Chapter 19

359 36 0
                                    

Pdnim dan Seokjin duduk menunggu dokter memeriksa keadaan Sonna. Saat seokjin menelfon Pdnim, Pdnim langsung membawa dokter ke dorm BTS.

Cklek

Seokjin langsung beranjak.

“Bagaimana kondisinya dok?”. Tanya Seokjin.

“Dia terkena demam, dia hanya lelehan dan juga banyak memikirkan sesuatu,  saya mengecek suhu nya 40°. Aku sudah memberinya obat penurun demam, suruh dia minum obat ini 2x sehari ya dan jangan lupa beri dia kompres untuk menurunkan demam nya juga”. Ucap Dokter.

“Terima kasih Gayeong-ah”. Ucap Pdnim kepada dokter itu.

“Nee sihyuk-ah, ini sudah jadi tugas ku. Jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku eoh”. Ucap Dokter.

Pdnim mengangguk tersenyum, Seokjin langsung masuk ke dalam kamar Sonna. Seseorang yang terbaring lemas dengan wajah pucatnya. Seokjin kasihan melihat manager nya seperti ini. Pdnim ikut menyusul seokjin setelah mengantarkan dokter itu keluar dorm.

“Pdnim”.

“Eoh seokjin-ah?”.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?, Tadi saat aku masuk ia mengigau memanggil nama jung-woo, dia sangat ketakutan”.

Pdnim terdiam, ia menatap kondisi Sonna yang sangat lemah. “mungkin dia hanya bermimpi buruk, apa kau tau sebelum ia sakit seperti ini apa yang dilakukannya?”.

“Setelah mengantarkan para member ke bandara, aku melihat nya sering melamun dan juga dia banyak berdiam diri di kamar”.

“Sebenarnya apa yang terjadi padanya Pdnim”.

“Suatu saat akan ku ceritakan, mengenai dirinya!”.

Seokjin diam dengan perasaan yang sangat penasaran, banyak sekali yang ingin ia ketahui mengenai manager nya ini.

Setelah beberapa waktu berlalu, Pdnim memutuskan untuk pulang. Ia meminta tolong Seokjin untuk merawat Jungsoo, seokjin sama sekali tidak keberatan. Ia duduk di samping Sonna, ia mengganti kompres di dahi gadis itu. Apa jadinya jika seokjin tau jika Jungsoo adalah seorang perempuan.

“Aku sangat penasaran dengan kehidupan mu, kenapa kau seolah-olah menjadi teka teki buat kami”. Ucap Seokjin.

*****

Jungsoo membuka matanya, ia merasakan handuk basah di dahinya. Ternyata dia habis di kompres, ia langsung menyingkirkan handuk itu. Ia berusaha duduk di kepala ranjang.

“Akhirnya kau bangun”. Ucap Seokjin masuk ke kamarnya sambil membawa bubur.

“Hyung!”. Jungsoo langsung menetapkan badannya.

“Jangan banyak gerak, badanmu masih lemas”.

Seokjin duduk di samping Jungsoo, seokjin memberi teh hangat ke Jungsoo.

“Minumlah, terus makan. Sungguh kau membuat ku khawatir”. Kesal Seokjin.

“Mianhae Hyung”. Lirih Jungsoo menunduk an kepalanya.

Seokjin tersenyum simpul melihat Jungsoo, ia mengacak gemas kepala Jungsoo.

“Tak apa, kau sudah ku anggap seperti adiku Jungsoo-ah”. 

Jungsoo meneteskan air matanya, bagaimana ini Seokjin pasti akan membencinya jika semuanya sudah terungkap.

“Aigoo kenapa kau nangis, sudah sudah jangan menangis nanti kau makin sakit”. Seokjin menghapus airmata Jungsoo.

“Ayoo makan, aku suapi”.

Dengan telatennya Seokjin menyuapi Jungsoo yang terduduk lemas. Seokjin merasakan desiran aneh di jantungnya saat menatap mata cokelat milik Jungsoo. Tidak mungkin dirinya menyukai sesama jenis.

“Hyung, gwaenchana?”. Tanya Jungsoo melihat Seokjin tengah memukul kepalanya.

“Ahh aniya, ayo 2 suap lagi”.

Setelah makan, Jungsoo memakan obatnya dan seokjin menyuruhnya untuk istirahat agar cepat sembuh. Setelah cek suhu ternyata suhu nya 37,4 dari 4,0. Seokjin sedikit lega melihat suhu nya.

“Istirahat lah eoh, jangan memikirkan apapun dulu. Cepatlah sembuh”. Ucap Seokjin sambil menyelimuti tubuh Jungsoo.

“Gumawoyeo Hyung, aku tidak tau harus meminta tolong siapa lagi selain kau”.

Seokjin tersenyum, “Nee, cepatlah sembuh. Jika kau butuh sesuatu panggil saja aku eoh”.

Jungsoo mengangguk, seokjin lekas pergi meninggalkan Jungsoo keluar dari kamarnya. Jungsoo melihat Seokjin sudah keluar, ia tidak bisa tertidur.

Ia selalu di mimpikan oleh jung-woo, pria itu datang dan menghancurkan seluruhnya, bahkan ingin membunuhnya.

Setelah beberapa hari Jungsoo sakit, akhirnya ia telah sembuh dan bahkan para member telah kembali ke dorm mereka.

“Aigoo Hyung, kenapa kau tidak menghubungi kami jika kau sakit”. Ucap Jimin

“Tak apa jimin-ah, ada Seokjin-hyung yang menolongku” 

“Wahh Hyung, kau juga cocok menjadi dokter nya para member”  ucap Jhope

“Hanya aku sendirian yang bisa menolongnya, dan juga Pdnim juga datang ke dorm membantuku”. Jawab Seokjin.

“Hmmm begitu, mianhaeyeo Jungsoo-ah. Saat kau sakit kami tidak ada di samping mu”. Ucap Namjoon.

“Aihh gwaenchana Namjoon-ah, lihat sekarang aku sudah sembuh”.

Semua member tersenyum melihat kondisi Jungsoo, kecuali Taehyung yang sedari tadi menatap ke arah Jungsoo.

“Tae, kenapa dengamu?”. Tanya Jungsoo Melihat Taehyung menatapnya serius.

“Aniya Hyung, aku hanya terlalu lelah saja”. Jawab Taehyung

Jungsoo menatap aneh tingkah Taehyung yang belakangan ini menjadi dingin padanya. Jungsoo merasakan hal itu.

Mereka kembali bercanda di dorm kecuali Taehyung yang masih menetap di kamar nya. Beban terberat nya ialah saat ini, Jungsoo yang menyembunyikan identitas nya dari para member.

Seokjin tersenyum melihat Jungsoo kembali tertawa, terlihat sudah lebih baik. Seokjin merasakan debaran saat melihat senyuman dan tawaran dari Jungsoo. Ia langsung membuang pikiran nya jauh-jauh, tidak mungkin ia menyukai sesama jenis  Memikirkan hal itu membuat Seokjin menjadi frustasi.

"Aniyaa, sadar la jin Seokjin".


*****

Hidden Secret - (Kim Seokjin) -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang