[HAPPY READING]
Seperti yang di lontarkan oleh Zidan tadi di sekolah kalau ia akan membeli rujak lalu mengantarkan nya ke rumah Stella, kini ia menepati janji nya.
Sekarang Zidan sudah berada di depan rumah Stella dan segera ia mengetuk pintu rumah Stella tiga kali, tak lama kemudian pintu nya terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan cantik yang memakai baju kaos oversize dan celana legging panjang, dia juga sedang memakan coklat.
Siapa lagi kalo bukan Stella, pacar seorang Zidan Al-Athar. Tangan Stella menarik tangan kekar Zidan untuk masuk ke dalan rumahnya. Tiba-tiba saja Stella mengambil alih plastik dari tangan Zidan dan menatap berbinar ketika dia melihat isinya.
"Yes Rujak!" Seru Stella saat melihat isi dari plastik putih itu, ia berjalan ke arah dapur untuk mengambil piring dan dua garpu untuk dirinya dan juga Zidan.
Lalu Stella kembali ke ruang tengah dan terlihat seorang Zidan sedang duduk di sofa sambil memainkan hp nya.
"Kamu mau gak?" Tanya Stella sambil memindah kan mangga ke piring.
"Gak deh, asam. Tapi aku punya ini," Ucap Zidan sambil mengeluarkan sebuah makanan dari kantong Hoodie nya.
"Tadaa! Aku tadi beli Sempol ayam. Udah lama banget aku gak makan ini," Ucap Zidan seraya mengangkat plastik bening yang berisikan 20 Sempol ayam.
Stella tertawa melihat wajah girang pacarnya, segitu nya Zidan menyukai Sempol? Tentu itu semua sudah bawaan dari bundanya yaitu Zahra.
Tiba-tiba Zidan menyodorkan satu tusuk Sempol ke arah Stella dan di balas bingung oleh nya.
"Kenapa?" Tanya Stella bingung.
"Kamu gak peka," Ujar Zidan lalu ia menekan kedua pipi Stella pakai satu tangan dan otomatis mulut Stella terbuka dan ia sigap menyuapkan Sempol ayam itu.
Senyum sumringah Zidan tunjukkan sekarang, karna pacar nya sudah mencoba Sempol ayam yang menurutnya sangat enak ini.
"Eum, enak!" Celetuk Stella sambil menggoyangkan kepalanya. Cewek-cewek kalau makan makanan yang enak pasti gitu kan? Gak semua cewek sih.
"mau lagi?" Tanya Zidan sambil menyodorkan 1 tusuk Sempol ayam ke Stella. Namun kali ini di balas gelengan oleh Stella.
Stella menggelengkan kepalanya nya "Enggak, aku mau makan rujak aja," Ucap Stella
Zidan hanya mangut-mangut mengerti "Ngomong-ngomong, kok rumah kamu sepi? Om Vano kemana?" Tanya Zidan seraya menyuapkan Sempol ayam ke mulutnya.
"Oh papa? Papa pergi ke luar negeri, kata nya ada urusan mendadak," Balas Stella tanpa mengalihkan pandangannya dari rujak yang sedang ia santap.
Sontak Zidan menoleh ke arah Stella dengan raut wajah tak nyangka, bisa-bisanya seorang ayah meninggalkan anak perempuan nya sendirian di rumah sebesar ini.
"Kok om Vano tega sih? Masa ninggalin anak perempuan sendirian di rumah Segede ini," Cibir Zidan sambil meletakkan Sempol ayam ke meja dengan sedikit kasar.
Stella mengelus pundak Zidan yang sedang tersalur emosi "Udah gak apa-apa, ada bunda yang bakalan temani Stella, pas itu mama bilang 'mama selalu jaga kamu sayang, jangan takut ya'," Ujar Stella mengucapkan ulang apa yang mama nya bilang saat itu.
Tiba-tiba saja Zidan memeluk tubuh Stella dan menenggelamkan wajahnya nya di perut Stella yang masih rata, bahu nya bergetar dan Stella dapat merasakan kalau baju nya basah.
Stella yakin kalau ayah dari calon anaknya itu sedang menangis tanpa suara.
Tangan Stella mengelus rambut Zidan yang kini sudah agak panjang dari biasanya.
"Kenapa Hm? Kok nangis?" Tanya Stella dengan suara lembut, yang membuat tangis Zidan semakin kuat.
Stella terkekeh sebentar "Kok makin besar tangis nya?"
"M-maaf, karna ak-aku hidup kamu jadi banyak masalah, s-sorry hiks," Ujar Zidan sambil memandang wajah Stella.
Stella tersenyum, ia tersenyum bukan karena ucapan Zidan. Melainkan karna wajah Zidan yang sekarang begitu lucu, mata yang memerah, ada jejak air mata dan hidung mancung Zidan memerah.
"J-jangan senyum hiks!" Ujar Zidan sambil menutup mulut Zidan menggunakan tangan nya dan menatap galak ke arah Stella.
Stella menahan tawa nya lalu memeluk Zidan dengan erat tanpa melunturkan senyumannya.
"Orang lagi sedih juga, kamu malah senyum-senyum," Judes Zidan
Stella yang dari tadi menahan tawa nya kini tawa nya pecah, ia tak tahan dengan cibiran dari Zidan "Hahha! Maaf-maaf. Kamu gak salah kok, yang terpenting itu aku senang banget kalau kamu kamu mau tanggung jawab, walaupun teman kamu yang menjebak nya,"
Zidan mengangguk lalu mendekatkan wajahnya ke perut Stella "Aku bakalan jaga kamu dan calon anak kita sampai akhir hayat aku, kalau ada yang melukai Kelian aku yang bakalan turun tangan terlebih dahulu," Ucap Zidan sambil meneteskan air matanya.
Dalam pikiran nya ia sedang memikirkan bagaimana dan kapan ia akan menjelaskan masalah ini ke orang tuanya. Entah kenapa feeling Zidan sudah tidak enak sejak tadi.
"Aku percaya padamu. Dan aku pegang janji kamu Zidan." Ujar Stella sambil tersenyum.
[TO BE CONTINUE]
Jangan lupa vote lu pada, Zahra udah niat-niatin buat update. Parah sih kalo gak vote apa lagi gak follow.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP ZAHRA YAA PREN, OTW 10K NIH HAHA.
Mau mutualan ig gak nih? Yok lah klo mau @/ chaerniazzrhputri, follback? DM yh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN AL-ATHAR [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] Note: Cerita ini tidak semuanya tergantung ke cerita Zergan, jadi kamu bisa membacanya Tanpa harus membaca cerita Zergan terlebih dahulu Update sesuai mood! ✿ ✿ ✿ ✿ Hai nama gue Zidan Al-athar Nugraha, gue bocil nya a...