Chapter 37

397 29 1
                                    

Seokjin melihat khawatir ke arah sonna di balik ruangan kaca, melihat sonna berhadapan dengan jungwoo.

"Mau apa kau ke sini?". Ucap jungwoo menatap tajam sonna.

"Aku mendengar kabar nya, apa itu benar?". Tanya Sonna.

Jungwoo mendecih menatap Sonna. "Kalau benar kau mau apa, bukan kah kabar itu membuat mu bahagia". Ucap jungwoo.

"Tentu tidak, mau sejahat apapun kau dulu kau pernah menolong ku saat aku kesusahan". Ucap sonna memberanikan menatap jungwoo.

"HAH, kau berkata seolah-olah berbuat baik. YAA! Kau sudah membuat ku terperangkap di dalam sini dan akhir hidup ku sudah di depan mata". Ucap jungwoo berdiri menghentakkan meja.

Seokjin langsung berusaha masuk kedalam, ia sangat khawatir saat jungwoo menghentakkan meja di depan Sonna. "Aku ingin masuk!". Ucap seokjin lalu ia melihat sonna bangkit dari kursi menatap jungwoo.

"Aku datang kemari hanya untuk berterima kasih dengan tulus padamu, aku berharap kau mendapatkan akhir yang baik nanti mau sejahat apapun kau, kau tetap orang baik jungwoo-ssi. Aku gadis remaja yang pernah nangis dihadapan ku saat kesusahan dulu hanya bisa berdoa agar kau mendapatkan akhir yang bahagia nanti nya. Aku permisi!". Ucapan sonna membuat jungwoo bungkam.

Sonna langsung keluar dari ruangan itu dan melihat seokjin di depan pintu.

"Ayooo kita lihat hyunbin". Ajak Sonna menggenggam tangan Seokjin.

Penjaga sel mengantarkan sonna ke sel hyunbin. Sonna melihat hyunbin tengah duduk membaca buku nya. Sonna tersenyum sedih melihat hyunbin, walaupun dulu pria ini jahat padanya tapi ia sahabatnya.

"Hyunbin-ah". Panggil Sonna dari luar pintu sel. Sonna tidak bisa masuk karena keadaan hyunbin yang sangat drastis dengan mental nya, akan bahaya jika ditemukan oleh orang.

Hyunbin langsung melihat ke arah Sonna, ia langsung beranjak ke tempat sonna yang dibatasi pintu.

"Sonna-ya, kau datang". Ucap hyunbin tersenyum melihat Sonna. Sonna pikir hyunbin akan seperti jungwoo saat melihat nya, justru pria ini terlihat baik.

Sonna langsung menjulurkan tangan nya memegang tangan hyunbin. "Kau baik- baik hmm?". Tanya Sonna.

"Aku sangat baik, sonna-ya. Aku senang melihat mu datang kesini". Ucap hyunbin.

"Aku minta maaf, aku sungguh jahat padamu sonna. Harusnya aku tidak melukai mu". Lanjut hyunbin mengelus lembut tangan Sonna.

"Aku maafkan, kau sahabat ku hyunbin-ah. Apa kau sudah makan, aku membawakan teokkpoki kesukaan mu dan odeng, dulu kita sering memakan nya di rumah ku". Sonna sedih melihat hyunbin seperti ini.

"Terima kasih sonna-ya, ahh apa kau sudah menemuinya?". Tanya hyunbin.

"Hmmm aku sudah menemui nya tadi". Jawab Sonna.

"Aku berharap kau bahagia terus sonna, hidup lah dengan bahagia di luar sana". Pesan hyunbin.

"Waktu nya sudah habis!". Ucap sang penjaga.

"Tolong tanggal 21 Mei jangan datang kemari lagi dan jangan melihat berita, aku menyayangimu sahabat ku sonna. Sampai jumpa". Ucapan hyunbin membuat sonna menangis.

"Neeee hyunbin-ah, sampai jumpa hiks". Sonna menangis sejadi-jadinya melihat sel hyunbin terlah di tutup para penjaga.

Seokjin langsung menggenggam erat tangan sonna. "Jangan menangis sayang". Ucap seokjin menghapus air mata sonna.

Sonna langsung memeluk seokjin, seokjin menenangkan sonna dan membawa nya ke mobil.

......

Seokjin tengah memasak sarapan pagi, ia melihat jam sudah pukul 7 pagi. Setelah selesai masak, seokjin langsung pergi ke kamar nya dan melihat sonna masih tidur dengan nyenyak di kasur nya.

Ya, sudah beberapa bulan ini seokjin sering membawa sonna untuk menginap di apartemen nya. Sangat nyaman bagi seokjin melihat sonna berada di apartemen nya.

"Heyyyy pacar ku, ayooo bangun". Ucap seokjin mencium bahkan mencubit pipi sonna yang mulai tembam. Walaupun badan terlihat kurus tetapi pipi gadis ini mulai berkembang.

Seokjin sangat gemas, sonna pun terbangun saat seokjin mencium nya. Sonna tersenyum saat bangun ia melihat wajah tampan seokjin di penglihatan nya.

"Hmmm aku bangun". Ucap sonna langsung melingkari tangan nya di leher Seokjin.

"Aku sudah buat sarapan, ayo kita sarapan". Aja Seokjin.

"Kenapa tidak bangunkan aku hm, aku bisa membantu mu". Ucap Sonna

"Ku tidur sangaylt nyenyak, tidak tega membangunkannya mu". Ucap seokjin.

Cup

Cup

Cup

Seokjin mengecup lembut bibir sonna, membuat sonna terkekeh.

"Ayo kita sarapan, tapi gendong aku sampai meja makan". Ucap sonna. Seokjin langsung menggendong sonna bahkan seokjin langsung mencium bibir sonna di gendong nya, membuat sonna mengeratkan tangan nya di leher Seokjin.

Lumatan seokjin semakin dalam saat berjalan ke meja makan, saat di ruang makan seokjin mendirikan sonna di atas meja makan tanpa melepaskan tautan bibir nya. Bahkan seokjin mengelus lembut paha sonna yang memakai celana pendek miliknya yang terlihat besar di pakainya.

"Hmmmmmtttt". Sonna merasakan geli saat seokjin mengelus lembut paha nya bahkan tangan satu nya menerobos baju sonna yang oversize.

Seokjin masih melumat bibir sonna, bahkan semakin dalam. Seokjin masih terus mengelus punggung sonna bahkan mereka melupakan bahwa makanan sudah hampir dingin.

Sonna langsung melepaskan tautan mereka, bahkan saat seokjin ingin menyosor lagi sonna langsung menolak.

"Kita sarapan dulu, nanti kita bisa lanjutkan ya". Ucap sonna membuat seokjin tersenyum dan langsung mendudukkan badan sonna di kursi.

"Selamat makan sayang". Ucap seokjin langsung makan bersama sonna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidden Secret - (Kim Seokjin) -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang