“Sudah kuduga kau akan kabur!”.
Sonna terkejut melihat anak buah Jung-woo mengikuti nya sedari tadi. Ia melepaskan bekapan dari mereka. Disini sangat sepi karena dilorong gelap ini.
“Aku sudah menyerah, aku tidak akan bekerja disini lagi”. Ucap Sonna.
PLAKK
Salah satu dari mereka menampar wajah Sonna. “Seharusnya kau tau konsukuensi nya apa sebelum menerima pekerjaan ini”. Ucapnya.
“Lepaskan aku!”. Ucap Sonna.
“Kau kemanakan seluruh barang-barang itu HAH”. Ucap pria itu.
Sonna masih terdiam, ia berusaha kabur dari hadapan mereka. Ia menendang tempat vital mereka, dan segera kabur. Saat ia berlari kabur dirinya tertabrak seseorang.
“Hyu-bin ah”. Sonna terduduk melihat hyu-bin dihadapannya.
Bug
Hyu-bin memukul Sonna berkali-kali sampai gadis itu terjatuh lemah. Lalu pria itu dengan tega nya menyeret tubuh Sonna tetapi tak jauh dari sana ada para polisi sedang memeriksa gedung di daerah sana. Dengan cepat anak buah Jung-woo pergi dari sana.
“Cepat ikut aku”. Hyu-bin menarik-narik tubuh Sonna tetapi gadis itu menolak.
“Siapa disana?”. Tanya salah satu polisi disana. Dengan cepat hyu-bin berlari meninggalkan Sonna.
Melihat hyu-bin meninggal kan nya, ia pun langsung meninggalkan tempat itu saat polisi mendekati nya. Hari sudah sangat malam, ia berjalan dengan kaki sakit, dan seluruh badannya memar.
Ia terduduk sebentar di depan sebuah toko. Hari yang sangat buruk kembali padanya, ia menatap jalanan yang hanya dilalui beberapa mobil.
“Sonna-ah!”. Panggil seseorang. Sonna langsung melihat seseorang yang memanggil nya. Ia langsung beranjak berdiri melihat sahabat ayahnya.
“Bang-pdnim”.
Pdnim yang sedang berjalan dengan asisten nya didaerah Gangnam, ia terkejut melihat seorang gadis tengah terduduk dengan kepala menunduk di depan toko yang sudah tutup. Gadis yang sangat ia kenal.
“Astaga aku mencarimu kemana-mana, ku kira kau kuliah di luar negeri”. Ucap Pdnim langsung memeluk tubuh Sonna.
“Kenapa dengan wajah mu, apa yang sebenarnya terjadi eoh?, Kenapa semuanya penuh darah?”. Tanya Pdnim.
“ayoo ikut paman”.
Pdnim mengajak sonna, ia mengajak sonna ke agensi nya. Mereka tengah duduk di ruangan Pdnim. Sonna yang dari tadi enggan membuka suara. Pdnim merasa ada yang salah dengan Sonna, dulu sahabat nya menitipkan sonna kepada nya tetapi gadis ini tiba-tiba menghilang entah kemana.
“Baiklah, bisa jelaskan selama ini kau pergi kemana eoh?”. Tanya Pdnim.
Sonna memberanikan diri melihat ke arah Pdnim. Ia merasa takut menjelaskan hal ini kepada seseorang. Tapi ia sudah tidak tahan seperti ini.
“Paman tidak akan melaporkan apapun jika kau melakukan hal fatal, tolong jelaskan sebenernya apa yang terjadi padamu?, Lihat lah dirimu Sonna”. Ucap Pdnim.
Sonna menarik nafasnya, ia menjelaskan nya secara perlahan kehidupan nya selama 5 tahun ini kepada sahabat ayahnya itu.
******“Eoh Hyung itu untuk siapa?”. Tanya Taehyung saat melihat salah satu staff berjalan sambil membawa kotak obat.
“Apa ada yang terluka?”. Tanya Namjoon.
“Iya ada yang terluka, Pdnim tadi bertemu dengan anak teman lamanya, dalam keadaan terluka tetapi dia tak mau diajak kerumah sakit”. Ucap staff
“aigooo pasti sangat parah, kalau begitu cepat lah Hyung dia pasti menunggu obat-obat itu”. Ucap Jimin.
Staff itu langsung berlari meninggalkan mereka. Mereka sudah selesai latihan untuk performance besok siang.
“Tumben sekali pdnim mengajak seseorang ke agensi malam-malam seperti ini”. Ucap jhope.
“Mungkin itu keadaan darurat, yasudah ayo jangan urusi masalah seseorang”. Ucap Yonggi.
Mereka beralih ke lift untuk menuju mobil dan pulang. Kecuali Seokjin dan Jungkook yang masih berdiskusi dengan sang produser untuk lagu solo mereka nanti.
Setelah 1 jam berlalu hari semakin malam dan bahkan sudah lewat jam 12 malam. Seokjin dan Jungkook berpamitan kepada sang produser.
“Aigoo adikku sudah lelah, ayo kita pulang”. Ucap Seokjin.
“Hyung aku lapar, nanti buatkan aku Ramyun dulu hehehe”. Ucap Jungkook.
“Arraseo, ayo kita pulang”.
Seokjin dan Jungkook keluar dari ruangan itu dan tidak sengaja berpapasan dengan Pdnim.“Ah pdnim, annyeong haseyo”. Sahut mereka melihat Pdnim. Mereka heran tumben sekali pdnim berada di agensi sampai jam segini.
“Kalian habis record ya”. Tanya Pdnim
“Nee Pdnim, sekarang kami baru mau pulang”. Ucap Seokjin.
Lalu tatapan dua pria itu beralih ke seseorang dibelakang Pdnim. Orang itu memakai celana jins panjang, hodie hitam yang sangat besar di tubuhnya, memakai masker dan topi hitam beserta kepala yang ditutupi tudung hodie nya. Pandangan Pdnim beralih saat mata 2 anak nya itu memperhatikan sesosok Sonna.
“Ayo kita turun bersama”. Ajak Pdnim.
Di lift pandangan seokjin tidak beralih, ia tetap melihat sesosok itu.
“Sonna-ah, mulai sekarang kau tinggal di rumakupaman saja, nanti kita bicarakan bersama istri paman dirumah. Dia juga khawatir selama ini kau pergi entah kemana”. Ucap Pdnim.“Nee pdnim!”. Suara serak Sonna. Bahkan sekilas seokjin menatap mata cokelat milik Sonna saat gadis itu menatap Pdnim.
Seokjin dan Jungkook hanya terdiam. Mereka baru mengetahui bahwa Sonna seorang gadis saat Pdnim memanggil namanya. Gadis ini terlihat sangat berantakan.
Mereka tidak tau saat ini mereka satu lift dengan seseorang pengedar narkoba. Pdnim juga rasanya pengakuan sonna hanya bualan tetapi ia percaya dengan semua nya. Dengan akhir-akhir berita ini banyak terjerat kasus narkoba.“Hati-hati ya kalian dijalan”. Pamit pdnim.
“Nee Pdnim, hati-hati juga dijalan”.
Mereka masih melihat Pdnim Meninggalkan mereka menuju ke mobil pdnim bersama asisten Pdni yang sudah menunggu di sana.
“Hyung siapa gadis itu, dia terlihat menyeramkan”. Ucap Jungkook.
“Entah lah Hyung juga tak tau, mungkin dia keponakan nya Pdnim”. Jawab Seokjin.
Mereka langsung masuk kedalam mobil. Mengendarai menjauhi agensi dan pulang ke dorm mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Secret - (Kim Seokjin) -TAMAT-
Roman d'amourAku lelah dengan semuanya, aku hanya bisa berlindung dibalik kawasan petinggi agensi Bighit. Bang sin hyuk ialah teman lama ayahku yang kini telah menyelamatkan ku dari kawasan mereka. Aku sudah lelah berada dijangkauan mereka dan memilih untuk mela...