CHAPTER 25

1.3K 291 91
                                    

[HAPPY READING]

Zidan meninggalkan pekarangan rumah Alta, bukannya balik ke rumahnya ia malah pergi menuju bukit yang tidak terlalu jauh dari daerahnya, ia memilih ke bukit untuk menenangkan diri nya yang sekarang ini sedang sangat-sangat kacau.

Saat ia memarkirkan motornya nya di bawah pohon rindang, matanya tak sengaja menangkap seorang perempuan yang sedang duduk bersandar di batang pohon besar.

Zidan terkekeh lucu saat perempuan itu menaruh setangkai bunga ke perutnya dan berbicara dengan perutnya yang datar.

Kaki Zidan mendekati perempuan itu dan ia tiba-tiba terkejut, perempuan itu adakah Stella.

Stella menoleh ke arah Zidan, Stella juga ikutan terkejut dan mengambil aba-aba hendak menjauhi Zidan

Namun Zidan memegang pergelangan tangan Stella dan memandang lebih dalam ke arah wanita itu.

"Tunggu Stell, kenapa Lo jauhin gue tanpa minta penjelasan terlebih dahulu? Jujur gue ngelakuin itu saat gue gak sadar, dan gue di jebak oleh Alta dengan cara minuman gue di campur dengan obat perangsang," Jelas singkat dari Zidan tanpa melepaskan tangan Stella

"Gak usah bawa-bawa Alta dalam permasalahan ini Dan," Ucap Stella yang nadanya sedikit di tekan.

"Gue gak bawa-bawa Stell, gue beneran di jebak sama dia, Alta ngelakuin itu karna dia suka sama Lo, dan dia gak suka kedekatan kita," Jelas lagi dari Zidan

"Please percaya sama gue Stell, gue punya kok buktinya, gue sempat rekam pas Alta masukin obat itu ke dalam minuman sebelum dia kasih ke gue," Ujar Zidan dan mengeluarkan benda pipih nya dari baju seragam yang belum ia ganti.

Stella melihat isi Vidio itu dengan seksama tak di sangka air matanya jatuh begitu saja "K-karna Alta, kehormatan g-gue hilang hiks, padahal karna obsesi dia gue jadi hilang hiks," Ujar Stella sambil menenggelamkan wajahnya nya di lipatan tangannya.

Zidan dengan sigap memeluk tubuh Stella "Maafin gue Stell, g-gue bakalan tanggung jawab j-jika sesuatu terjadi s-sama Lo," Ujar Zidan sambil menangis.

"L-lo bakalan tanggung jawab Dan?"

"Iya, gue janji,"

"Gue hamil."

1

2

3

Zidan melepaskan pelukan kan nya dan beralih menangkup pipi Stella dengan kedua tangan nya, dan menatap intens wajah cantik Stella yang natural tanpa make up sedikit pun.

"H-hamil?" Tanya gugup Zidan

"I-iya hiks," Jawab Stella, dari tadi ia tak berhenti menangis.

Tangan Zidan terulur untuk mengelus perut rata Stella "G-gue j-jadi ayah di usia 18 tahun?" Suara Zidan terdengar serak karna menangis terus menerus.

"Kita jaga sama-sama ya, jangan pernah berfikir untuk menggugurkan nya, dia gak salah apa-apa," Tutur Zidan sambil menghapus air mata Stella

Stella mengangguk dua kali "Iya gue janji," Ujar Stella

Cup

Zidan mengecup kening Stella dengan tulus, buktinya pipi Stella kini berubah menjadi merah

"Cie blushing," Goda Zidan sambil mencolek dagu Stella

"Apaan sih," Judes Stella lalu menenggelamkan wajahnya nya di dada bidang Zidan.

"Haha, gemes deh," Ujar Zidan tangan kanan nya mengelus rambut Stella dan tangan kiri nya mengelus perut Stella yang masih rata.

***

Jam sekarang menunjukan pukul 16:39, Zidan dan Stella masih berada di bukit sejak tadi.

Kini Zidan sedang memetik bunga liar di sekitaran bukit, sedangkan Stella disuruh tetap duduk di bawah pohon oleh Zidan.

"Sayang, kalo dedek bayi udah lahir, aku mau di panggil papa ya!" Celetuk Zidan yang tangan nya masih sibuk merangkai bunga.

Seketika pipi Stella memerah "Iya deh, terserah kamu,"

Sayang, aku, kamu? Jangan heran dengan kata kata itu, ya! Mereka sudah official pacaran sejak beberapa jam tadi, yang mengajak untuk menggunakan kata aku-kamu adalah Zidan.

"Ay, liat ini!" Ujar Zidan sambil mengangkat bunga yang sudah ia rangkai menjadi mahkota bunga, mahkota bunga yang berwarna putih itu sangat cantik.

"Wahh lucu!" Seru Stella sambil meloncat-loncat, sepertinya ia lupa kalau ia sedang mengandung buah hati nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh lucu!" Seru Stella sambil meloncat-loncat, sepertinya ia lupa kalau ia sedang mengandung buah hati nya.

Yang tadinya mimik wajah Zidan terlihat bahagia kini berubah menjadi khawatir dan sedikit marah "Stella! Jangan pernah meloncat-loncat kayak gitu! Bahaya tau gak!" Seru Zidan sambil memegang tubuh mungil Stella agar berhenti meloncat.

Mata Stella mendadak berkaca-kaca saat mendengar ucapan Zidan yang terdengar sangat di tekan, entah kenapa ia mendadak ingin menangis. Sejak mengandung, dirinya sangat sensitif terhadap sesuatu hal.

"Maaf hiks," Ujar Stella sambil menundukkan kepalanya nya menatap rumput-rumput hijau.

Zidan menarik tubuh Stella mendalam pelukannya "Maaf, aku gak sengaja bentak kamu," Ucap Zidan lalu mengecup kening Stella.

"Cium yang ini juga," Pinta Stella sambil menunjuk ke arah pipinya tanpa malu-malu kucing, inilah Zidan sukai dari Stella yang sekarang, ia sudah tak canggung lagi pada dirinya.

Zidan mengecup kedua pipi Stella, kening, dagu, dan terakhir kepala. Kecupan yang di beri oleh Zidan membuat perempuan itu tertawa riang.

Zidan tersenyum kecil melihat Stella yang sangat bahagia hanya karena sebuah kecupan, tangan nya terulur untuk memasang mahkota bunga yang sudah ia buat tadi ke atas kepala Stella dan sedikit menata rambut Stella.

"Perfect." Puji Zidan ke Stella

" Puji Zidan ke Stella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sayang kamu,"

Cup

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

Picture by pinterest.

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang