Di keesokan hari nya, nana sedang berboncengan dengan fiki yang menggunakan motor menuju ke sekolah, jika ada yang bertanya kemana zweitson. Soni lagi sedang tidak enak badan jadi dia memutuskan untuk istirahat
"Kak fik.." Panggil nana
"Iya apa na ?"
"Pelan pelan aja bawa motor nya,nggak usah kencang kencang"
"Iya na,ini pelan kok" Jawab fiki sambil melambatkan laju motor nya
"Iya kak fik"
.. Sesampainya di sekolah, bel belum berbunyi karena masih ada sekitar 30 menit lagi
"Na kenapa sih diem mulu,biasanya ngomong terus. Kenapa ?" Tanya fiki, kini fiki dan nana sedang berada di kantin sekolah
"Nggak apa apa kak"
"Yang bener ?" Tanya fiki lagi dengan kedua mata nya yang menyipit
"Iya beneran dah"
"Kenapa sih na,cerita sama kak fiki yuk. Kan si soni nggak ada lagi sakit dia,cerita sama kak fik yuk" Ah fiki mengajak adiknya untuk bercerita kepada nya
"Pokok nya nana lagi rindu sama seseorang"
"Siapa,si sian ?"
"Bukan ih"
"Terus.."
"By"
"Oh lagi rindu sama by,doain aja semoga by cepat sembuh terus main,berantem,main game,baikan dan macem macem" Jawab fiki
"Aamin"
"Aamin" By yang di maksud nana maupun fiki adalah aji
"Oh ya na,kak fiki masuk kelas ya. Sekalian izinin soni kalau dia nggak masuk ke wali kelas nya" Kata fiki
"Iya kak fik"
**
Kini fiki telah sampai di kelas dia hanya diam saja
"Fik.." Panggil seseorang
"Apa revi ?" Tanya fiki
"Kakak lo yang ganteng tuh kemana kok nggak ada di perpustakaan"
"Siapa,fenly ?" Revi mengangguk. Masih ingat kan dia revi yang memberi sebatang coklat kepada fenly dan revi juga sekelas dengan fiki maupun aji
"Ya,kenapa nggak di perpus coba padahal gw mau ngasih coklat"
"Oh gitu,bukan nya kemarin lo suka sama aji ?" Tanya fiki dengan ekspresi datar
"Iya emang nggak boleh gitu gw ngasih coklat ke kak fenly"
"Iya iya,lo bisa nitip sama gw buat ngasih coklat nya ke fenly" Ucap fiki setelah menghela nafas dengan kasar
"Ya udah iya,ini" Balas revi sambil memberi sebatang coklat itu kepada fiki
"Iya ntar gw kasih ke fenly"
"Iya makasih ya fik,ya udah gw mau ke kantin dulu"
"Iya"
.. Revi keluar dari kelas
"Niat banget tuh anak dari mana coba tau fenly suka warna merah" Kata fiki sambil mengamati bungkus coklat itu
"Ah masih ae nih coklat ngeliatin gw" Lanjut fiki tanpa basa basi langsung merobek bungkus itu. Bukan coklat yang ngeliatin fik, tapi itu anda yang pengen makan coklat
**
Jam pulang telah tiba, nana dan fiki ke cafe untuk bekerja separuh waktu
"Na,gimana aman kan. Baik baik aja kan ?" Tanya fiki memastikan keadaan adik nya itu yang dari pagi hanya diam saja
"Nana nggak apa apa kak fik"
"Ya udah iya,anterin pesanan ini ke meja 8 ya"
"Iya kakak"
.. Nana mengantarkan pesanan beberapa cup kopi itu ke pelanggan dengan nomor meja yang salah. Fiki yang melihat itu langsung menangani nya
"Maaf kak,adik saya lagi nggak fokus. Maaf sekali lagi kak" Ucap fiki
"Lain kali adik nya kalau lagi nggak fokus nggak usah kerja ya"
"Iya kak,maaf ya kak"
.. Lengan nana di raih fiki untuk sedikit menjauh dari para pelanggan. Untuk urusan kopi tadi telah di urus oleh barista lain nya
"Na,bawa ini ke meja 15 ya. Jangan salah ya"
.. Lagi lagi nana melakukan kesalahan yakni tak sengaja menumpahkan kopi es itu
"Maaf mbak,saya salah" Ucap nana
"Kenapa ini ?,apa ada masalah mbak. Saya pemilik cafe ini" Balas sian yang melihat sedikit keributan itu
"Barista ini menumpahkan kopi,untung saja ini kopi es coba kalau panas" Kata nya marah marah
"Maaf sekali lagi mbak,mbak nggak nggak usah bayar. Uang nya akan di kembalikan silahkan ke kasir mbak" Jelas sian
"Ya sudah,lain kali barista ini tak usah bekerja. Merugikan saja"
"Maaf sekali lagi ya mbak"
.. Semua orang yang ada di sekitar semua mata tertuju pada nana. Nana berlari menuju belakang cafe dengan kedua mata nya yang berkaca kaca. Yap sesampainya di belakang cafe yang sepi nana menangis sambil yang terduduk dan memeluk kedua kaki nya dan punggung nya yang bersandar di dinding
"Na.." Panggil seseorang yap, dia sian yang tadi ikut berlari untuk mengejar nana. Sian ikut duduk di samping nana dan melakukan hal yang sama
"Kenapa ?,cerita sama aku ya"
"Aku nggak apa apa" Jawab nya sambil terus meneteskan air mata
"Ayo ah,lagi rindu sama seseorang ya jadi nya nggak fokus"
"Kok.." Ucap nana terpotong akibat sian yang menempelkan jari telunjuk nya di bibir nana
"Aku juga gitu na,udah jangan di pendam nangis aja. Aku bakalan nungguin kamu"
.. Ya nana menangis namun juga bersandarkan di bahu sian
"Kalau kamu lagi capek atau letih,bilang sama aku ya. Aku siap kok jadi sandaran buat kamu" Nana mengangguk dalam tangisan nya itu
"Sian.."
"Hmm..iya ?"
"Kamu beneran sayang kan sama aku ?" Tanya nana merubah posisi nya untuk melihat wajah sian
"Na,tatap mata aku. Aku tuh beneran nggak bisa bohongin perasaan aku sendiri kalau aku suka sama dia dan kamu juga buat aku nyaman..
"Memilih dua hati yang berbeda,ya aku tau ini salah kenapa harus kek gini. Tapi aku nggak bisa bohongi diri sendiri. Di lema karena aku tau kamu sama dia sahabatan..
"Aku emang punya si gabby tapi dia terkadang dia nyakitin aku dan pada saat itu aku cerita sama kamu dan itu yang membuat aku nyaman na" Jelas sian kemudian memeluk nana
"Sian,aku bakalan nungguin kamu putus sama dia" Ucap nana
"Iya na aku percaya"
.. Pelukan di lepas dan sian tersenyum di wajah tampan nya
"Lagi rindu sama siapa sih cantik ?,sampai sampai kamu nggak fokus hari ini. Jujur tadi kamu di kelas juga nggak fokus"
"Aku lagi rindu sama kak aji"
"Hah ?, bukan nya kamu tiap hari ketemu kak aji kan serumah kakak adik pula"
"Kan aku udah cerita sama kamu kalau kak aji masih amnesia tapi alhamdulillah nya dia pelan pelan ingat sama kak fenly maupun bang lang"
"Oh jadi kamu rindu sama kak aji,aku juga kangen main basket bareng kak aji. Semoga kak aji cepat sembuh dan adik paling bungsunya ini nggak nangis lagi cuman karena rindu" Jelas sian sambil mengacak puncak rambut nana
"Iya. Sian.."
"Apa cantik ?"
"Makasih ya udah tenangin aku" Kata nana sambil tersenyum
"Iya sama sama sayang,aku kan pacar kamu" Jawab nya sambil menarik kedua pipi nana dengan gemes
"Ih sakit,emang pipi aku ini apa"
"Bakpaooo.." Balas nya sambil terkekeh pelan dan berhenti menarik pipi nana
"Dah ah aku mau cuci muka terus kerja" Nana berdiri
"Kan aku bos nya..libur dulu gih"
"Nggak mau.." Kata nana menjulurkan lidah nya seperti mengejek sian
"Oh sekarang nakal ya" Nana berlari memasuki cafe lewat pintu belakang dan sian mengejarnya
.. Nana kini telah cuci muka agar kantung mata nya tak sembab lagi dan kembali mengantarkan minuman dengan nomor meja dengan sesuai pesanan kemudian tersenyum di wajah cantik nya itu
"Sian.." Panggil fiki mendekati sian
"Apa kak fik ?"
"Makasih ya udah bikin nana senyum lagi,biasa nya yang cuman bisa tenangin nana kalau kayak tadi tuh kalau bukan fenly ya aji" Jelas fiki
"Iya kak fik,sama sama"
**
Hai hai hai..
Siapa nih yang kangen chapter nana dan fajri (fajna) seperti di chapter '44.gemes'
Sama kok author juga.. Di chapter selanjutnya bakalan ada hal yang bikin kesel campur aduk.. Siap siap ya tunggu up selanjutnya dari authorSalam salam, author
16 - oktober, sabtu
(Tanggal pembuatan)
Happy G1vers day
Buat abang manies kesayangan nya
YouN1T
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Dan Delapan Pangeran
Randomaku dengan delapan abang kandung nya yang ganteng ini.. Masalah menghampiri persaudaraan ini Aku seorang perempuan satu satu nya dalam persaudaraan ini .. Apakah cerita nya semulus seperti princess dan delapan pangeran yang hidup damai .. Sebelum...