Akhirnya penyelamatan berhasil meskipun terdapat luka di wajah mereka masing masing. Semua pulang ke rumah, tian izin untuk kembali ke rumah nya
.. Ternyata di rumah fenly sedang berjalan bolak balik dan di tangan ada handphone milik nya
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam"
"Eh muka nya pada kenapa ?" Tanya fenly yang melihat wajah keempat terluka
"Jatuh dari motor tadi kak.." Jawab nana
"Terus nggak apa apa kan ?"
"Nggak apa apa"
"Ovel ambilin obat merah ya" Ucap fenly bergegas mengambil obat merah di kamar nya
"Bang shan tenang aja,nana nggak bakalan cerita ke siapa pun soal kejadian penculikan aku sama kak aji" Bisik nana kepada shandy
.. Fenly kembali dengan membawa kotak P3K itu
"Nana siap siap mau sekolah dulu,nana nggak mau bolos cuman luka gini doang" Kata nana beranjak untuk berdiri
**
Kini jam menunjukkan pukul 07.35. Nana telah siap, fenly juga telah menyiapkan sarapan
"Na,obatin dulu luka nya" Ucap fenly
"Gampang kak,ntar nana ke UKS dulu" Balas nana sambil mengunyah roti coklat itu
"Ji,kamu nggak udah sekolah ya. Bang shan takut perut kamu sakit lagi" Ya aji merasa kan sakit di perut nya, akibat pukulan itu
"Iya bang"
"Dah ah nana mau berangkat sekolah dulu,assalamualaikum" Kata nana yang menyalimi tangan fenly, shandy dan aji
"Mau berangkat pakai apa na,soni sama fiki dah berangkat duluan tadi" Ucap fenly. Sekolah di mulai pukul 08.00,masih ada dua puluh menit lagi
"Jalan kaki" Jawab nana
"Nggak nggak,bang shan nggak ngizinin. Lang lang,gilang anterin nana sekolah" Balas shandy dengan suara agak keras memanggil nama gilang
"Apaan bang ?" Tanya gilang yang keluar dari kamar nya
"Anterin nana sekolah gih..hati hati"
..
Gilang menghidupi mesin motor nya, suara knalpot bising karena gilang ngegas motor itu
"Astagfirullah knalpot nya bang lang" Ucap nana menutup kedua telinga nya menggunakan tangan nya
"Ya maap, cepetan naik ntar telat" Balas gilang
.. Di jalan
"Ya allah ini motor berisik banget" Oceh nana
"Ya maklum motor balapan" Jawab gilang, gilang melotot karena dia kelepasan soal mengucapkan kata balapan
"Balapan apa bang ?" Tanya nana
"Aa..a motor kesayangan,kan kamu tau" Gilang kikuk
"Iya deh" Tak terasa kini telah sampai gerbang depan sekolah
"Makasih dah nganterin aku,bang"
"Iya sama sama,ini kok gerbang nya dah tutup padahal kan masih ada sepuluh menit lagi ?" Tanya gilang, yap gerbang telah di tutup benar ucapan gilang
"Gampang nana lewat belakang,kan ada tangga"
"Yah jiwa gw nya ada ya" Ledek gilang. Maksud gilang, jiwa nya sama gilang juga seperti itu kalau telat waktu SMA
"Iya jiwa nya bergejolak. Dah ah nana mau masuk kelas"
"Iya,masuk kelas dengan cara lain"
**
Yap nana kini sedang melewati dinding sekolah menggunakan tangga
"Ikut woi,jangan lo doang" Nana mengenal suara itu, itu suara sian
"Lah lo di sini bukan nya kemarin.." Ucapan nana di potong karena sian
"Stt..bawel lo,ntar kedengeran sama buk vita"
.. Mereka berdua telah berhasil melewati dinding itu, sian menarik tangan nana untuk mendekat karena ada ibu vita melewati lorong. Kini posisi nya kedua nya saling menatap
'Pliss jangan salting' monolog nana dalam hati nya
"Jangan baperan dah ah masuk kelas yuk" Kata sian
'Gw jarang baperan,kenapa sama lo gw jadi baper' nana berkata lagi dalam hati nya
"Na,jangan ngelamun ini masih pagi"
.. Sesampainya di kelas, ternyata pelajaran sudah di mulai kak nin sedang mengajar
"Maaf bu kita telat" Ucap sian
"Ya sudah silahkan duduk,kalian berdua cuman telat lima menit" Balas kak nin
"Makasih bu"
**
Jam istirahat tiba, kak nin mendekati nana yang duduk di kursi nya dengan membawa kotak P3K di tangan kak nin
"Na,kenapa bisa luka berdarah kek gini. Berantem ?" Tanya kak nin
"Nggak kak,cuman gelut sama bang shan" Jawab nana sambil terkekeh pelan
"Ih,kak nin serius na"
"Jatuh dari motor kak"
"Oh gitu,ini mau kak nin obatin apa sendiri ?"
"Obatin sendiri" Jawab nana sambil mengobati luka nya pelan pelan dengan bantuan camera handphone
"Oh ya kak,nana boleh nanya ?"
"Boleh na"
"Bang shan tuh panggilan waktu masih SMA. Sering dipanggil sendy kan ?"
"Iya,cuman si shandy kadang curiga kalau kamu manggil nya kak sen" Ucap kak nin
"Karena aku ada mau nya" balas nana kemudian kedua nya tertawa
.. Beberapa menit kemudian, sian mendekati nana dan kak nin
"Buk.." Panggil sian
"Oh sian mau duduk di samping nana ya"
"Iya,buk nin tau aja"
"Oooohhh" Ucap kak nin sambil tatapan nya yang tak beralih dari nana sambil berdiri dari kursi. Ternyata kak nin tau bahwa nana menyukai sian
"Ih kak nin" Jawab nana yang tak mau di goda
"Ya sudah ibu mau keluar,mau makan laper soalnya"
.. Ya kak nin keluar dari kelas sambil membawa tas dan beberapa lembar kertas
..
Sian tersenyum sangat lebar
"Lo kenapa senyum senyum ?" Tanya nana
"Gw lagi seneng banget. Lo mau tau nggak ?"
"Apa ?"
"Gw jadian sama gebby" Bisik sian, itu bisikan yang paling menyakitkan
"Maksud lo yan ?"
"Iya gw jadian sama gebby,tadi di aula"
'Gw tuh suka sama lo yan,kenapa lo nggak peka sih' monolog nana dalam hati nya
"Oh gitu,selamat ya" Balas nana meskipun di hati nya terasa sakit
"Ah lo emang sahabat gw yang paling pengertian" Ucap sian
'Gw pengen lebih dari itu yan' monolog nana lagi
**
Tak terasa jam pulang telah tiba, dari tadi nana diam saja tak berbicara
"Lo nggak apa apa kan na ?,kalau ada apa apa cerita sama gw yak"
"Iya,gw duluan ya. Udah di jemput bang rick"
"Iya hati hati ya na"
"Iya"
**
Yah kali ini nana jadi sad girl. Kenapa sian nggak peka sih kalau nana tuh suka sama kapten basket nyebelin ituSalam sayang, author
19 - agustus, kamis
(Tanggal pembuatan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Dan Delapan Pangeran
Randomaku dengan delapan abang kandung nya yang ganteng ini.. Masalah menghampiri persaudaraan ini Aku seorang perempuan satu satu nya dalam persaudaraan ini .. Apakah cerita nya semulus seperti princess dan delapan pangeran yang hidup damai .. Sebelum...