CHAPTER 14

1.6K 330 160
                                    

[HAPPY READING]

Zidan berlari ke dalam hutan untuk mencari keberadaan Stella, Ia berteriak memanggil Stella namun tidak ada jawaban sama sekali.

"Stell?! Lo di mana?! Hari udah mau gelap lagi, mana gue kagak bawa senter!" Ujar Zidan.

"Stella!!" Teriak Zidan sambil berlari kencang ke dalam hutan, bahkan ia telah jauh dari tempat perkemahan.

"Gue ngerasa kalo Stella lagi ke sekitar sini," Gumam Zidan sambil melirik ke sana kemari.

"Stell? Stella!" Teriak Zidan "Peluit? Bisa-bisa nya gue lupa kalo gue punya peluit!" Kesal Zidan lalu meniup peluitnya dengan kencang

Tiupan ke dua ada suara tangisan yang suara nya seperti mendekati dirinya.

Dari kegelapan di depan Zidan, ada suara langkah kaki dan di iringi dengan isakan kecil.

"Hiks... Hiks,"

"Siapa itu? Apa h-hantu? Kayak gak mungkin, pasalnya kaki nya itu kena ke tanah, kalo hantu kan melayang," Ujar Zidan

Mata nya menatap intens orang di depannya itu, dan ya! Ia baru sadar kalau orang tersebut adalah orang yang ia cari sekarang.

Dengan cepat Zidan berlari ke arah Stella lalu memeluk gadis itu yang sedang menangis sesenggukan.

"don't cry, I'm here," Bisik Zidan lalu membawa Stella yang masih berada di gendongan nya menuju gubuk yang tak jauh dari sana.

"Ssttt udah ya, jangan nangis lagi," Ucap Zidan sambil menghapus air mata Stella

"Takut, T-tadi di s-sana," Ucap Stella sesegukan.

"Di sana ada apa?" Tanya Zidan penasaran

"T-takut, di s-sana tadi a-ada kecoa," Ujar Stella lalu memeluk kembali tubuh kekar Zidan

"Haha, kirain ada apa. Ternyata cuma kecoa," Ujarnya sambil ketawa.

Stella memukul pundak Zidan dan seketika laki-laki itu berhenti tertawa. "Iiiss! Jangan ketawa lagi! Ayo balik ke tenda, gak mau di sini lama-lama, takut." Pinta Stella dan di balas anggukan oleh Zidan.

"Kita pulang besok aja, kalo sekarang sudah gelap. Gak bakal kelihatan jalannya," Jelas Zidan sambil menidurkan Stella di paha nya.

"Besok pulang nya?" Tanya Stella sambil menidurkan tubuhnya di paha zidan.

"Iya tuan Puteri yang cantik," Goda Zidan

"Aaa! Jangan kayak gitu," Teriak Stella dan pecah langsung tawa Zidan

***

Pagi hari telah tiba, matahari belum muncul dengan sempurna, bahkan Stella masih di alam mimpinya.

Zidan sudah membuka matanya sejak beberapa menit yang lalu, sekarang ia tengah memandang wajah cantik Stella yang begitu lucu ketika sedang tidur.

Tiba-tiba Stella membuka matanya dan terlihat Zidan yang sedang memandang dirinya, Zidan yang tertangkap basah langsung mengalihkan pandangannya ke objek yang lain.

"Khem." Deheman Zidan untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Ciee mandangin Gue, Gue cakep ya?" Ledek Stella sambil mencolek-colek lengan Zidan.

Zidan menepis tangan Stella "Dih PD banget, ayo balik ke tenda, keburu ntar yang lain pada nyariin kita," Ucap Zidan lalu keluar dari gubuk tersebut.

"Tunggu Jidan!!"

"Hm."

Zidan dan Stella sekarang sedang menuju ke tempat tenda berada, untungnya Zidan memiliki pengingat yang kuat, yang membuat ia begitu hafal dengan jalan yang telah ia lalui tadi.

"Wahh bunga nya bagus banget!" Ujar Stella saat melihat beberapa bunga yang tumbuh di dekat jurang yang lumayan dalam.

Stella berjalan hendak mengambil salah satu bunga tersebut namun tiba-tiba langkah nya terhenti karna suara dari laki-laki di belakangnya, si Zidan.

"Jangan ke sana! Kamu mau jatuh huh?" Ucapnya sambil memegang pergelangan tangan Stella.

"Hehe maaf," Ucap Stella sambil cengengesan.

"Ayo balik ke tenda, jangan lama-lama di sini," Ajak Zidan lalu menarik pergelangan tangan Stella

Tak lama kemudian mereka telah sampai di tempat perkemahan, dengan tak sengaja Zidan dan Stella berhadapan dengan beberapa teman nya dan juga pak Bowo yang sedang Hendak pergi ke sesuatu tempat.

"Lho kalian? Alhamdulillah kalian sudah kembali, baru saja kami mau menyusul kalian. Bapak khawatir karena kalian berdua semalam didalam perut hutan. Takutnya ada apa-apa," Celetuk pak Bowo sambil menatap intens ke dua sejoli Tersebut.

"Kami gak apa-apa pak," Ujar Zidan sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu, lebih baik kalian istirahat dulu, pasti tidur di sana tidak nyaman,"

"Baik pak, terimakasih," Sahut Stella yang membuat pak Bowo mengangguk dua kali.

***

Tak terasa sudah tiga hari angkatan kelas XII IPS berkemah di dalam hutan, dan sekarang mereka semua sedang menyusun barang mereka masing-masing.

"Perkemahan kali ini seru deh, kecuali hari pertama sih," Celetuk Stella sambil memasukkan barang nya ke dalam ras/ransel.

"Hari pertama kemah Lo bikin semua khawatir aja Stell, Untung kemarin Lo gak apa-apa," Sahut Bulan yang membuat Stella cengengesan.

"Buruan! Jangan ngomong Mulu, kita udah di tungguin noh!" Seru Arabelle yang sudah selesai memasukkan barang nya ke dalam ransel miliknya sendiri.

"Iya iya!!"

Angkatan kelas XII IPS sudah masuk ke dalam bus sejak beberapa menit yang lalu, kini bus tersebut telah berjalan menuju ke SMA Lima Sila.

"Gak sabar deh mau ceritain keseruan kemah tadi pada ayah, dad, I'm coming!" Batin Stella sambil senyum-senyum sendiri.

Zidan yang duduk di samping Stella mengerutkan keningnya nya sambil memandang Stella yang sedang senyum-senyum sendiri, lalu tak lama kemudian ia tersenyum ketika sudah membaca pikiran gadis tersebut.

"Semoga kedekatan Lo sama bokap Lo sekarang lebih baik," Batin Zidan lalu menutup matanya sambil menyenderkan tubuhnya ke kursi bus.

"Um... Kira-kira ayah nanti mau gak ya dengerin cerita dari Stella? Gimana kalo ayah gak mau? Terus kalo Stella cerita ayah mukul kepala Stella lagi gimana? Apa Stella gak usah cerita aja ya? Dari pada kepala Stella di pukul kan sakit nantinya," Batin Stella bertanya, kalimat tersebut terus-terusan menghantui dirinya.

"Akh! Gak tau deh! Pusing mikirin nya! Mending gue tidur aja," Batin nya lagi lalu melirik Zidan yang sudah masuk ke alam mimpinya, entah kapan laki-laki itu tertidur.

***

[TO BE CONTINUE]

Hihihi maaf udah nunggu lama update nya.

Coba absen dulu dong yang nunggu cerita Zidan update! 🖐🏻

Yang mau kasih kritik dan saran komen di sini 👉🏻

Terget sekarang adalah 50 votes dan 100+ komentar!

Lanjut gak nih?!

Spam next di sini!!

See you all!

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang