[HAPPY READING]
Istirahat pertama telah tiba, sekarang Zidan dkk dan Stella dkk berada di kantin sekolah yang letaknya di lantai ke dua.
Tak lupa ada Zeline juga di antara mereka, hantu itu hanya menyimak percakapan mereka. Dan ia sekali kali ikut nimbrung walaupun yang bisa mendengar hanya Zidan.
"Pulang sekolah ke markas kuy?" Ajak Zidan
"Kuy lah, udah lama gak kesana," jawab Raka
"Kalian mau ikut?" Tanya Zidan ke Stella dkk
"Emang boleh?" Tanya Stella mewakili sahabat-sahabat nya
Zidan terkekeh sejenak "boleh dong," ujar Zidan lalu ia mengacak rambut Stella dengan gemas
Stella terpaku dengan perlakuan Zidan barusan, bahkan jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Oh God, gw punya riwayat jantung kah?" Batin Stella
"Hahah Stella bushing tuh," ujar Kenzo
"M-mana ada," elak Stella dengan gugup
Zidan tertawa kecil melihat wajah Stella yang memerah seperti kepiting rebus. Tidak hanya dia yang ketawa, sahabat-sahabat nya Zidan dan Stella ikut tertawa melihat wajah Stella
Zidan menarik tangan Stella dan membawa gadis itu kedalam pelukannya nya, seraya ia mengelus rambut Stella dengan lembut.
Tanpa Zidan sadari Zeline sudah tidak ada di samping nya, Zeline sekarang berada jauh dari meja yang di tempati oleh Zidan dkk.
"Gak boleh cemburu Zeline, Zidan itu manusia sedangkan elo hanya hantu," batin Zeline lalu ia menghilang dari sana.
***
Waktu pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Seperti kata Zidan, mereka semua akan ke markas bersama sama. Tak lupa dengan hantu berwajah cantik, hantu itu ikut serta berkumpul ke markas.
Bentuk dan suasana Marbes sekarang jauh lebih beda dari markas angkatan pertama, markas sekarang 2× lipat lebih besar dari pada yang dulu.
Dulunya taman belakang markas hanya ada kolam kecil dan taman bunga yang tidak terlalu besar, kini tanah itu sudah menjadi taman bunga lavender dan terdapat kolam ikan.
Karna anggota Zathuree bertambah banyak, Zidan meminta izin ke ayah nya agar ia bisa membesarkan markas Zathuree. Dan ya, Zidan mendapatkan izin itu.
"Halo penghuni neraka!" Suara cempreng menggema di ruangan markas lantai 1
Seketika semua orang yang ada di lantai pertama menutup telinganya masing masing.
"Berisik Lo bocil!" Kesal Zidan pada tiga anak kecil yang berjenis kelamin dua perempuan dan satu laki laki.
"Iri? Bilang bawahan!" Jawab ketiga bocil itu dengan kompak
Ketiga bocil itu adalah adiknya Alta dan Raka, lebih tepatnya dua perempuan kembar itu adiknya Alta dan satu laki laki itu adiknya Raka.
Adiknya Alta bernama Amalia Candragitha dan Amalina Candragitha, yang biasa di panggil Lia dan Lina. Dan adiknya Raka bernama Rian Steven Gerrard, yang kerap di panggil Rian.
Si kembar Lia dan Lina mereka masih kelas satu SD. Sedangkan Rian, ia satu tahun lebih tua dari si kembar, Rian sudah kelas dua SD.
"Yee masih bocil udah belagu amat dah," Cibir Zidan sambil menyentil kening Rian dengan pelan agar laki laki kecil.
"Sakit bodoh!" Ucap Rian ke Zidan
"Heh! Tu mulut mau gw jahit apa?" Balas Zidan
"Siapa sih yang ngomong?" Tanya Rian, ia pura-pura tidak tau siapa yang ngomong.
"Rasa ingin mencekik," Gumam Zidan
"Disini bosen, Disana bosan, Dimana-mana juga bosan," Nyanyian absurd di lontarkan dari bibir mungil milik Rian dan jangan lupakan tarian konyol yang ia lakukan.
"Bang, kita ke club aja yuk?" Saran Rian kepada Abang nya
"Heh bocil! Lo tau dari pada tentang club ha?" Tanya Zidan
"Dari bang Alta dan Bang Raka," Jawab ketiga bocil itu dengan kompak, dan mereka juga menunjukkan wajah polos nya.
"Ciri ciri Abang yang wajib di bunuh," Ujar Naja
"Hehe Peace." Ujar Alta dan Raka
"Lo tau gak ada apa di dalam club?" Tanya Zidan ke Rian dan si kembar
"Tau!" Jawab ketiga nya dengan antusias
"Kata bang Alta, di dalam nya banyak jualan cabe. Kita mau kesana, karna kita mau beli cabe," Ujar Amalia
Seketika orang yang mendengar celotehan dari tiga bocil itu, orang orang pada menepuk kening nya masing masing. Kecuali Alta dan Raka, laki laki perjaka itu hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya nya yang tidak gatal.
***
Zidan memilih pergi ke kamar nya yang ada di Marbes, kamar itu sebelum nya adalah milik orang tua nya, tepatnya milik Zergan dan Zahra.Saat di tangga, ada bingkai besar dan ada foto seseorang yang terpajang di sana. Orang itu memakai jaket Zathuree dan sambil tertawa tak lupa di tangan nya ada sebuah permen yang rasa cokelat dan milk.
"Om jahat, kok Om ninggalin Zidan bahkan sebelum Zidan melihat wajah om dengan secara langsung, bukan melalui sebuah foto." Gumam Zidan sambil memandang orang yang ada di dalam bingkai foto itu.
"Kata Ayah, Om itu baik banget. Orang nya ceria, sedikit cengeng kan hahah," Lanjut Zidan tak terasa air mata nya membendung, kalo aja Zidan menerjapkan mata nya. Sudah di pastikan air mata nya langsung keluar.
"Hai!" Sapa Zeline, gadis itu tiba tiba datang di samping Zidan
"Lo-gak papa?" Tanya Zeline sambil mengangkat satu alis nya.
"Gw gpp." Jawab Zidan yang mata nya masih memandang orang yang ada di dalam bingkai itu.
Zeline melirik ke arah yang dari tadi Zidan pandang. "Oh dia, Om Lo itu ada di sini kok," ujar Zeline pada Zidan
Zidan seketika menoleh ke arah Zeline "Disini? Dimana?" Tanya Zidan pada hantu cantik
"Tuh!" Tunjuk Zeline ke arah pojok kiri ruangan marbes, dan di sana terlihat seorang hantu yang lagi duduk sambil memeluk kaki nya.
Hantu itu masih berlumuran darah,dan kepalanya sedikit pecah bagian kiri.
"Dia emang suka datang kesini kalo suasana Marbes lagi rame, Om lo gak bisa di ajak berkomunikasi sama lo, enggak kayak gw. Gw masih bisa berbicara sama lo, sedangkan dia hanya bisa ngomong sama hantu-hantu yang lain, Tapi harus dia yang memulai percakapan nya, Misalkan gw duluan yang ngomong dia gak bakalan dengar ataupun di respon." Jelas Zeline sambil memandang hantu yang di pojok ruangan marbes.
"Kalo aja dia gak berlumuran darah, pasti dia ganteng." Puji Zidan ke hantu laki laki itu.
"Heh! Jangan bilang Lo gay," Souudzon Zeline
"Sembarangan! Tuh mulut kayak nya minta di cium deh." Ujar Zidan
Dengan cepat Zeline menutup bibir nya menggunakan kedua tangan nya "Jangan coba coba ya! Bibir gw itu masih suci tau gak?!" Ucap Zeline
"Yayaya." Ujar Zidan lalu ia melanjutkan perjalanan nya menuju ke kamar nya.
[TO BE CONTINUE]
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN AL-ATHAR [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] Note: Cerita ini tidak semuanya tergantung ke cerita Zergan, jadi kamu bisa membacanya Tanpa harus membaca cerita Zergan terlebih dahulu Update sesuai mood! ✿ ✿ ✿ ✿ Hai nama gue Zidan Al-athar Nugraha, gue bocil nya a...