CHAPTER 31

1.2K 262 117
                                    

[HAPPY READING]

STOP JADI SILENT READERS!

Keesokan harinya...

Saat ini Jenazah Alta sedang di makamkan, dan di lokasi pemakaman banyak anggota Zathuree angkatan 3, teman-teman Stella dan juga orang tua nya Alta.

Ya! Orang tua nya Alta telah kembali dari luar kota, mereka langsung memesan tiket kereta api setelah Zidan menceritakan apa yang terjadi saat itu.

Kedua nya menangis histeris saat mendengar ucapan Zidan di telfon, dan sampai tempat peristirahatan terakhir Alta mereka tetap masih menangis.

Stella sedang menangis dalam pelukan Zidan, ia tak menyangka jika teman dari pacarnya itu sangat menyukai dirinya sampai-sampai mengakhiri hidupnya.

"G-gara-gara aku, Alta udah gak ada hiks," Ucap Stella

Tangan Zidan mengelus rambut Stella dengan tulus "Enggak-enggak, jangan salahin diri kamu sendiri. Aku yakin kalau Alta bunuh diri bukan cuma karna cinta."

Beberapa saat kemudian orang-orang sudah pada pulang kerumah nya masing-masing, orang tua nya Alta pun sudah kembali, sebenarnya ibu nya Alta tidak ingin pulang, namun di bujuk oleh ayah nya Alta dan akhirnya mau.

Dan kini di lokasi hanya tinggal anggota Zathuree, polisi dan Zidan Stella saja.

"Permisi, kamu yang nama nya Zidan ya?" Tanya salah satu polisi itu.

Zidan mengangguk "Iya bener pak, ada apa ya?" Tanya Zidan tanpa melepaskan pelukan Stella

Tiba-tiba polisi itu menyerahkan selembar kertas yang sudah dilipat "Ini saya temukan di kamar almarhum nak Alta saat kami sedang mencari bukti yang lebih detail, dan situ ada nama kamu," Ujar Polisi itu sambil menyerahkan kertas itu pada Zidan

Dan Zidan menerima nya "Ohh, iya pak. Terimakasih banyak."

"Sudah kewajiban kami, kami izin kembali ke kantor, mari."

Zidan tak langsung membaca nya, ia menaruh kertas itu di saku celana nya. Karna ia pikir jika membaca nya sekarang akan memakan banyak waktu.

Zidan melepaskan pelukan Stella dengan perlahan lalu mendekati makam Alta yang masih basah dan banyak bertaburan bunga. "Terimakasih banyak bro atas kebaikan Lo selama ini, thanks udah berjuang untuk geng Zathuree," Ujar Zidan sambil memandang nisan Alta.

"Thanks juga Al, Lo udah ngisi kehidupan gue yang sepi, karna Lo kehidupan gue dikit demi sedikit lebih berwarna," Ujar Naja Dalam hati.

"Kita pamit bro, thanks sekali lagi," Ucap Zidan mewakili semua anggota Zathuree, sebelum kembali ia mengambil jaket Zathuree milik Alta dan menaruhnya di nisan sebagai tanda berterimakasih telah bergabung di geng Zathuree lalu mereka pulang ke rumah masing-masing.

Zidan kembali ke rumah nya dengan perasaan sedih, ia masih tak menyangka jika sahabat dekat nya akan pergi secepat itu.

Padahal baru 1 bulan yang lalu mereka berjanji akan lulus bersama-sama dan kuliah bareng-bareng, tapi satu teman nya meninggal dunia.

Zidan membuka pintu rumahnya setelah mengetuk 2 kali "Assalamualaikum bunda..." Ujar Lirih Zidan

Tiba-tiba datang seorang wanita yang sudah mempunyai empat anak tapi wajah nya masih awet muda, ya itu ibunda nya Zidan, Zahra.

"Ya Allah sayang, dari mana aja kamu? Kenapa baru pulang?" Tanya Zahra sambil mengecek tubuh Zidan jika ada luka atau tidak

Tak lama kemudian ayah nya Zidan datang dari arah dapur dengan wajah datar nya dan menuju ke istrinya dan anaknya berada.

"Dari mana aja? Baru ingat kalo punya rumah apa gimana? Ayah telfon berulangkali gak ada jawaban," Ujar Zergan–ayah Zidan.

"Maaf yah, hp Zidan mati daya pas mau nelpon ayah. Masalah Zidan gak pulang kemarin. Alta, teman Zidan ninggal," Ucap Zidan lalu memeluk tubuh bundanya dan terisak kecil.

"Temen nya Zidan yang nama nya Alta itu ninggal? Meninggal karna apa sayang?" Tanya lembut Zahra sambil mengelus pundak Zidan agar sedikit tenang.

"Alta bunuh diri Bun di dapur rumah nya, kemarin Zidan ke rumah Alta karna dia udah jarang kelihatan. Pintu nya terkunci jadi Zidan masuk lewat jendela yang agak terbuka saat itu."

"Di dalam rumah nya banyak botol miras, Zidan temuin Alta udah tergeletak dengan darah yang agak mengering, Alta menyayat tangan nya pakai pisau dapur Bun, teman Zidan berkurang hiks," Jelas Zidan panjang lebar sambil menangis

Zergan menatap iba ke arah anak sulungnya, lalu menarik pergelangan tangan Zidan yang berada di pinggang istrinya lalu ia memeluk tubuh Zidan yang hampir setara dengan dirinya

"Ikhlas sin ya, teman kamu kan masih banyak. Di tambah sama geng Zathuree juga," Ucap Zergan ikutan menenangkan anak pertamanya itu.

"Sudah-sudah nangis nya, kamu mandi gih. Udah bau keringat," Canda Zergan yang membuat Zidan memukul pundak ayahnya tak terlalu keras.

"Ayah merusak suasana aja, gak like akh!" Cibir Zidan seketika kedua orang tuanya tertawa terbahak-bahak

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang