Part 15. || TEKA-TEKI

141 32 8
                                    

I'm always stay for you

Sore ini Dea sudah bersiap-siap dengan pakaian casualnya. Menyambar kunci mobil di atas nakas dan bergegas menuju garasi. Darri depan rumah Dea seseorang laki-laki mengamati aksinya entah kenapa Andre penasaran dan berniat mengikuti Dea secara diam-diam.

Mobil yang di naiki Dea melaju melewatinya, saat mobil itu mulai menjauh Andre menjalankan motornya mengikuti Dea dengan jarak jauh.

"Ck untung gak kehilangan jejak." Decak Andre saat tadi hampir kehilangan jejak Dea karena terhalang mobil.

Beberapa menit kemudian Dea berhenti tepat di depan rumah sakit terbesar di Jakarta. Andre dahinya mengernyit bingung

"Siapa yang sakit?" Batinnya

Bodoh itulah umpatan yang pantas untuk Andre saat ini. Dia hanya menunggunya di parkiran tanpa berniat mengikutinya kedalam. Kalau seperti ini sama saja dia tidak akan mengetahui tujuan Dea untuk apa.

"Lama banget sih" gumam Bara.

Sekitar waktu satu jam menunggu Dea keluar dari rumah sakit itu. Entah apa yang dia lakukan Andre tak mengetahuinya. Dia melihat Dea keluar dengan membawa secarik kertas. Dea melajukan mobilnya dan berhenti di apotik.

"Apotek" gumam Andre mengikutinya sampai di apotek yang cukup besar.

Andre mengamati setiap pergerakan Dea, dari jarak yang cukup jauh dia mlihat Dea sedang menyerahkan secarik kertas kepada Apoteker disana.

"Siapa yang sakit?"

"Obata pa yang sedang dia beli?"

"Apa itu untuk Dea sendiri?"

Pertanyaan itu yang sekarang memenuhi otak Andre. Sesaat kemudian Andre melihat Dea sudah selesai membayar obat dan membawa obat-obatan yang cukup banyak.

Andre tak mengikuti Dea lagi, kali ini Andre memilih menuju ke apotek tersebut, Sungguh Andre penasaran.

"Mbak!" panggil Andre

"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya ramah

"Kalau saya boleh tau. Mbak masih ingat dengan gadis yang tadi kesini?" Tanya Andre

"Yang mana ya mas? Soalnya banyak cewek yang kesini barusan " ujar apoteker itu

Dengan segera Dea menunjukan foto Dea karena memang sengaja dia mengambil fotonya secara diam-diam

"Oh ini mas? Tadi barusan keluar daari sini emangnya kenapa ya mas?"

"Kalau boleh tau, tadi dia beli obat apa disini ya?" Tanya Andre sedikit ramah

Itu semua bukan sifat Andre yang bisa ramah ke orang lain yang notabenya sama sekali belum dikenalinya. Tapi dia melakukannya demi Dea gadis yang sudah lama mengisi hatinya.

"Mohon maaf mas, kami menjaga privasi pelanggan mas" Ujar apoteker itu

Andre kesal sendiri sudah diramahi, tetapi tidak membuahkan hasil, dia menyesal sudah bersikap ramah pada apoteker itu.

"Tapi dia adik saya mbak" ujarnya memberikan alasan agar petugas apoteker itu percaya

Petugas itu memicingkan matanya curiga pasalnya paras cowok yang ada dihadapannya tampan, sedangkan tadi cewek yang barusan sangatlah cantik. Mungkin memang adiknya pikirnya

"Maaf mmas kami tidak bisa member tahu semuanya, hanya sedikit informasi yang bisa saya berikan" ujar petugas itu tak enak hati

"Iya tinggal ngomong aja susah" geram Andre karenaa menurutnya petugas ini terlalu banyak basa-basi

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang