"Mianhaeyeo Hyung".
Jungsoo langsung meminta maaf pada Seokjin. Seokjin tertawa sinis melihat Jungsoo.
"Hah, kau perlu disadarkan dulu rupanya". Ucap jin.
"Dia meminta maaf Hyung!". Ucap Taehyung geram.
Jin langsung menatap tajam Taehyung. "Kau juga Tae, kau membela nya kemarin!". Jelas jin.
"Hyung, kita semua salah jika tidak kompak dalam grup kita. Kesalahan manusia bisa terjadi kapan saja, aku yakin Jungsoo akan merubah sikap nya Hyung". Ucap Namjoon meyakinkan jin.
"Baiklah aku maafkan, kau terlalu rumit jungsoo-ah". Ucap jin langsung beranjak meninggalkan mereka.
Jungsoo menatap sedih kepergian Seokjin. "Mianhaeyeo namjoon-ah". Ucap Jungsoo.
"Aniyaa, aku mengerti posisi mu. Jin-hyung hanya butuh sendirian". Ucap Namjoon.
"Benar Hyung". Tenang Jimin.
Jungsoo hanya mengangguk lesu, mata nya sudah berair. Sungguh jahat dirinya sudah membohongi mereka. Ia merasa sudah menjadi gadis jahat.
Taehyung melihat kesedihan diwajah Sonna, nampak jelas wajah gadis itu.
*****
Tok
Tok
Taehyung masuk ke kamar Sonna, ia melihat gadis yang menyamar sebagai pria itu sedang duduk di depan meja kaca.
"Eoh Taehyung-ah".
Taehyung tersenyum, ia langsung duduk di pinggir kasur dan meletakkan sebuah paperbag.
"Apa ini?".
"Hadiah untukmu Noona!". Ucap Taehyung.
"Untuk ku, hari ini bukan ulang tahunku Tae".
"Buka saja!". Ucap Taehyung.
Sonna langsung membuka paperbag itu dan membuka kotak besar yang di dalam paperbag. Mata sonna membulat saat melihat isinya.
"Bukannya ini untuk eomma mu Tae?". Ucap Sonna melihat sebuah sepatu yang pernah ia pilih untuk Jimin.
Taehyung tersenyum, ia mengeluarkan sepatu itu dan meletakkan nya di lantai.
"Aku tau kau sangat menyukai sepatu ini Noona!, Sangat menyakitkan jika kau hanya bisa melihat barang yang tidak bisa kau beli". Ucap Taehyung
"Itulah aku membeli nya untukmu, pakailah sepatu ini ketempat yang indah". Lanjut Taehyung.
Sonna tidak bisa berkata-kata, benar ia sangat menyukai sepatu ini. Sudah sangat lama ia tidak memakai sepatu seperti ini.
"Gumawoyeo Taehyung-ah". Lirih Sonna.
"Neee Noona". Taehyung tersenyum, ia melihat Sonna sama seperti kakak perempuan nya. Itulah kenapa ia selalu membela Sonna dan menemani nya. Perasaan sebatas saudara dan sahabat.
Taehyung melihat sesosok gadis cantik dibalik penyamaran Jungsoo sebagai Sonna.
"Selalu semangat Noona, dan sabar untuk menghadapi hari-hari esok. Aku selalu ada untuk Noona!". Ucap Taehyung.
Sonna mengangguk, ia mengelus lembut rambut Taehyung seperti anak kecil. Ia selalu menganggap Taehyung seperti Jungkook.
"Ahh aku istirahat dulu ya Noona, besok kita ada acara kan?".
"Hmmm istirahat la Tae, besok pagi kita ada acara di acara TV".
"Nee Noona, selamat malam!".
"Selamat malam, terima kasih hadiah nya Taehyung-ah". Ucap Sonna.
Taehyung langsung keluar dari kamar Sonna, ia langsung melihat jin yang melihat nya dari arah meja makan. Tatapan datar dari jin yang Taehyung lihat.
Taehyung langsung mendekati jin, "Hyung, mianhaeyeo".
Jin yang sedang makan langsung menatap Taehyung. "Hmmm aku mengerti, tak perlu minta maaf Tae!". Ucap jin.
"Aku terlalu emosi Hyung, apa pipi mu masih memar". Tanya Taehyung.
Wajah jin luluh melihat wajah sendu dari Taehyung, ahhh Taehyung terlalu tampan untuk di bully.
"Sudah Tae, maaf juga kemarin Hyung terlalu emosi sampai membentak mu juga". Ucap jin
Taehyung memeluk tubuh jin, jin membalasnya. Ahh jin sangat tidak bisa marah lama-lama pada Taehyung jika seperti ini.
*****
Jungsoo tengah membereskan barang-barang Bangtan bersama para asisten mereka. Ia melihat seokjin tengah memainkan handphone nya di sudut ruangan.
Sudah beberapa hari setelah kejadian itu, seokjin enggan menegurnya bahkan Jungsoo sudah meminta maaf. Jungsoo hanya bisa menghela nafasnya.
Tangannya yang masih terasa sakit, bahkan Pdnim belum tau kejadian ini. Ia merasa malu jika hal ini sampai ke tangan Pdnim, Pdnim sudah banyak membantu nya.
"Haruskah aku menyerah saja!". Ucap Jungsoo menatap dirinya di kaca.
"Menyerah apa maksud mu?".
Jungsoo yang sedang berkaca di kamar mandi tiba-tiba seokjin keluar dari salah satu WC.
"Ahh aniyaa Hyung".
Jungsoo langsung mencuci tangan nya, ia hendak keluar dari kamar mandi tetapi tangan nya di cekal Seokjin.
"Apa masih sakit?". Tanya Seokjin melihat tangan dan wajah Jungsoo yang masih sedikit memar.
"Aniyaa Hyung, ini sudah mendingan". Ucap Jungsoo.
Hatinya berdebar saat seokjin terlihat khawatir padanya saat ini, bahkan Seokjin sudah menegurnya.
"Jika kau ada masalah, berbagilah pada kami. Mau masalah mu secara pribadi atau apalah itu kami selalu ada buatmu". Ucap Seokjin.
Rasanya Jungsoo ingin menangis, wajah Seokjin yang tidak tau apa-apa tentang dirinya. Astaga! , Pria ini pasti akan membencinya jika semuanya bsudah terungkap.
"Baiklah, terimakasih Hyung". Ucap Jungsoo tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Secret - (Kim Seokjin) -TAMAT-
DragosteAku lelah dengan semuanya, aku hanya bisa berlindung dibalik kawasan petinggi agensi Bighit. Bang sin hyuk ialah teman lama ayahku yang kini telah menyelamatkan ku dari kawasan mereka. Aku sudah lelah berada dijangkauan mereka dan memilih untuk mela...