"Kok nggak mandi kak ?" Tanya ku
"Nggak na" Jawab kakak aji yang duduk di kursi dengan wajah nya yang pucat
"Kak.." Panggil ku dan mendekati kak aji. Tubuh nya oleng untung saja aku berhasil memegangi kedua bahu kak fajri dengan sigap
"Kak bangun kak.." Panggil ku dengan suara cemas, kak aji tak menyaut. Aku meletakkan punggung tangan ku di kening nya, terasa panas
"Kak fiki,kak fiki" Kak fiki keluar dari kamar mandi untung saja di belum mandi
"Apa na ?"
"Kak aji"
"Ji,lo kenapa.aji" Kata kakak fiki yang panik
"Kak bawa ke rumah sakit" Kata
.. Tak berapa lama sampai rumah sakit, kebetulan ada suster yang lewat
"Suster,suster tolong pasien ini pingsan dan demam tinggi" Kata kak fiki. Ya aku aku sama kak fiki yang membopong tubuh kak fajri setelah keluar dari mobil tadi
"Iya saya bantu"
.. Kak aji di naikkan di atas brankar dan di bawa ke ruangan gawat darurat
"Kakak tenang dulu" Kata ku kepada kak fiki yang panik,kak aji sudah di tangani oleh dokter
"Lo tau kan na,aji paling jarang sakit"
"Iya kak aku tau"
.. Dari sembilan yang paling jarang sakit itu aku dan kak aji. Ntah demam apa yang menyerang kak aji sampai dia pingsan seperti ini
"Telpon siapa kalau kayak gini,apa bang lang ?" Tanya kak fiki kepada ku
"Gila lu ya fik..
"Astagfirullah astagfirullah maaf kak" Kata ku yang bicara seperti itu kemudian istighfar. Aku dalam keadaan panik dan memikirkan kak aji
"Iya nggak apa apa,gue tau lo juga sebenarnya panik"
"Iya kak maaf sekali lagi,kalau masalah telpon biar aku yang jelasin ke bang han atau kak ovel"
"Ya udah"
**
Di sisi lain, fenly sedang mengendarai mobil nya dia baru menjemput zweitson dari rumah temen nya yang tadi kerja kelompok
"Fen handphone lo bunyi" Kata zweitson yang mendengar suara handphone fenly berbunyi. Fenly mengambil handphone nya
"Nana kok nelpon gue kenapa ya ?" Tanya fenly
"Angkat aja,mana tau penting"
.. Fenly mengangkat telpon, di loudspeaker
"Halo kak,kak aji di rumah sakit"
"Loh aji kenapa na ?"
"Nanti aku jelasin,pokok nya kakak sekarang ke rumah sakit •••••"
"Iya"
.. Panggilan di matikan sepihak oleh kak fenly
"Aji kan jarang banget sakit,sakit apa sih ?" Tanya zweitson
"Gue nggak tau son,yang penting kita harus ke rumah sakit sekarang"
..
Sesampainya di rumah sakit dan bertemu aku dan kak fiki
"Na kenapa ?" Tanya fenly. Aku bingung menjawab apa
"Fenly jangan ntar aja nanya nya,nana sama fiki lagi panik" Kata kak zweitson
"Aji udah di pindah ke ruang inap" Balas fiki
..
"Permisi,apa ini keluarga dari saudara fajri" Kata seorang dokter
"Iya pak saya kakak nya" Jawab kak fenly
"Iya,saudara fajri hanya mengalami demam,terlambat makan dan kurang istirahat"
"Apa fajri memiliki maag ?"
"Iya sejak dia SMA kelas satu" Jawab kak fenly
"Seperti nya maag nya kambuh. Jadi untuk beberapa hari fajri akan di rawat inap"
"Apa fajri bisa di jenguk dok ?" Tanya zweitson
"Sudah bisa.saya permisi dulu" Dokter ke ruangan lain untuk memeriksa pasien lain nya
"Fiki lo sekelas kan sama aji ?"
"Iya" Jawab fiki
"Kenapa lo nggak perhatiin aji udah makan apa belum,hah" Kata kak fenly dengan nada kesal
"Gue nggak setiap saat sama aji,kak" Jawab kak fiki nggak mau kalah nada marah kini menghampiri perasaan kak fiki
"Seharusnya gue bisa percayain aja ke lo"
"Dah,cukup nggak ada yang berantem" Kata kak zweitson sebagai penengah, aku memberi kode agak kak fiki di tenangkan amarahnya oleh kak zweitson. Biarkan aku dengan kak fenly, aku tau kak fenly memang sangat sayang kepada kak fajri
"Kak aku mau bicara sama kakak" Ucap ku kepada kak fenly dan aku memegang pergelangan tangan kak fenly
.. Ya aku membawa kak fenly di tempat parkiran mobil
"Kak fenly duduk dulu" Kata ku yang membuka pintu mobil di bagian penumpang alias di shift tengah tengah. Kak fenly masuk duluan ke dalam mobil kemudian aku menyusul dan duduk di samping kak fenly, pintu mobil di tutup
"Selesai dengan kepala dingin kak" Ucap ku. Kak fenly tak menjawab dia menyandarkan punggung nya di kursi mobil tersebut
"Gue bodoh,bodoh banget kenapa nggak becus jagain adik adik. Gue udah ingkar janji sama mama papa" Kata kak fenly yang mengacak ngacak rambut nya frustasi
"Nggak,kakak udah jadi kakak yang terbaik bagi kita"
"Kamu tau kan betapa sayang nya aku ke fajri"
"Aku tau kak,aku sayang semua termasuk kak aji. Aku,kak ovel,kak soni, bang han paling sayang banget kak aji. Aku juga tau semua sayang kak aji"
"Seharusnya kita jaga aji,apalagi bentar lagi ada acara tanding basket kan ?" Tanya kak fenly, aku mengangguk. Ponsel ku yang berada di saku rok sekolah berbunyi, aku mengambil handphone tersebut panggilan telpon itu tertera atas nama 'mama'
'halo ma ada apa ?'
'nggak ada apa apa kok mama cuman mau nanya semua baik² aja kan ?'
'ma,kak aji demam sedikit cuman kecapean. Sekarang aku di rumah sakit'
'terus aji nya nggak apa apa kan ?'
'nggak apa apa, cuman kata dokter kak aji harus rawat inap. Ma ntar dulu ya,ntar aku jelasin di chat'
'iya udah,sekarang kamu lagi sama siapa ?'
'lagi sama kak ovel'
'oh ya jangan lupa kabarin mama kalau aji udah sadar ya ?'
'iya'
.. Panggilan di matikan sepihak oleh mama
"Na,bisa temenin gue di sini sebentar aja kan ?" Tanya kak fenly
"Bisa kak"
"Lo emang adik yang paling pengertian sedunia" Aku tiba tiba di peluk oleh kak fenly
"Iya abang ganteng..
"Diem ye jangan salting" Lanjut ku
"Iya" Kak fenly melepas pelukan dan mengacak puncak rambut ku
"Kak telpon bang han sama bang rick gih buat jagain kak aji. Aku,kak fiki,kak soni mandi terus ganti baju nggak enak pakai baju sekolah"
"Iya cantik"
**
Kak fenly tadi sudah menelpon bang han dan bang rick, sudah di jelaskan baik². Kini di rumah sakit yang menjaga ada bang han dan bang rick
.. Aku, kak ovel, kak fiki dan kak soni berada di parkiran mobil rumah sakit
"Nggak ada,gue aja yang mengendarai mobil,lo kan kecapean" Kata kak soni kepada kak fenly, ya kak fenly memberikan kunci nya kepada kak soni
.. Kak soni mengendarai mobil dan kak fiki di samping nya sedangkan aku bersama kak fenly di belakang nya
"Kak ovel ke kampus besok ?" Tanya ku
"Iya,besok ada ujian juga"
"Oh gitu semangat ya buat besok"
"Makasih cantik"
.. Sesampainya di rumah, aku mandi dan berganti pakaian hal yang sama di lakukan oleh kak fiki dan kak soni
"Oh ya son,besok kalian berangkat sekolah pakai mobil aja. Gue mau naik motor aja"
"Ok"
**
Di sisi lain. Bang rick dan bang han tengah memperhatikan adik nya yang terbaring di brankar itu
"Aji,fajri" Panggil bang han yang melihat aji membuka kedua mata nya sambil meringis karena kepala nya terasa sakit
"Hey ji,lu udah sadar" Kata ricky
"Bang,nana mana ?" Tanya fajri
"Tadi dia pulang sama fenly,fiki sama soni" Jelas ricky
"Aku mau ngomong sama nana bisa kak ?"
"Iya sekarang gue bakalan nelpon fenly,ok"
Fajri mengangguk. Yap farhan langsung menelpon fenly ternyata fenly tidak mengangkat nya
"Gimana bang ?" Tanya fajri
"Fenly nggak angkat mungkin dia,kecapean terus tidur. Gue nelpon soni" Jelas farhan. Untung saja soni mengangkat telpon nya
.. Di sisi lain, aku dan kak soni sedang belajar di kamar bungsu (fajri,zweitson,fiki). Ada kak fiki juga yang asik dengan kripik nya
'halo ada apaan ?'
'hah aji udah sadar bang ?'
'iya iya ada nana di samping gue' kata kak soni memberikan handphone nya kepada ku
'halo bang' kata ku setelah mendengar suara bang han
'nih aji mau ngomong sama kamu' terdengar bang han memberikan ponselnya kepada kak aji
'halo kak aji' kata ku
'halo na' jawab kak aji meski terdengar lemas
'kak aji gimana keadaan nya ?'
'masih sedikit pusing,tapi nggak apa apa'
'kak aji cepat sehat ya'
'iya' jawab kak aji dengan suara yang terdengar seperti sedang tersenyum
'kak aji istirahat gih,besok habis sekolah aku,kak soni sama kak fiki ke sana ya' kata ku
'iya kamu juga istirahat ya jangan begadang ya,by'
'iya by'
'selamat istirahat'
'iya' panggilan di matikan sepihak oleh kak aji. Panggilan by itu seperti orang pacaran ya, namun itu lah aku dan kak aji. Saling perhatian dan saling manja juga
"Kak aji udah sadar kak son,kak fik" Ucap ku
"Iya syukur lah tuh abang gue nggak kenapa kenapa" Jawab kak fiki
"Bentar ya aku mau kasih kak ovel" Kata ku berdiri dan mengembalikan ponsel kak soni
"Hati hati di cakar harimau loh" Kata kak fiki
"Siapa harimau nya ?"
"Gilang dika" Jawab fiki bersuara pelan. Ya kamar bungsu bersebelahan dengan bang lang, kemudian kamar kak fenly
"Nggak boleh gitu ah,dia juga abang kita" Kata kak soni. Dia emang kakak yang baik,ingat kak soni anak ke tujuh ada dua adik nya ada kak fiki dan aku
.. Aku keluar kamar, ya aku harus melangkah pelan karena bang lang emang sedikit sensitif jika mendengar suara berisik. Aku mengetuk pelan pintu yang bertulisan fenly itu
"Masuk" jawab kak fenly. Aku membuka pintu tersebut, mendapati kak fenly yang sedang berbaring di kasur king size nya
"Ada apa ?" Tanya kak fenly dengan suara lembut
"Kak aji udah sadar"
"Syukur lah,ya udah sekarang aku mau ke sana" Kata kak fenly yang bergegas untuk berdiri dan aku meraih tangan nya
"Jangan kak aji perlu istirahat lagian ada bang han sama bang rick juga. Kak ovel juga harus istirahat kan kata nya besok mau ujian" Jelas ku
"Astaga..belum belajar lagi"
"Belajar gih,mumpung masih sore nih" Kata ku sambil melihat jam di kamar kak ovel itu menunjukkan pukul 20:00
"Kamu juga belajar ya" Kata kak ovel
"Udah tadi di kamar bungsu,ngerjain PR juga di sana sama kak soni" Jawab ku
"Oh gitu"
"Boleh nggak aku temenin abang ganteng di sini ?"
"Iya boleh dong" Jawab kak fenly sambil mengambil buku dari meja belajar nya. Aku duduk di tepi kasur tersebut,kak fenly kembali duduk di tepi kasur ya di samping ku membaca buku nya dengan serius. Kak fenly dari sejak SMP bercita cita menjadi pengacara dan berhasil masuk universitas terbaik
.. Setelah membaca buku catatan nya yang cukup tebal itu kak fenly menutup buku nya
"Kak kenapa ya bang lang sering bolos kuliah ?" Tanya ku
"Nggak tau,mungkin dosen nya nggak masuk buat ngajar"
"Ya padahal kan sayang banget. Jurusan kedokteran kok di sia²in kan susah banget buat masuk jurusan itu"
"Yes bener banget. Biarin itu keputusan dia" Jawab kak fenly. Aku mengangguk, bukan nya tak sayang dengan bang lang kami berdelapan dulu pernah berbicara masalah kuliah nya tapi akhirnya berargumen yang mengakibatkan pertengkaran. Gilang emang mood-yan dan keras kepala
.. Aku melihat dan mengambil foto yang berbingkai itu. Foto kami bersembilan di nakas kamar itu
"Kapan ya kita se-hangat dulu,se-kompak, se-asik dulu" Kata ku
"Sabar semua akan indah pada waktu nya kok" Jawab kak fenly
**
Flashback sebentar
Dulu kami bersembilan emang sering ngumpul bareng, terasa hangat. Waktu itu aku masih SD dan kakak² ku rata² masih SMP dan SMA pada masa itu. Ke kompakan itu terganggu karena salah satu dari kami bang shan yang masih SMA pada saat itu sudah di beri tanggung jawab oleh papa untuk menjalankan sebuah perusahaan. Bang shan semakin sibuk dengan sekolah nya serta perusahaan nya, bang han juga di beri kepercayaan oleh papa untuk menjalankan bengkel serta kuliah jurusan otomotif. Karena papa tau bang han dari dulu suka yang nama nya otak atik mesin. Suatu kejadian, saat kak fenly menyebrang jalan dan ingin ke bengkel bang han dan dibelakang ada gilang yang melihat ada mobil yang ugal ugalan ke arah fenly. Gilang berlari ke arah fenly kemudian mendorong fenly ke tepi dan akhirnya bang lang tertabrak mobil dan kepala nya menghantam trotoar dan ada darah dari kepalanya. Mobil ugal²an itu lari ntah kemana
"Kak.." Panggil fenly yang panik saat itu
"Kak bangun..bangun ovel takut" Kata nya
"Bang han bang rick" Teriak fenly, ya di bengkel ada bang rick juga. Bang han keluar dari mobil dan mencari suara adik nya yang berteriak tadi
"Gilang.." Panggil bang han yang telah menemukan fenly dan gilang
"Kak.." Kata fenly mengguncang tubuh gilang. Air mata fenly tiada henti nya mengalir
"Ovel tenang dulu ya,kak gilang pasti nggak apa apa kok" Kata ricky yang berusaha menenangkan fenly
"Kak.."
.. Bang han sibuk menelpon ambulans untuk membawa gilang ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit, gilang di bawa tepat waktu. Fenly masih menangis, aku, kak soni dan kak fiki ke rumah sakit di bawa bang shan. Dari dulu jika kak ovel menangis orang pertama di peluknya adalah aku dan aku cuman yang bisa membuat kak ovel menangis. Fenly memeluk ku,yap fenly berhenti menangis setelah aku membawa kak fenly ke luar rumah sakit
.. Hari itu juga bang gilang koma selama seminggu, karena kepala begitu keras menghantam kepala nya. Papa mama yang menjaga gilang karena adik²nya sekolah
.. Setelah seminggu kemudian bang gilang sadar. Dia sempat menjadi pendiam, jarang ngumpul dengan kami berdelapan. Dan membenci fenly ntah karena apa, katanya menyesal menyelamatkan fenly dari kecelakaan itu. Bang han juga sempat membenci fenly tapi lama kelamaan bang han mengerti bahwa itu takdir
..
Flashback selesai
**Oh,gini pantesan gilang sering sekali bersikap dingin kepada kak fenly..
Ya sudah mari di lanjutkan..
Jangan lupa follow ig aku ya..
@yohanaputri509Salam sayang, author..
07 - juli 2021,rabu
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Dan Delapan Pangeran
Acakaku dengan delapan abang kandung nya yang ganteng ini.. Masalah menghampiri persaudaraan ini Aku seorang perempuan satu satu nya dalam persaudaraan ini .. Apakah cerita nya semulus seperti princess dan delapan pangeran yang hidup damai .. Sebelum...