CHAPTER 30

1.3K 273 109
                                    

[HAPPY READING]

STOP JADI SILENT READERS!

Air mata Zidan lepas dari sumber nya dengan deras, tak menyangka jika teman dekat nya melakukan hal berdosa hanya karna seorang perempuan. Bagaimana tidak berdosa? Ia membunuh dirinya dengan cara menyayat tangan nya dan sampai terkena nadi nya.

Zidan dapat menebaknya, jika teman nya itu gak sadar kalau sayatan yang di buat nya sampai ke nadi, dan membiarkan darah nya keluar dengan deras.

Karna lantai dapur nya ada darah Alta dan pisau untuk menyayat tangan nya ada di samping Alta yang sudah tergeletak di lantai dengan mata tertutup.

Detak jantung Zidan berdetak dua kali lebih cepat saat kaki nya mendekati Alta, setelah dirinya dekat dengan Alta, tangan Zidan mengangkat kepala Alta yang terdapat darah yang sudah sedikit mengering.

Zidan dapat merasakan bahwa kulit Alta sangat dingin "Al, bangun Al! Kenapa Lo lakuin ini?" Ucap Zidan sambil menepuk-nepuk pipi Alta dengan pelan

Namun tak ada pegerakan sedikit pun dari si empu. "Al! Jangan bercanda deh, bangun buruan! Sumpah Al kalo ada sesuatu yang terjadi sama Lo gue bakalan benci sama Lo selama nya Al!" Ucap Zidan yang tangan nya tak berhenti menggoncang kan tubuh Alta.

Zidan berinisiatif untuk mengecek detak jantung Alta dan tak ada rasa apapun, kini Zidan mendekatkan jari telunjuknya dekat hidung Alta dan tak ada nafas nya.

Zidan menaruh kembali tubuh Alta ke tempat semua dan ia berdiri lalu berjalan mundur dengan perlahan.

"ALTA! KENAPA LO LAKUIN INI AL? GUE GAK ADA NIAT MAU MARAH SAMA LO CUMA GARA-GARA MALAM ITU AL! KALO LO MAU STELLA, AMBIL AL! KENAPA HARUS BUNUH DIRI LO SENDIRI CUMA GARA-GARA SATU PEREMPUAN HA?! Kenapa Lo lakuin ini Al," Seru Zidan dan kalimat akhir nya ia menurunkan oktafnya.

Air mata Zidan masih deras keluar dari sumber nya, ia mengambil benda pipih dari saku celananya untuk menelpon teman-temannya.

Sambungan telfon dari Zidan sudah tersambung dengan Kenzo, dan percakapan di mulai dari Kenzo.

"Ada apa Woi? Ganggu ae, orang mau nyantai juga,"

"Buruan ke rumah Alta, ajak yang lain juga," Ucap Zidan dengan suara serak.

"Ada apa emang nya? Btw suara Lo serak gitu kenapa? Habis nangis Lo?" Tanya Kenzo

"Buruan ke sini, gak usah banyak tanya." Ucap Zidan lalu mematikan sambungan nya. Yang membuat Kenzo berdecak kesal.

Lima menit kemudian ada suara sirene polisi dan di ikuti mobil ambulance di belakangnya, ya Zidan menelpon polisi untuk menyelidiki kasus Alta lebih dalam dan rinci. Agar orang tua Alta lebih memahami apa yang di alami anak tunggalnya itu.

Tak lama kemudian teman Zidan yang terdiri dari Kenzo, Naja, dan Raka datang ke rumah Alta dan di ikuti beberapa geng Zathuree yang penting.

Mereka mengernyitkan dahi dan menatap mobil polisi dan ambulance yang terparkir di depan rumah Alta, dan di sekitarnya juga banyak masyarakat yang ingin melihat ada apa di dalam.

"Kok ada Police Line?" Ujar Naja bingung

"Kasihan banget ya, masih remaja sudah merasakan pait nya cinta dan berakhir bunuh diri." Celetuk seorang ibu ibu yang tak sengaja di dengar oleh teman-teman Zidan

"Apa maksud ibu ya?" Tanya Kenzo pada ibu yang berbicara tadi.

"Itu lho, nak Alta. Dia bunuh diri dengan cara menyayat tangan nya sampai kena nadi, ngeri banget ya,"

Seketika teman-teman Zidan mematung, tak sampai 5 detik mereka masuk kerumah Alta menerobos Police Line dan tanpa mendengarkan teriakan seorang polisi.

"DI MANA ALTA?! BILANG SAMA GUE KALO INI HANYA PRANK!" Teriak Naja, Naja sudah menganggap Alta sebagai adik nya, karna mereka sama-sama anak tunggal yang di tinggalkan oleh kedua orang tuanya demi pekerjaan.

Saat Naja mengetahui seluk-beluk keluarga Alta, dan di situlah ia menganggap Alta sebagai adiknya.

Beberapa hari belakangan ini, Naja mencoba menghubungi Alta namun tidak ada jawaban. Ia akhirnya mendatangi rumah Alta namun saat ia melihat gembok besar di teralis pintu nya dan akhirnya Naja meninggalkan rumah Alta.

Sebuah pelukan yang dapat Naja rasakan saat ini, yang sedang memeluknya adalah Zidan.

"Ikhlasin Ja, Alta udah beristirahat dengan tenang disana," Ucap Zidan bertepatan dengan empat peramedis yang sedang mendorong jenazah Alta menggunakan tandu khusus ambulans.

Naja mendekati jenazah Alta sambil di iringi tangisan pilu "Al, kenapa Lo lakuin ini? Lo mau ninggalin gue sendiri lagi? Setelah kedua orang tua gue sibuk ngurusin tugas mereka masing-masing." Ucap Naja setelah ia menurunkan kain yang menutupi wajah Alta yang sudah memucat.

"LO JAHAT AL! GUE BENCI SAMA LO!" Teriak Naja lalu meninggalkan rumah Alta tanpa mendengarkan teriakan teman-teman nya.

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang