Part 5. || TAMPARAN

217 56 8
                                    

Bertemu atas ketidak sengajaan atau memang takdir tuhan

I'm going under and this time I fear there's no one to save me

Aku akan jatuh dan kali ini aku khawatir tidak ada yang akan mau menyelamatkanku

This all or nothing really got a way of driving me crazy

Ini semua sama sekali benar-benar membuat ku gila

I need somebody to heal

Saya butuh seseorang untuk menyembuhkanku

Somebody to know

Seseorang untuk bisa dikenal

I'm going under and this time I fear there's no one to save me

Aku akan jatuh dan kali ini aku khawatir tidak ada yang akan mau menyelamatkanku

This all or nothing really got a way of driving me crazy

Ini semua sama sekali benar-benar membuat ku gila

I need somebody to heal

Saya butuh seseorang untuk menyembuhkanku

Somebody to know

Seseorang untuk bisa dikenal

Somebody to have

Seseorang untuk bisa dimiliki

Somebody to hold

Seseorang yang bisa kupeluk

It's easy to say, but it's never the same

itu mudah untuk dikatakan, tapi tidak pernah sama

I guess I kinda liked the way you numbed all the pain

Kupikir aku menyukai caramu menghilangkan rasa sakit ituSeseorang untuk bisa dimiliki

Somebody to hold

Seseorang yang bisa kupeluk

It's easy to say, but it's never the same

itu mudah untuk dikatakan, tapi tidak pernah sama

I guess I kinda liked the way you numbed all the pain

Kupikir aku menyukai caramu menghilangkan rasa sakit itu

Megitulah alunan musik yang didengar oleh dea,

Brakkk!!!

Tiba-tiba Andre menggebrak meja dengan kencang, membuat seisi kelas yang semula gaduh kini menjadi hening.

"BERISIK LO SEMUA!" bentak Bara

Semua orang meneguk ludahnya kasar tanpa berani menatatap mata elang andre, tetapi sahabtnya tak perduli mereka semua melanjutkan acara tidurnya yang terganggu tanpa menyadari ada seorang gadis yang tengah duduk disamping Andre.

Pandangan Andre menajam saat mendapati seorang gadis duduk dengan santai dengan mata terpejam rambut yang menutupi wajahnya bersender di kursi dengan memakai henset di telinganya serta kaki di naikan ke atas meja, tidak sopan sekali batinnya.

"Lo siapa?" Tanya Andre dingin

Dea yang merasa di perhatikan dari sampingpun membuka matanya dan menengok kesamping, dua pasang mata mereka membulat sempurna.

"LO?" ujar mereka serempak dengan tangan yang saling menunjuk

"Ngapain lo disini?" Tanya bara ketus

Bukannya menjawab tetapi Dea malah senyum-senyum,

"Oh ternyata nama lo Andre" gumam Dea mangut-mangut sendiri

"Gimana kalau gue panggil lo Mas Andre? Tanya dea antusias

"Gak pergi sana!" Jawabnya ketus

"Nggak mas andre" dengat nada jahil yang dibuat-buat

"gue bilang pergi ya pergi"

Sahabat andre yang terusikpun mulai membuka matanya lalu melihat ke belakang sedang berdebat dengan siapa si bos besarnya itu.

"MINGGIR LO JANGAN PERNAH MAIN-MAIN SAMA GUE KALAU LO MASIH MAU HIDUP AMAN!" bentaknya dengan nada tinggi tatapan menusuk

Tapi bukannya takut Dea malah senyum-senyum tidak jelas.

"siapa yang main-main?" Tanya dea dengan polos

"Aduh cantik mending lo pergi sekarang deh, ini orang kalau ngamuk seremnya ngelebihin macan" bujuk Arif

"Serem dari mananya? Orang imut gitu" celetuk dea asal

"I-imut?" jawab Rigo menahan tawa dan teman-teman seisi kelasnya pun yang mendengar sebisa mungkin mereka menyembunyikan tawanya.

"SIALAN LO GAK USAH BILANG GUE IMUT!" bentak Andre murka.

Sahabatnya memilih mengintrupsi agar yang lainpun keluar. Mereka tidak mau mengambil resiko orang lain terkena amukan sang macan.

"Iiih Mas Andre ko bentak-bentak sih, Dea khawatir tenggorokan mas Andre sakit!" ujar Dea mengingatkan

Lana, Rangga, Dion yang baru datang karena telat habis dihukum guru BK mereka juga anggota GESPEROS langsung masuk kedalam kelas mereka bingung mengapa semua anak berada diluar kelas, tanpa babibu mereka masuk langsung disuguhkan drama dan langsung duduk menonton

"Pffttt..... Mas Bara?" teriak lana dan rangga bersama, (sungguh kompak sekali ya bund wkwk) sebisa mungkin mereka menahan tawanya. Mendengar teriakan sahabat laknatnya Andre menoleh dan menatap mereka semua dengan tatapan tajam, sedangkan yang di tatap hanya nyengir tanpa dosa.

"Mas bara jangan gitu natapnya entar temen-temen mas bara pada ketawa kan mas bara kalau marah-marah imut kaya badut" ujar Dea asal

"HAHAHA....!" Tawa mereka semua pecah bersamaan

"LOO!!!" geram Andre mengangkat tangannya hendak menampar Dea, ia tau apa yang harus ia lakukan tapi ia akan berpura-pura lemah. Tiba-tiba tangan Andre di cekal oleh Dion

"nama lo siapa?" Tanya Dion

"Nama gue Dea Putri Darmawan, panggil aja Dea" kata dea tersenyum manis

Deg,

"Nama itu....? Bukannya darmawan nama yang sedang keluarga mereka bicarakan semalam" batin Andre

Sebenarnya Andre tak berniat menampar ia hanya mengetes seberapa sigapnya wanita itu karena ia yakin ia bukan wanita biasa pada umumnya, karena sebejat-bejatnya Andre tak pernah kasar pada perempuan. Ia berfikir ia memiliki seorang mama yang sangat amat menyayanginya.

***

Blora, 01 Agustus 2021

#See you next part :)

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang