📌(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DIPRIVAT)
WARNING ❗🔞
⚠️Banyak mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam membaca.
Lima peluru sekaligus meluncur ke kaca mobil Dea, namun kembali terpantul kebelakang, Andre dan teman-tem...
Ketika kita sudah siap memulai, kita harus siap menanggung resiko, apapun yang di genggam saat ini jika tidak sejalan lepaskan meskipun termasuk hubungan darah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kamar bernuansa gelap, terdapat seorang pemuda yang sedari tadi melamun memikirkan kode rahasia yang sampai saat ini masih belum terpecahkan.
Tok... tok... tok.
Andre pun beranjak dari kasurnya untuk membuka pintu kamarnya yang berkali-kali di ketuk meskipun tak di sahutinya.
"KAK ANDRE BANGUN!! ANTERIN SYIFA KE MALL!" teriak seorang gadis dari luar pintu.
Andre menghela nafas jengah mendengar teriakan gadis benalu yang tengah hadir di dalam keluarganya.
"APA?! LO PIKIR INI RUMAH LO HAH?! PAGI-PAGI UDAH BERISIK! GANGGU TAU GAK! LO ITU CUMAN NUMPANG DISINI!." Bentak Andre sangat emosi.
"Aku cuma mau ngajakin kakak jalan-jalan aku bosen dirumah terus." Jawab Syifa sambil mata berkaca-kaca bibir bergetar menahan tangis karena sudah di bentak Andre dengan keras.
"Gak sudi gue jalan sama anak pungut!" jawab Andre dingin.
"Kak tap-pi aku adik kakak." Jawab Syifa menangis.
"Lo tuh bukan adik gue! Adik gue Nela dan dia udah tenang. Jadi lo jalang gak usah ganggu hidup gue sama keluarga gu--." bentak Andre dengan sorot mata tajam.
PLAKKK...
Belum sempat Andre menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba pipinya terasa kebas karena tamparan dari Rani.
"Andre jaga ucapan kamu! Mama sama papa gak pernah ajari kamu kasar sama perempuan!." Ucap Rani emosi.
Andre memegangi pipinya, memang tidak sakit tetapi jauh lebih sakit mamahnya yang membela orang asing di bandingkan anaknya sendiri. Mamah yang sangat ia sayangi begitu dia jaga bahkan saat ini semuanya sudah berubah sejak kedatangan orang asing.
"Mah aku udah berapa kali bilang kalau gak bakalan ada yang bisa gantiin Nela sebagai adik aku?" jawab Andre menahan amarahnya.
"Maafin aku kak, kalau selama ini aku nyusahin kakak hiks... hiks..." kata Syifa terisak.
"Minta maaf kamu sekarang!" bentak Rani.
"Gak sudi Andre minta maaf sama jalang yang jelas-jelas udah ngerusak keluarga ki---"
PLAKK...
PLAKK...
PLAKK...
Lagi-lagi pipinya ditampar oleh Rani tiga kali. Andre hanya terkekeh menatap sinis keduanya.
"Berani sekali anda menampar saya demi membela anak jalang ini" Desis Andre tajam menatap Rani tengan sorot mata penuh kebencian.