[HAPPY READING]
Kini Zidan sedang berada di kamarnya sambil mengerjakan tugas yang diberi oleh gurunya. Ya, wali kelas Zidan telah diberitahu oleh Zergan bahwa anak sulungnya itu tidak akan sekolah sementara waktu karna ucapan Zeline, pasal pernikahan Zidan tak diberitahukan ke siapapun, kecuali keluarga besar Zidan dan juga Stella.
Bahkan teman Zidan dan juga Stella tak diberitahukan kalau mereka sebentar lagi akan menjalin hubungan suami-istri dalam waktu dekat ini, tentang kehamilan Stella pun tak diketahui oleh teman-temannya.
Setiap ketemu dengan teman nya, Stella akan memakai baju oversize untuk menutupi perut buncitnya itu.
Zidan sedang menyender di headboard dan laptop nya berada di kakinya, jari tangan Zidan memencet huruf-huruf yang ada di keyboard laptop itu dengan lincah.
"Masih banyak tugas nya?" Tanya Stella
Ya mereka berdua sedang Vidio call, yang tentunya Zidan memaksa Stella agar mau vidcall bersama dirinya, kata nya udah hitung-hitung temanin dia buat tugas.
"Dikit lagi mau selesai kok," Jawab Zidan yang matanya tetap melihat ke layar dan tangan nya mengetik keyboard laptopnya.
"Aku kangen Zeline deh Dan," Ucap Stella sambil memperlihatkan ia sedang mengelus perut nya yang masih terbalut baju kaos, itu permintaan Zidan, kata nya dia kangen sama calon anaknya.
"Tumben, padahal kamu dulu gak suka kalo dia berada dekat kamu. Setiap Zeline muncul pasti nyuruh pergi," Ucap Zidan sambil memandang Stella
"Gak tau, tiba-tiba aku pengen ketemu Zeline. Eh maksud nya main sama Zeline, aku kan gak bisa ngelihat hantu hahah," Ujar Stella lalu tertawa kecil
Zidan tersenyum melihat Stella yang sedang tertawa, entah kenapa hati nya sekarang ini merasa gak enak, feeling nya bakalan ada terjadi sesuatu dihari ini.
"Iihh kok melamun?" Kesal Stella, dari tadi ia ngomong dan Zidan hanya melamun sambil memandangi wajah nya.
Lamunan Zidan terbuyar "Eh maaf ayy, Zeline gak bisa datang lagi kesini, dia pernah bilang, kalo kemarin itu adalah hari terakhir dia ke alam ini," Jelas Zidan.
"Kok gitu?" Tanya heran Stella.
"Gak tau juga aku ayy, mungkin urusan nya di sini udah selesai kali ya (?)" Ucap Zidan lalu mengangkat kedua bahunya.
Stella tersenyum kecut "Yahh, aku gak bisa ngobrol buat terakhir kalinya dong sama Zeline," Sedih Stella
"Jangan sedih ya, Zeline juga pergi pasti ingin istirahat dengan tenang." Ujar Zidan menenangkan pacarnya.
Stella mengangguk sambil tersenyum dan menatap pacarnya yang kembali fokus ke layar laptop dan jari-jemari nya mulai mengetik kembali.
Beberapa saat kemudian, mata Stella sudah sayu-sayu dan dia sudah beberapa kali menguap, namun ia masih tahan agar tidak tertidur.
Pasalnya kini sudah jam 14:06, entah kenapa semenjak hamil Stella suka tidur siang, padahal dulu ia sangat anti dengan tidur siang.
"Kalo ngantuk tidur aja ayy, gak usah di tahan," Ucap Zidan setelah ia menyadari jika Stella sudah beberapa kali menguap dan mengucek matanya.
Stella mengangguk, ia tak menolak perintah Zidan. Jujur, ia benar-benar mengantuk sekarang ini "Aku tutup ya telfon nya, mau bocan (Bobok cantik)," Izin Stella
"Iya, selamat tidur cantik," Ujar Zidan sambil melambaikan tangannya ke arah camera.
"Dadah Cayangg," Ujar Stella lalu mematikan Vidio call nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN AL-ATHAR [END]
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] Note: Cerita ini tidak semuanya tergantung ke cerita Zergan, jadi kamu bisa membacanya Tanpa harus membaca cerita Zergan terlebih dahulu Update sesuai mood! ✿ ✿ ✿ ✿ Hai nama gue Zidan Al-athar Nugraha, gue bocil nya a...