CHAPTER 34

1.1K 220 108
                                    

[HAPPY READING]

Tak terasa hari pembalasan tentang the blues itu tiba, kini Zidan dan beberapa anggota Zathuree sudah berada di sebuah tanah lapang yang di lapisi oleh rumput hijau.

Namun satu anggota inti tidak hadir dalam tawuran kali ini, entah dia pergi kemana. Padahal Zidan sudah mengingatkan yang sudah ditunjuk harus datang.

Zidan dan anggota Zathuree duduk di tanah sejak beberapa menit yang lalu, karna mereka lelah menunggu the blues yang belum menunjukkan batang hidungnya sejak tadi.

"Ck lama banget! Janjian ketemuan disini kan jama 9 tepat, dan sekarang udah 9 lewat 29 menit. Dasar pecundang!" Umpat Zidan

"Siapa yang Lo bilang pecundang?" Tiba-tiba ada suara dibelakang mereka.

Sekumpulan orang berbaju serba hitam berada di belakang anggota Zathuree, saat mendengar kalimat yang di lontarkan oleh orang itu sontak anggota Zathuree menoleh ke arah belakang.

The blues, ya sekumpulan orang itu adalah geng the blues.

"Baru datang Lo pada? Cih," Ujar Zidan sambil berdiri dari duduknya nya dan menatap remeh ke geng the blues

"Mana ketua Lo? Selama kita tawuran gak pernah gue ngeliat wajah ketua lo itu, apa dia gak berani nunjukin batang hidungnya ke kita?" Ucap Zidan lagi

Geng the blues tak mengeluarkan suaranya, namun mereka menyingkir ke samping seperti ada yang hendak lewat di belakangnya.

Ketuanya, ya yang lewat itu adalah ketua geng the blues. Apa kalian tahu siapa ketua nya itu? RAKA! Yang selama ini dicap sebagai anggota inti Zathuree ternyata adalah ketua the blues.

"Lo?" Ucap Zidan sambil menunjuk ke arah Raka yang menatap remeh ke geng Zathuree

"Kenapa? Kaget?" Tanya Raka sambil mengangkat satu alisnya.

"Damn you traitor!" Umpat Zidan dan tawuran terjadi antar geng.

1 jam mereka lewatkan hanya untuk tawuran, geng The blues sudah banyak yang terkapar lemah di tanah dan ada juga yang kabur meninggalkan bosnya yang masih beradu tangan sama Zidan

"JADI ELO YANG BONGKAR RENCANA ITU HA?! CIH MENJIJIKAN!" Ucap Zidan lalu membogem wajah Raka dan seketika tubuh Raka ambruk lalu pingsan.

"Lemah! Kuy cabut!" Titah Zidan dan meninggalkan beberapa anggota the blues yang pingsan.

Zidan menaiki motornya dan hendak pulang ke rumahnya, tapi sebelum ke rumahnya Zidan memutuskan untuk mampir ke rumah Stella yang masih sejalan kearah rumahnya.

Ia mampir ke mini market untuk membeli stok susu ibu hamil dan cemilan yang bagus untuk bumil konsumsi, karna ia tak mau calon bayi nya sakit.

Tak lama setelah ia membeli susu dan beberapa cemilan, Zidan kembali menaiki motor nya dan menuju rumah Stella. Tidak memerlukan waktu yang banyak, ia sekarang sudah sampai ke rumah Stella.

"Sayangg! Bukain pintunya, ini aku!" Teriak Zidan, jika ada ayah nya Stella, mana berani ia berteriak seperti itu.

Cklek.

Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita cantik yang memakai kaos oversize dan celana pendek.

"Ngapain teriak-teriak? Padahal disini udah ada bel," Ucap Stella sambil menunjuk ke arah bel berada.

"Hehe, lupa." Ujar Zidan lalu mengikuti Stella yang kembali masuk dan menduduki sofa.

Tiba-tiba Zidan menyerahkan plastik besar ke arah Stella yang tengah asik menonton tv "Nih, buat kamu," Ujar Zidan dan diterima oleh Stella

"Kamu tau aja kalo stok susu ibu hamil buat aku udah mau habis. Yahh, gak ada cemilan yang pedas?" Tanya Stella, karna ia sangat menyukai makanan pedas.

"Gak baik buat kamu dan calon anak kita," Jawab Zidan dan dibalas anggukan oleh Stella.

Zidan menenggelamkan wajahnya diperut Stella yang sedikit membesar dan sesekali menciumnya perut Stella yang masih terbungkus kaos oversize itu.

"Awal bulan depan udah waktunya ke RS mau USG, Memeriksa detak jantung dedek bayi dan  Menentukan usia kehamilan," Ujar Stella sambil memakan cemilan yang di beli oleh Zidan tadi.

"Iya, nanti aku temani kamu ke rumah sakit." Balas Zidan yang masih asik mengelus perut Stella.

"Kamu kapan mau bilang ke orang tua kamu? Jangan sampai mereka tau sendiri, bakalan semakin rumit nantinya,"

"Bakalan secepatnya aku bilang ke Bunda dan ayah, kamu tenang aja," Jawab Zidan

"Aku pulang dulu ya? Takut bunda dan ayah cariin," Lanjut Zidan seraya memakai kembali jaket Zathuree yang sempat ia lepas tadi

Stella mengangguk dua kali dan tersenyum "Iya, hati-hati. Jangan ngebut-ngebut!" Peringat Stella

"Iya sayang," Zidan mencium kening Stella dan meninggalkan pekarangan rumah Stella

Tak membutuhkan waktu yang lama, Zidan telah menginjak lantai dalam rumahnya dan terlihat kedua orang tuanya yang terlihat sedang terburu-buru.

"Bunda dan ayah mau kemana?" Tanya Zidan sambil melihat kedua orang tuanya mondar-mandir seperti mencari sesuatu yang hilang.

"Ada acara diluar, bunda dan ayah malah kelupaan kalo ada acara hari ini. Kamu jangan kemana-mana, jaga adik kamu itu ya Dan," Ujar Zahra sambil menata kembali rambutnya.

"Padahal Zidan mau ngomong sesuatu," Ujar Zidan lagi.

"Nanti saja boy, bunda dan ayah udah telat nih. Gak enak sama pemilik acaranya, kami pergi dulu," Ucap Zergan dan pergi bersama istrinya.

Huftt

Zidan menghela nafas panjang "Kenapa setiap gue mau jujur pasti ada aja halangan nya?" Monolog Zidan lalu pergi ke kamarnya.

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang