CHAPTER 32

1.3K 269 127
                                    

[HAPPY READING]

STOP JADI SILENT READERS!

Zidan sudah berada di kamarnya dan ia baru saja selesai membersihkan diri, kini Zidan sedang mengeringkan rambut nya menggunakan handuk.

Setelah merasa rambutnya sedikit kering, ia berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju nya, tiba-tiba saja ia kepikiran tentang surat itu.

Dengan cepat ia mengambil baju dan celananya lalu memakainya. Setelah selesai, ia membuka laci dan mengambil surat itu yang belum ia buka sana sekali sejak tadi.

For Zidan...

Thanks bro udah Nerima gue untuk masuk ke geng Zathuree saat itu, karna Lo gue dapat merasakan punya keluarga kedua. Makasih sudah berkorban untuk gue waktu tawuran sama anak STM, Lo udah merelakan diri Lo agar gue gak kena pisau saat itu. Jujur gue saat itu merasa gak berguna sebagai anggota inti Zathuree angkatan 3, Lo adalah ketua Zathuree paling tepat.

Pasal gue mau bunuh diri bukan karna gue terlalu obsesi ke Stella, emang benar kalo dulu gue suka sama dia. Gue bunuh diri karna ya keluarga gue hancur.

Saat itu orang tua gue menelfon tiba-tiba mereka mau bercerai, kalo Lo melihat mereka masih bersama seolah-olah saling sayang, itu semua gak benar.

Awal nya gue sudah mengira kalau hubungan orang tua gue sudah renggang, jarang menelfon gue, bahkan menjenguk.

Gue tau keputusan gue mencoba bunuh diri itu adalah keputusan yang gak tepat, tapi gue udah terlalu capek Dan. Gue muak bersikap seolah-olah sedang baik-baik aja.

Dan maaf banget karna gue Lo jadi kena masalah Dan, maafin gue... Tolong maafin gue, gue juga minta ke elo untuk jaga Stella dan calon ponakan gue ya.. see you bro!

Dari Alta yang ganteng.

Zidan mengernyitkan dahi nya saat membaca kalimat terakhir, keponakan? Bagaimana Alta tahu jika Stella sedang mengandung? Pikir Zidan.

Apa saat di bukit ia mengikuti dirinya? Sampai-sampai mendengar semua pembicaraan Stella dan Zidan.

Zidan membolak-balik kan kertas nya untuk mencari jika ada tulisan lagi, dan benar sama di balik kertas nya ada kalimat penjelasan dari Alta.

Eh iya, kelupaan. Kalo Lo bingung kenapa gue tahu kalo Stella lagi mengandung, gue ketemu Lo sama Stella lagi berduaan di bukit, niat nya pengen samperin Lo pada, tapi pas dengar kata 'hamil' gue mengurungkan niat itu. Sorry gak bermaksud untuk menguping pembicaraan kalian.

Ya itulah isi kalimat penjelasan dari Alta, Zidan terkekeh kecil saat membacanya, ia membayangkan wajah Alta jika ketakutan dan terus meminta maaf.

Alta emang lebih muda dari pertemanan mereka, karna itulah Zidan dkk menganggap Alta sebagai adik nya. Dan menyayangi nya seperti adik kandung pada umunya.

"Hati gue merasa sedikit lega, tapi gue masih punya masalah lagi. Yaitu bagaimana cara menjelaskan nya kalo Stella sedang hamil ke orang tua gue dan om Vano?" Batin Zidan bertanya.

"Gue takut kalo mereka gak Nerima bayi itu, gue gak masalah jika nama gue di cabut dari alih pewaris." Lanjut Zidan sambil membaringkan tubuhnya ke kasur empuk lalu menatap langit-langit kamarnya.

"Nanti aja deh gue kasih tahu nya, sebentar lagi gue bakalan lulus dan baru memberitahu ke bonyok," Ujar Zidan lalu memejamkan matanya tak lama ia sudah memasuki alam mimpinya entah kenapa hari ini ia sangat-sangat lelah.

***

Keesokan harinya

Zidan sudah siap dengan seragam sekolahnya dan tas yang sudah berada di baju sebelah kiri nya, ia menuruni tangga dan terlihat keluarganya sedang menunggunya untuk sarapan lagi.

"Good Morning Ayah bunda, dan adek-adek ku yang Meresahkan," Sapa Zidan sambil menarik kursi nya.

"Kayak ada yang ngomong, tapi siapa ya?" Tanya Raffa

"Iya bener." Imbuh Raffi

"Hantu kali," Timpal Alsava.

"Idih, ngeselin banget," Cibir Zidan

"Sudah-sudah, ayo sarapan.
Ntar keburu telat," Ucap Zahra hendak menuangkan jus buah naga untuk Zidan, namun suara Zidan memberhentikan kegiatannya.

"Zidan gak mau jus buah naga Bun, tapi Zidan mau jus alpukat itu," Ujar Zidan sambil menunjuk ke arah teko yang berisikan jus alpukat.

"Bukanya Lo gak suka jus alpukat ya? Lagi kerasukan apa Lo? Tiba-tiba pengen jus alpukat," Celetuk Raffa dan di balas anggukan oleh yang lain.

"Bener tuh, tumben banget," Timpal Zergan

"Lagi kepengen aja, emang kenapa sih? Kok pada kaget gitu?" Tanya Zidan bingung.

"Hehe gapapa bang, sok atuh lanjutin makannya," Ucap Raffi sambil cengengesan.

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang