CHAPTER 09

2.1K 461 133
                                    

[HAPPY READING]

Pulang sekolah, adalah waktu yang di tunggu-tunggu oleh Zidan Al-athar Nugraha sejak tadi. Saat ini Zidan mengendarai motor nya menuju ke rumah nya dengan kecepatan tinggi.

Karna ia ingin bertemu Stella dan menjelaskan kepada ayah dari gadis tersebut. Ayah nya Zidan, Zergan. Rela mengambil cuti demi menyelesaikan masalah putra sulung nya itu.

"Ck! Pake acara macet segala. Lama lama ntar gw beli juga nih jalan rayanya. Eh tapi gw kan gak punya cuan, ntar deh gw ngepet dulu bareng Si Zeline." Gumam Zidan Monolog

"Nahh gini dong lancar lagi, emang di depan ada apaan dah?" Lanjut Zidan sambil menjalankan motor nya kembali

Sampai di rumah Zidan me-parkirkan motornya nya dan langsung masuk ke rumah nya sambil menenteng tas hitam nya.

"Ayahh! Ayo ke rumah Pengharum mobil!" Pekik Zidan

"Ck! Bisa diem gak sih?! Alsa ada tugas Vidio!" Kesal adiknya Zidan yang terakhir, Alsa.

"Like like Zidan lah!" Sewot Zidan dengan wajah songong nya

"Bundaa~ Abang ngeselin Bun! Vidio adek gagal gara gara ada suara Abang!" Adu Alsa sambil memeluk Zahra yang baru saja menyelesaikan masak untuk makan siang keluarganya.

"Bang! Jangan ganggu ih!" Tegur Zahra ke anak sulung nya.

"Kenapa gak buat di kamar Abang aja sih? Kan kamar Abang kedap suara!" Saran Zidan dengan kesal pada adik nya

"Eh iya! Alsa lupa kalo kamar Abang kedap suara. Kenapa gak dari tadi sih," protes Alsa sambil berdecak pinggang.

Zidan menoyor kening adiknya menggunakan jari telunjuknya "Salah kamu sendiri lah, kenapa marah nya ke Abang?" Tanya Zidan dengan kesal

"Zidan~" Peringat Zahra saat melihat putra pertama nya itu menoyor kening adiknya.

Zidan dengan sigap memeluk manja bundanya "Maaf Bun Bun,"

"Ohh ya, Ayah mana? Katanya pas Zidan pulang sekolah mau ke rumah Stella jeruk?" Tanya Zidan

"Ada di kamar, terakhir bunda liat ayah kamu lagi tidur siang. Mungkin sekarang udah bangun," Jawab Zahra

Tak lama kemudian terdengar langkah seseorang dari arah tangga, dan terlihat ayah nya Zidan turun ke lantai bawah dengan muka bantalnya dan di tangan nya terdapat boneka kodok punya ibunya Zidan, Zahra.

Zergan mendekat ke istrinya dan mendorong tubuh anak sulung nya yang dari tadi memeluk istrinya dengan manja.

"Punya ayah ini! Kamu cari pacar sana!" Usir Zergan seraya mengendus-endus di ceruk leher istrinya.

"Dih, benter lagi Zidan juga bakalan punya pacar kok!" Sombong Zidan

Zergan tidak menjawab omongan putranya, dirinya asik sendiri menciumi istrinya yang tubuhnya wangi bau stroberi.

"Kok Momo aku di bawa sih yang?" Tanya Zahra sambil melihat boneka kodoknya di pelukan suaminya.

Kata kalian, enakan panggilan Aku-Sayang atau Ayah-Bunda?
-Author

"Minjam doang kok, kamu tingalin aku sendiri dikamar gak ada yang mau peluk aku Yaudah aku peluk boneka kamu aja. Wangi nya kayak kamu, aku suka" Ujarnya dan mencium pipi Zahra berulang-ulang kali.

Zidan merasa geli dengan kelakuan kedua orang tua nya dan memilih untuk ke kamar nya dari pada menjadi nyamuk kan.

"Baigon mana baigon?!" Seru Zidan

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang