Chapter 18

375 34 0
                                    

Setelah koser tour mereka selesai, mereka di beri waktu istirahat selama 1 minggu oleh Pdnim. Mereka yang sudah melakukan konser selama 2 bulan di Eropa, pasti membuat mereka jenuh.

Mereka menikmati waktu luang mereka, ada yang kembali ke kampung mereka, ada yang berdiam diri di studio, ada yang menikmati waktu dengan berjalan-jalan keluar negeri bersama keluarga mereka juga. Semua hal itu mereka lakukan dan bahkan diantara mereka ada yang masih menetap di dorm karena akan terlalu malas untuk kembali ke kampung.

Sonna yang masih berdiam diri di kamarnya, ia kembali melihat internet lamanya yang sudah lama tidak ia pakai sejak ia sudah mengganti identitas nya. Ia melihat semua pesan masuk dari perkumpulan geng milik jung-woo yang tengah mencari diri nya termasuk hyu-bin pun juga mengirimkan banyak pesan ke sns nya.

Bahkan banyak pesan mengerikan dari jung-woo pun juga ada di pesan masuk nya. Sonna langsung menutup kasar laptop dan kembali menarik selimutnya.

Sudah jam 10 malam, di dorm hanya ada Seokjin dan Jungsoo. Mereka yang lain pergi keluar kota dan juga ada pergi keluar negeri menikmati waktu libur mereka. Seokjin belum bisa pulang kerumah nya karena ayah dan ibunya sedang berada diluar negeri mengurus pekerjaan sang ayah.

Seokjin tengah menyiapkan makan malam, ia merasa heran kenapa Jungsoo dari tadi siang tidak keluar dari kamarnya.

Tok

Tok

“Jungsoo-ah, ayo kita makan malam”. Ajak Seokjin. Tetapi tidak ada sahutan dari dalam.

Seokjin menekan gagang pintu nya dan terbuka, Jungsoo tidak mengunci kamarnya. Kamar yang terlihat sangat gelap, layar komputer yang belum di matikan nya. Seokjin melihat seseorang tengah bergelut dalam selimut.

“Jungsoo-ah, ayo makan dulu”.

Seokjin mendekati Jungsoo tetapi lagi-lagi pria itu tidak menjawab.

Seokjin menarik sedikit selimut nya, seokjin merasakan selimut itu sangat basah. Ia langsung membuka selimut itu dan terkihat Jungsoo yang berkeringat dingin sambil menggigil. Seokjin khawatir melihat keadaan Jungsoo yang sangat pucat seperti mayat hidup.

“Jungsoo-ah, astaga apa yang terjadi”. Seokjin memegang dahi Jungsoo yang sangat panas.

Seokjin bisa merasakan hangatnya seluruh tubuh Jungsoo. Seokjin sangat khawatir melihat kondisi Jungsoo, ia langsung beranjak.

“Kita kerumah sakit sekarang, aku mengambil mantel ku dulu dan baju mu”.

Saat seokjin hendak beranjak, tangan nya dicekal lemas oleh Sonna. Seokjin langsung menoleh ke arah Jungsoo yang tengah lemas.

“Jangan, aku tidak mau ke rumah sakit”. Ucap Sonna menolak ajakan Seokjin.

“Jangan bercanda, suhu badanmu sangat panas. Bahkan wajahmu terlihat seperti mayat hidup”. Ucap Seokjin melepaskan tangan Jungsoo.

“aku tidak mau pergi kesana”. Tolak Sonna lagi.

Seokjin memijatnya pelipisnya, ia kesal dengan sifat pembangkang Jungsoo. Bagaimana tidak kesal, saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan.

“Kau bodoh hah, lihat dirimu kau sangat sakit saat ini. Jangan membuatku marah Jungsoo-ah. Ayo kita kerumah sakit”. Ajak Seokjin kesekian kalinya.

Saat Seokjin ingin mengangkat lengan Jungsoo. Jungsoo langsung menepis tangan Seokjin.

“SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MAU PERGI KERUMAH SAKIT”. Bentak Sonna, air matanya yang mulai mengalir.

“Lalu kau mau apa hah, kau sakit bodoh. Aku khawatir dengan keadaan mu seperti ini. Jangan menguji kesabaran ku”. Ucap Seokjin.

Seokjin menduduki tubuh Sonna dipinggir ranjang. Tubuh lemas serta wajah yang sangat pucat berada di hadapannya.

“Mereka akan mencari ku jika aku berkelana kemana-mana hiks”. Isak Jungsoo saat Seokjin hendak ingin menggendong nya.

“Apa maksudmu, siapa yang mencari mu”. Tanya Seokjin bingung dengan perkataan Jungsoo.

“Aku menghargai kebaikan mu, tolong jangan bawaku ke rumah sakit. Cukup panggil kan saja Pdnim kemari. Itu sudah membuatku sedikit tenang”. Ucapan Jungsoo tambah membuat Seokjin heran.

Seokjin duduk di hadapan Jungsoo, ia merasakan tangan Jungsoo yang gemetar seperti menahan sesuatu didalam dirinya. Seokjin menggenggam tangan halus itu, ia memenangkan kondisi Jungsoo.

“Sebenarnya apa yang terjadi eoh?”. Tanya Seokjin

“aku butuh Pdnim untuk menceritakan semuanya. Tolong panggil kan Pdnim Hyung”. Ucap Sonna menahan isakan nya.

“Huffttt baiklah, aku tidak tau apa yang terjadi padamu sampai seperti ini. Tolong berbagilah kesusahan mu itu dengan kami Jungsoo-ah”. Ucap Seokjin.

“Nee Hyung, aku akan menceritakan nya saat aku sudah siap nanti”. Jawab Sonna

“bailklah, segera ganti bajumu. Aku akan menelfon Pdnim dan membuatkan bubur dulu untukmu. Setelah ganti baju segera kembali istirahat eoh”. Ucap Seokjin. Sonna hanya mengangguk menuruti perkataan Seokjin.

“Mianhae Hyung”  lirih Sonna.

*****

Hidden Secret - (Kim Seokjin) -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang