CHAPTER 39

1.3K 223 121
                                    

[HAPPY READING]

Keesokan harinya Zidan terbangun dari tidurnya, mata nya membuka dengan perlahan dan menyesuaikan cahaya dari jendela kamarnya. Matanya melirik ke arah kedua orang tuanya yang tidur di samping dirinya.

Bibir tebal Zidan tersenyum, sudah lama ia tak merasakan hal ini. Mungkin terakhir kali ia tidur bersama orang tuanya sebelum si kembar datang ke dunia.

Mengingat hari ini adalah hari libur, karna tanggal merah. Jadi Zidan tak usah untuk pergi ke sekolah, Zidan turun dari kasurnya untuk pergi ke kamar mandi yang sudah ada didalam kamarnya.

Ia berjalan dengan hati-hati karna lantai kamarnya masih terdapat serpihan kaca bekas gelas dan juga cermin yang pecah ulah ayahnya sendiri.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Zidan membersihkan dirinya, kini ia sudah berada di depan cermin yang ada di dalam kamar mandinya "Kira-kira Stella udah jelasin masalah itu ke bokap nya belum ya?" Gumam Zidan sambil mengeringkan rambut nya menggunakan handuk.

Setelah merasa rambutnya sedikit kering, ia keluar dari kamar mandi dan kedua orang tuanya sudah tak ada di kamarnya. Mungkin sudah kembali ke kamar pribadi nya.

Zidan membersihkan kamarnya karna bahaya jika dibiarkan begitu saja, banyak kaca yang berserakan di lantai, kalau itu kena kaki kan sakit.

"Zidan...." Tiba-tiba suara perempuan muncul entah dari mana karna tak ada wujud nya sama sekali, jika suara itu adalah Alsa sangat tidak mungkin pasalnya kamarnya itu kamar yang kedap suara.

"Zeline?! Eline!" Panggil Zidan sambil menoleh ke sana kemari.

Ya suara itu adalah hantu jahil yang sudah mengikuti Zidan sejak masih bayi, suatu saat Zeline menghilang begitu saja ketika Indra ke enam nya bilang.

Jujur selama Zeline meninggalkan nya tanpa kabar ia sangat kangen dengan Kejahilan hantu cantik itu.

"Lin! Gue kangen sama Lo, gue kangen sama kejahilan Lo," Ucap Zidan sambil celingak-celinguk.

"Gue bisa buat Lo biar bisa liat gue lagi, tapi untuk terakhir kalinya," Ujar Zeline

"Apa maksud Lo buat terakhir kalinya? Lo mau ninggalin gue kemana Lin?!"

"Gue gak bisa kasih tau, gue cuma mau kasih tau kalo Lo ada urusan untuk keluar dari rumah, jangan untuk keluar. Entah sepenting apa urusan itu," Peringat Zeline dengan nada serius nya.

"Tapi kenapa? Gimana kalo gue mau sekolah?" Tanya Zidan bingung.

"Tolong turutin perintah gue Dan, jangan keluar dari rumah selama 3 hari mulai dari hari ini, ini juga demi kebaikan Lo Dan," Jelas Zeline

"Untuk ucapan gue yang pasal buat Lo agar bisa melihat gue lagi, itu bakalan gue lakuin nanti malam tepat pukul 21:00," Lanjut Zeline

"Lin! Zeline!" Teriak Zidan saat ia tak mendengar suara Zeline lagi, ia mengira kalau hantu itu sudah pergi dari kamarnya.

"Apa maksud Zeline tadi ya?" Monolog Zidan lalu melanjutkan pekerjaannya yaitu membersihkan kamarnya.

Jam 10 siang, keluarga Zergan kedatangan tamu. Siapa lagi kalau bukan Stella dan papanya.

"Silahkan duduk kak," Ujar Zahra pada Vano dan langsung diturutin olehnya.

"Apa Lo udah tau tentang masalah ini?" Zergan membuka suaranya hingga memecahkan keheningan antara mereka.

"Ya, gue udah mendengar semuanya. Gue mau melaksanakan pernikahan Stella dan juga Zidan secepatnya, sebelum perut anak gue nambah membuncit." Ucap Vano membuat keluarga Zidan terkejut.

Namun tidak dengan Zidan dan Stella, mereka sudah mengira dari awal jika hal ini akan terjadi pada dirinya.

Zidan dan Stella hanya menyimak percakapan ketiga paruh baya itu sampai tanggal pernikahan mereka ditentukan.

Tanggal pernikahan mereka akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 20**, itu artinya lusa mereka akan menggelarkan pernikahan.

Skip malam harinya.

Zidan kini sedang berada didalam kamarnya, mengingat ia besok tak akan sekolah jadi ia tak perlu membuat perkejaan rumahnya. Jadi ia memilih untuk bermain game sampai hantu cantik itu datang.

Zidan kali ini ingin mendengarkan ucapan atau perintah dari Zeline, karna feeling hantu cantik itu selalu benar. Terakhir kali ia membantah ucapan Zeline, dan hal itu benar-benar terjadi padanya.

Tepat di jam 21:00 wib, Zidan langsung celingak-celinguk mencari Zeline disekitar kamarnya, namun tak ada tanda-tanda kemunculan hantu itu.

Namun tak disangka, suara Zeline muncul "Zidan!" Teriak Zeline namun wujud nya belum terlihat oleh mata Zidan.

"Gak usah teriak juga gue tetep dengar kali," Jawab Zidan dan dibalas tawa oleh Zeline.

"Lo beneran mau liat wajah gue yang cantik ini? Aduh gini banget ya nasib punya wajah cantik, baru juga di tinggal beberapa hari doang udah kangen, terharu dedek bang," Ujar Zeline dengan nada centilnya.

"Yahh kambuh deh alay nya," Cibir Zidan lalu tertawa, ya inilah yang ia kangenin dari hantu itu, sifat alay nya membuat Zidan ingin tertawa dan mengumpat.

"Haha, sekarang tutup mata Lo. Kalo gue suruh buka langsung buka, tapi jangan kaget, dikamar Lo ini banyak hantu yang lain," Ujar Zeline dan langsung dilaksanakan oleh Zidan

"Lo tenang aja kali, gue sebelumnya kan anak indigo. Lo lupa?"

"Iya iya, si paling indigo," Ujar Zeline sambil memutarkan matanya malas.

Zeline melihat Zidan telah menutup matanya dan langsung membuka mata batin Zidan kembali "Udah, buka aja," Perintah Zeline.

Baru saja Zidan membuka matanya kecil, ia langsung terkejut. Pasalnya kamarnya sedang di huni dengan berbagai makhluk tak bernyawa dengan wajah buruknya.

"Kan, udah gue bilang," Cibir Zeline.

"Lagian Lo gak bilang kalo wajah mereka kayak gitu," Bisik Zidan

Zeline memutarkan matanya "Hm."

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

Lanjut gak nih?!

Spam Next Di Sini!!

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang