggo,ahor atau apa yak lupa gw akhh" Lanjut gilang yang bingung sendiri
.. Gilang memutuskan untuk ke kasir
"Mbak maaf mau nanya" Kata gilang
"Iya kak,boleh"
"Hohi di mana ya mbak"
"Hohi ?" Tanya mbak kasir yang bingung
"Akhh..po*ky mbak" Jawab gilang yang malu sendiri
"Sejak kapan ganti nama jadi hohi kak ?"
"Aah..maaf mbak apa ada po*ky nya"
"Ada kak"
"Ya udah mau yang coklat,strawberry sama matcha"
"Iya kak bisa"
.. Ahkk, jujur saja gilang malu sendiri akibat biskuit panjang itu berubah menjadi dengan nama hohi. Akh emang yak fiki nama nama merek itu berubah jadi bahasa H jujur author nya juga gitu sering banget ngomong kalau mau beli itu dengan sebutan tersebut. Emang ya ketularan fiki. Heng heng = beng-b*ng, hohi = po*ky, henggo = Tang*o, ahor = ast*r. YouN1T pasti ngerti lah kalau sering nonton VLIVE
**
Kini gilang telah selesai dengan drama beli hohi itu. Gilang menuju ke rumah, saat tiba tiba seorang cowok hampir saja tertabrak oleh gilang untung saja gilang berhenti pada saat yang tepat
"Woi,liat jalan napa. Tengok kanan kiri kalau mau nyebrang" Ucap gilang dengan nada ngegas
"Maaf pak" Jawab nya sambil menoleh ke arah gilang. Yap saat melihat wajah satu sama lain ternyata kenal, ya dia sian dengan wajah nya yang memar
"Sian.." Kata gilang
"Bang lang.."
"Heh maaf ya,maaf bang lang emosi tapi gimana nggak emosi coba kalau ketabrak gimana" Oceh gilang
"Iya bang,sian juga minta maaf"
"Sian mau pulang,bang lang anterin yuk" Tawar gilang
"Nggak usah bang,sian nggak pulang ke rumah"
"Terus ?"
"Ke rumah ciko,sahabat sian"
"Ya udah bang lang anterin ke rumah ciko"
"Nggak bang,makasih"
"Btw,kenapa muka nya kok luka lebam gitu habis tawuran ?"
"Nggak bang"
"Di obatin ya,bang lang beli ke supermarket lagi" Kali ini sian tak menolak tawaran gilang
.. Saat kedua nya di depan supermarket dan gilang telah membelikan salep atau obat krim untuk luka
"Maaf sian ngerepotin bang lang" Kata sian
"Nggak kok tenang aja,kasian tuh luka nggak di obatin"
"Iya,makasih ya bang"
"Sama sama" Jawab gilang sambil mengolesi obat krim itu ke wajah sian yang luka lebam itu
"Kenapa yan,tadi habis tawuran ?" Tanya gilang. Kedua nya duduk di motor dengan posisi berhadapan
"Nggak bang,sian di serang tiba tiba lagi jalan tadi niatnya mau beli nasi goreng keliling nah,di serang tiba tiba mana sian kalah jumlah" Jawab sian
"Oh gitu,terus sian nggak minta temen temen sian nelpon kek apa gimana ?"
"Sian nggak bawa handphone bang kalau aja tadi sian bawa senjata abis tuh luka luka si lawan"
"Buset..serem bener ketua geng"
"Keliatan nya doang sih kalem di sekolah"
"Kalem ?,kek nya nana sering cerita ke bang lang kalau kamu tuh kapten basket nyebelin"
"Hahaha"
"Ih malah ketawa lagi bang lang serius"
"Iya di bilang kalem nggak sih sian mah,cuman sering keluar masuk ruang BK tapi kalau kata cewek cewek mah berdamage kalau udah masuk lapangan"
"Bang..makasih ya udah mau ngobatin sian"
"Sama sama,oh ya bang lang bisa minta sesuatu nggak ?"
"Apa bang ?"
"Jagain nana kalau abang abang nya lagi legah,lindungin nana"
"Siap bang" Gilang tersenyum melihat sian hormat seperti gilang lah atasan nya
"Ada aja sian tuh mirip kek bang lang waktu seumuran kamu"
"Nakal kek aku ?" Tanya sian sambil menurun kan tangan nya setelah hormat
"Ya gitu lah"
"Oh ya bang,sian mau pulang dulu ke rumah ciko udah malam soal nya"
"Beneran pulang sendiri nih nggak bang lang anterin nih ?"
"Nggak usah bang"
"Ya udah hati hati di jalan kalau udah sampai kabarin bang lang ya"
"Iya bang,makasih sekali lagi"
"Iya iya sama sama"
**
Sesampainya di rumah gilang membawa kantong plastik besar yang berisi makanan dan bahan pokok yang di beli nya tadi di supermarket, pintu di buka oleh farhan
"Bang,belum tidur ?" Tanya gilang
"Waalaikumsalam"
"Assalamualaikum bang"
"Waalaikumsalam,masuk rumah tuh pakai salam"
"Maaf bang,gilang lupa"
"Ya udah iya"
"Bang han, belum tidur ?"
"Belom yang lain sih udah pada bobo ganteng dan bobo cantik tuh"
"Oh gitu"
"Iya,kok lu lama banget sih. Ada hohi nya ?"
"Ada nih"
"Ya udah,kita asik nya ngapain nih ?"
"Main PS yuk bang"
"Kagak masuk kuliah besok ?"
"Kagak absen nya nitip sama temen"
"Oh gitu ya udah yuk gass"
"Gass"
**
Hai hai hai
Gimana masih agak santai kan di chapter ini silahkan tunggu dari author selanjutnya buat chapter berikutnya yang agak mendebarkan
.. Authornya bikin tengah malam buat chapter ini dan chapter nya agak panjang ya, semoga nggak bosen terus sama PDP (Princess dan delapan pangeran)

Salam sayang, author

17 - oktober, minggu
(Tanggal pembuatan)

Princess Dan Delapan PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang