📌(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DIPRIVAT)
WARNING ❗🔞
⚠️Banyak mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam membaca.
Lima peluru sekaligus meluncur ke kaca mobil Dea, namun kembali terpantul kebelakang, Andre dan teman-tem...
Aku mencoba kuat, namun saat ini aku rasa tujuanku telah usai dan aku menyerah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perihal yang kemaren Dea dan Andre sudah menjelaskan dan menceritakan semuanya kepada sahabat-sahabatnya yang lain. Menjelaskan semuanya tanpa ada satupun yang mereka tutupi.
Mereka tak menyangka sudah banyak hal yang tidak mereka ketahui, mereka ingin marah namun setelah mereka pikir mungkin tak ada banyak waktu untuk memberitahu sahabatnya.
Mereka semua telah mengetahui fakta yang sebenarnya perihal nama Dea yang asli dan siapa orang tua kandung Dea. Kabar itu dengan cepat menyebar seantero sekolah.
Pasti kalian bingung kan siapa sih yang nyebarin tentang Dea?
Tentunya siswa siswi itu mengetahui kabar itu melalui sebuah artikel yang sudah di ketik seseorang lalu di sebarkan di intagram Lambe Turah Tubas. Belum ada yang mengetahui siapa admin Lambe Turah Tubas.
Menurut rumornya admin Lambe Turah Tubas itu seorang cowok. Gila gak sih menurut kalian jika memang benar admin lambe turah Tubas itu cowok?
Jika mereka mengetaui siapa adminnya mungkin sudah akan di bantai oleh siswa siswi yang sudah menjadi bahan gosipannya.
Lambe Turah Tubas, Tubas adalah singkatan dari Tunas Bangsa. Entah mengapa adminnya memberi nama seperti itu. Semua pengikutnya rata-rata cewek yang suka gosip. Karena memang lambe turah tubas sering memosting info yang berkaitan siswa maupun siswi SMA Tunas Bangsa terubdate.
Hari ini Dea tengah bermain basket di tengah lapangan seorang diri. Dea fokus pada bolanya dan melemparnya ke ring basket dengan begitu lihai.
"Gimana kalau kita tanding berdua?" Ujar cowok yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"Hadiahnya apa?" Tanya Dea santai dan memantulkan bola basket menuju orang yang telah menantangnya.
"yang menang mendapatkan tiga permintaan yang wajib di kabulkan." Jawab lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Andre.
"Ok Deal!" Jawab Dea santai lalu mengarahkan tangannya kepada lelaki itu. Yang sontak langsung di jabat olehnya.
"Rangga sini!" teriak Dea saat melihat Rangga berjalan di kolidor.
Rangga yang mendengar itu langsung mengangguk dan berjalan menuju lapangan basket.
"Apa De?" Tanya Rangga
"Lo jadi wasit kita ya?" ujar Dea memohon.
"Wasit apa dah?" Tanya Rangga bingung
"basket oon!" jawab Dea ketus
"Ok!" jawab Rangga santai.
Lalu permainan di mulai. Saat ini bola sedang berada di tangan Andre. Dengan cepat dan lihai Andre menggiring bola mendekati ring basket.
Dea memang sengaja membiarkannya, namun saat Andre ingin memasukkannya, dengan cepat Dea mengambil dan langsung menggiringnya menuju ring basket satunya.
Andre kaget begitu cepat pergerakan yang Dea lakukan sampai-sampai dia bisa kecolongan bolanya.
"Shitt!" umpat Andre pelan, Dengan segera Andre mengejar thatha.
namun ada yang sedikit aneh. Mengapa thatha berlari melambat? Mengapa thatha malah terlihat sepoyongan?
Di lain sisi thatha tiba-tiba pandangannya menjadi kabur. Dadanya mulai sesak, perlahan tapi pasti darah itu mulai mengalir dari hidungnya. Dea berhenti memantulkan bola dan terbatuk-batuk sampai mengeluarkan darah.
"Sshhh..." ringis Dea memegangi kepalanya. Lalu berjalan menuju toilet. Dia hendak berlari namun kakinya kini juga merasa lemas.
"Deatha!" Andre terkejut ketika melihat banyak darah yang mengalir di wajah gadis itu.
Dengan segera Andre berlari mengejar Dea yang tak jauh darinya lalu mendekapnya.
"Lo kenapa?" Tanya andre dengan wajah panic.
"Uhukk... uhuk." Batuk Dea yang semakin banyak darah keluar.
"Kita kerumah sakit sekarang!" ujar Andre lalu menggendongnya ala bridal Style.
"Gak usa-" belum selesai Dea berucap namun sudah terlebih dulu pingsan.
Sahabat-sabahatnya sontak langsung menghampiri mereka berdua. Yang sudah di kerumuni oleh siswa siswi yang melihat keadaan gadis itu. Mereka berfikir gadis yang selama ini terlihat baik-baik saja namun saat ini terkapar tak berdaya.
Andre menangis melihat keadaan gadisnya, Dea pingsan dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Mata sembab, hidung dan mulut yang mengalir mengeluarkan darah segar.
"Cepat ambil mobil!" Bentak Andre pada sahabatnya.
"Arif lo anterin gue ke rumah sakit sekarang!" bentak Andre
" eh iya-iya." Jawab Arif gugup dia begitu panic sekarang.
"Yang lain urus izin gue sama Dea. Dan urus mereka semua yang ngrekam kejadian tadi. Jangan sampai ada yang nyebarin video itu. Atau kalau ada gue habisin semuanya!" ujar Andre lantang degan kalihat terakhirnya.
"tenang kita bakal urus semuanya." Jawab Lana mencoba menenangkan Andre yang sedang kalang kabut.
Sepergian Andre mereka semua langsung berpencar melaksanakan tugas pentingnya.
"NGUMPUL SEMUA DI LAPANGAN SEKARANG!" bentak Dion dengan suara lantang.
Sontak siswa siswi itu langsung berkumpul.
"Buat kalian yang ngrekam Deatha tadi hapus sekarang!"
"Kalau ada yang nyebarin video Dea tadi lo semua bakal gue habisin! Dan bukan cuman gue. Tapi semua temen-temen gue bakalan habisin kalian." Ujar Dion memperingati mereka semua.
Sontak siswa siswi itu langsung beradu pandang dan mengecek ponselnya masing-masing langsung dengan segera menghapus permanen. Jika tidak nyawa mereka sedang bahaya, Karena memang ancaman dari anggota GESPEROS tak pernah ada yang main-main.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.