CHAPTER 21

1.3K 262 117
                                    

[HAPPY READING]

Keesokan hari nya...

Zidan dkk telah kembali bersekolah seperti biasa. Zidan sudah berada di kelas nya sejak 2 menit yang lalu.

Zidan menatap jam dinding yang ada di kelas nya "Udah jam segini, kok yang Dateng baru 3 orang? Ini pada molor apa gimana?" Gumam Zidan saat melihat jam menunjukkan pukul 07:06 sedangkan bel masuk jam 07:30

Beberapa menit kemudian kawan Zidan dan siswa-siswi yang lain masuk ke dalam kelas dengan waktu bersamaan.

Zidan menatap heran ke mereka "Ini kalian sekongkol datang siang apa gimana?" Tanya Zidan pada teman nya.

"Hehe, kita tadi ke kantin dulu bos, males di dalam kelas, suntuk." Ucap Raka mewakili teman nya.

"Wahh parah sih! Kok lu pada gak ngajak gue? Gue udah kayak anak nolep di sini tau gak!"

"Jangan marah lah Dan, nih gue kasih permen," Celetuk Kenzo lalu memberi Zidan satu permen milkita bertangkai. 

"Dih, Lo kira gue anak kecil apa?!" Gerutu Zidan, tapi tangan nya masih tetap mengambil permen yang di kasih oleh Kenzo

"Mulut doang yang nolak, tapi tangan nya masih Nerima," Sungut Kenzo dan Zidan hanya membalas cengiran saja.

Tak lama kemudian Arabelle selaku teman baik Stella maju ke depan kelas.

"Guys! Berhubung hari ini ulang tahun gue yang ke 18 tahun, gue mau ngadain party di club malam ini jam 21:00. Kalian semua aku undang, jangan lupa datang ya!" Jelas Arabelle dan seketika kelas mereka heboh.

"Wahh! Happy birthday Arabelle!"

"Ciee Ultah nih Yee!"

"OMG! Sahabat gue udah makin gede!" Ujar Mutiara sambil memeluk Arabelle.

Kringg!! Kring!

Bel nilai pelajar sudah berbunyi, siswa-siswi kelas Zidan kembali ke tempat duduk nya masing masing. Reza, selaku ketua kelas mereka masuk ke dalam kelas

"Sekarang kelas kita jam kos, guru yang ngajar hari ini berhalangan hadir karna beliau harus mengurus suami nya yang sedang sakit." Jelas Reza membuat kelas nya heboh lagi.

"Ke rooftop kuy?" Ajak Zidan dan di setujui oleh kawan nya

"Ayang mutiara mau ikutan gak??" Tanya Naja pada mutiara

"Gabung gak nih?" Tanya mutiara pada Stella dan Arabelle, ia meminta pendapat pada kedua teman nya.

"Ikutan kuy, bosen di sini," Sahut Stella

"Kuy!"

Sesampai di rooftop, mereka Langsung duduk di pinggiran untuk melihat pemandangan dari atas, kecuali Zidan, ia memilih untuk duduk di sofa yang tersedia di situ.

"Woi pengharum mobil! Sini duduk bareng gue!" Ajak Zidan dan sesekali menghirup nikotin.

Stella mengikuti ajakan dari Zidan, lagi pula ia mau berterima kasih karna Zidan sudah memberitahukan kalau bunda nya akan datang kemarin

Setelah Stella mendudukkan bokong nya ke sofa, lalu ia menatap Zidan yang tengah asik menikmati rokok nya

"Gak baik merokok Mulu, ntar sakit baru tau rasa, mending ganti pakai permen kek, lebih enak," Tegur Stella.

Zidan mendekatkan tubuh nya ke Stella "Kalau rokok gue di ganti dengan bibir Lo... Boleh gak?" Tanya Zidan sambil menaikan satu alis nya.

Wajah Stella sudah memerah, bahkan telinga nya juga "A-apaan sih!" Sungut Stella sambil mendorong dada bidang Zidan agar sedikit menjauh dari nya.

"Ciee blushing," Goda Zidan dan kembali menghisap rokok nya

"Enggak tuh!" Elak Stella dan ia memalingkan wajahnya nya menatap ke depan.

"Stell! Hadap sini." Perintah Zidan

"Ada Ap–" Saat Stella hendak menoleh, ada sebuah  kecupan di pipi nya yang membuat dirinya terkejut setengah mati, dan ia kembali blushing.

"Iiihh!! Pipi gue udah gak suci lagi kan!" Kesal Stella sambil memukul-mukul tubuh Zidan berulang kali.

"Hahahh! Ampun nyai!"

Teman-teman Zidan yang mendengar keributan di belakangnya, mereka langsung menoleh ke arah Zidan dan Stella, dan ya benar saja dua sejoli itu lagi ribut.

"Kalian kenapa?" Tanya Naja mewakili teman nya.

"Tau ah! Kesel gue!" Desis Stella, dan memberhentikan pukulannya.

"Ululu, cie ngambek."

"Diam Lo!"

Akhirnya mereka berdua telah diam dan Sekarang tengah sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

Sedangkan teman teman Zidan dan Stella sedang foto-foto atau bermain game.

Tiba-tiba suara Stella memecah kesunyian ini "Oh iya Dan, gue mau ngomong thanks udah kasih tau gue kalo mamah gue bakalan datang ke kamar, dan gue seneng banget bisa ketemu mamah dan curhat bareng, ya walaupun waktunya gak lama,"

"T-thanks, 18 tahun gue hidup, gue baru bisa ngeliat wajah cantik mamah gue," Ucap Stella dan tak disangka air mata nya jatuh.

Tangan Zidan terulur untuk menarik pergelangan tangan Stella dan membawa tubuh mungil Stella ke dalam dekapan nya.

"Sama-sama, gue udah janji sama Tante Safaira kalo gue bakalan jaga elo semampu gue." Jawab Zidan sambil mengelus rambut Stella yang di kuncir.

"Makasih sekali lagi," Ujar Stella dengan lirih dan suara nya nyaris tak terdengar karna terendam di dada bidang Zidan.

[TO BE CONTINUE]

Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat boom update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.

Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.

HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO!

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang