CHAPTER 37

1.2K 231 108
                                    

[HAPPY READING]

Akhirnya terjadi lagi, mengelus dada sambil bilang ke diri sendiri. Gapapa, kita sembuhin lagi

-

Zergan menarik tangan putranya menuju kamar milik Zidan seorang dengan kasar, dan meninggalkan istrinya dan ketiga anaknya yang sedang menangis menatap kasihan ke Zidan

"Bunda, bilang ke ayah jangan sakiti bang Zidan," Bujuk Alsa saat melihat wajah ayahnya yang begitu marah, karna selama ini baru kali ini ia melihat ayahnya murka dan main tangan.

"Iya, nanti bunda bilang keayah ya. Kalian masuk kamar, terus tidur. Udah larut malam ini," Titah Zahra dengan lembut dan tangan nya mengelus pipi anak gadisnya.

Ketiganya mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya masing-masing. Beralih ke Zahra, ia juga sekarang sedang berada didalam kamar Zidan, tepatnya ia berdiri dekat pintu.

Jika kalian masih ingat, kamar Zidan itu adalah kamar yang kedap suara. Jadi teriakan Zergan tak terdengar oleh orang luar.

Plak!

Plak!

Dua tamparan yang Zidan terima saat ini, sampai-sampai kedua pipi nya memar dan Zidan tak berani melawan ia hanya menerima semua itu dengan air mata yang masih keluar dari sumbernya.

Zahra yang melihat itu langsung mendekati kedua nya dan menatap tajam ke arah suaminya "Jangan main tangan! Aku yang mengandung nya selama 9 bulan dan melahirkan nya dan kau hanya seenaknya main tangan?!" Seru Zahra pada Zergan

"Anak ini harus dikasih pelajaran! Dia udah merusak nama baik keluarga kita, dan kamu masih belain dia ha?!" Jawab Zergan dan Zahra menatap tak percaya ke arah suaminya.

"Ayah... Bunda..." Lirih Zidan

"Kenapa kamu! Puas ha orang tua kamu bertengkar karna ulah kamu  sendiri?!" Sungut Zergan dan Zidan hanya diam tak menjawab

Tiba-tiba Zergan memukul kaca yang ada dikamar Zidan untuk meluapkan emosi nya hingga darah berlomba-lomba keluar dari tangan Zergan.

"Ayah!" Teriak Zidan dan Zahra dan mendekati Zergan yang menatap kosong ke kaca yang telah pecah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah!" Teriak Zidan dan Zahra dan mendekati Zergan yang menatap kosong ke kaca yang telah pecah itu.


Dengan sengaja Zergan menjatuhkan gelas yang tengah menganggur di atas nakas "Kenapa kamu melakukan itu Zidan? Ayah merasa gagal mendidik kamu," Lirih Zergan sambil duduk dipinggiran kasur Zidan.

ZIDAN AL-ATHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang