[HAPPY READING]
Tetaplah jadi manusia versi terbaikmu setiap hari, badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati jangan menyerah.
-
Disisi lain, Keluarga Zidan tengah menonton tv bersama di ruang tengah. Tertawa riang karna candaan dari si twins.
"Oh iya bunda! Bunda tau gak? Bang Raffa udah punya pacar di sekolah," Celetuk Raffi membuat Raffa melotot kan matanya kearah sang adik.
"Anak Ayah udah besar ya sekarang, udah ngerti pacaran," Ujar Zergan sambil merangkul Raffa.
"Yey! Akhirnya Alsa punya calon kakak ipar lagi selain kak Stella," Seru sang bungsu
"Heh!" Ucap Zidan yang dari tadi sibuk memakan keripik singkong pedas.
Seketika tawa keluarga Nugraha pecah, namun tiba-tiba sebuah ketukan pintu dengan tempo cepat terdengar sampai keruang tengah.
Keluarga Zidan saling pandang satu sama lain lalu mengangkat bahunya, Zahra berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu utama.
"Iya ada apa?" Tanya lembut Zahra sambil membuka kan pintunya, namun hal yang tak terduga terjadi.
Tamu itu asal masuk sambil teriak-teriak mencari apa yang diinginkan olehnya.
"Dimana Zidan?! Anak sulung kalian itu!" Teriak seseorang pada Zahra.
Zidan mendengar suara itu diam mematung. Ya, dia mengenali suara itu. Itu adalah suara Vano, bokapnya Stella.
Apa bokap nya Stella udah tau nya tentang itu? Pikir Zidan
Zahra mengernyitkan dahinya "Ada apa sama Zidan?" Tanya Zahra namun tiba-tiba suami nya datang dari ruang tamu.
"Ada apa ini?" Tanya Zergan dengan wajah datarnya.
"Dimana anak sulung Lo itu ha! Gue mau kasih pelajaran sama dia!" Gertak Vano sambil menarik kerah baju Zergan.
"Ada apa om?" Tanya Zidan yang barusan datang dari rumah tengah menuju ruang tamu.
Vano mendekati Zidan dan mencengkram baju Zidan "Jangan pura-pura kamu!" Sungut Vano sambil menunjuk-nunjuk ke wajah Zidan.
Zergan yang melihat anak nya diperlakukan seperti itu, dengan sigap ia memisahkan antara keduanya. "Jelaskan maksud Lo datang ke sini! Jangan bertele-tele!" Gertak Zergan, dari tadi ia bingung apa tujuan Vano dan anak nya datang kerumahnya. Bahkan anak gadis mantan musuhnya dulu kini tengah menangis dibelakang tubuh ayahnya.
"Lo jangan kasih bebas sama anak Lo itu! Lo tau! Anak sulung Lo yang Lo bangga-banggin ini udah merebut mahkota anak gue! STELLA TENGAH HAMIL TAU GAK LO! DAN ITU SEMUA ULAH ANAK LO YANG BERNAMA ZIDAN!!" Teriak Vano membuat keluarga Zidan terdiam.
"Bang... Lo?" Lirih Si kembar dan menatap kecewa ke arah Zidan yang sekarang sedang menunduk menatap lantai dingin rumahnya.
"Nak?" Gumam Zahra lalu sebuah cairan bening turun dari pelupuk matanya yang cantik itu.
Zidan melihat bundanya menangis menjadi merasa bersalah padahal hal ini bukan niat dirinya, melainkan niat temannya sendiri "Maafin Zidan Bun, Zidan gak sadar pas ngelakuin itu," Ucap Zidan sambil memeluk kaki bundanya dan diiringi tangisan kecil.
Stella melihat sang pacar sedang menangis sambil memeluk kaki bundanya hanya bisa terdiam dan menangis dibelakang tubuh papa nya.
Hal tak terduga, Zergan menarik baju Zidan saat Zidan telah berdiri menghadap dirinya. Tangan kekar Zergan menampar pipi anak sulungnya sampai Zidan terjatuh dilantai.
Zidan menatap ayahnya tak percaya "Yah?" Lirih Zidan sambil memegang pipinya yang terasa nyut-nyutan.
"AYAH GAK PERNAH AJARIN KAMU UNTUK MERUSAK PEREMPUAN ZIDAN!" Teriak Zergan dan kembali membogem pipi Zidan sambil sudut bibirnya mengeluarkan darah dan Zidan hanya terbaring lemah dilantai.
"Zidan hiks," Stella menghampiri Zidan yang air matanya masih mengalir deras.
Zidan menggelengkan kepalanya nya sebagai petunjuk kalau ia tidak apa-apa, tangan nya meraih tangan mungil Stella dan menggenggamnya. "Jangan menangis," Lirih Zidan
"Urusan ini biar diurus besok, sekarang udah malam. Gak enak jika didengar oleh tetangga," Ujar Zergan dengan dingin tanpa melihat Vano yang tengah berdiri di depannya.
"Hm." Deheman Vano lalu melirik ke arah dua sejoli yang masih terduduk dilantai "Kita pulang Stella." Titah Vano namun dibalas gelengan kepala oleh anaknya.
Vano melihat itu semakin murka, tangan kekar nya menarik tangan Stella dan mengakibatkan genggaman tangan antara Stella dan Zidan terlepas.
"Gak mau Pah hiks," Ujar Stella sambil menggelengkan kepalanya dan menatap papanya.
"Pulang." Tekan Vano lalu menarik tangan Stella keluar dari rumah Zidan.
Dan diruang tamu hanya tersisa keluarga Zidan dan yang lainnya menatap Zidan dengan mimik wajah tak percayanya.
[TO BE CONTINUE]
Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.
Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.
Lanjut gak nih?!
Spam Next dong!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN AL-ATHAR [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] Note: Cerita ini tidak semuanya tergantung ke cerita Zergan, jadi kamu bisa membacanya Tanpa harus membaca cerita Zergan terlebih dahulu Update sesuai mood! ✿ ✿ ✿ ✿ Hai nama gue Zidan Al-athar Nugraha, gue bocil nya a...