Mencari kebahagiaan yang hilang
Hari ini Dea dan yang lainnya berkumpul di kantin untuk makan siang bersama.
"Kalian semua harus saling menjaga, hati-hati saat gue pergi nanti dan berpikirlah jangka panjang dalam bertindak. Apapun yang terjadi jangan pernah mendekati bahaya." Peringat Dea.
Lagi lagi Andre mendapatkan peringan itu dari Dea .
"Lo mau kemana De?" Tanya Andre yang merasa aneh atas ucapan gadis itu.
"Mencari kebahagiaan yang hilang." Jawab Dea
***
Gadis itu benar-benar akan pergi ke sebuah kota yang sangat jauh dan terpencil tanpa member tau siapapun.
Sekarang dia telah bersiap-siap dengan memasukkan beberapa potong baju, ponsel, labtop, dan sebuah flashdisk yang menjadi tujuan kepergiaannya.
Kemudian dia segera memasuki mobilnya dan menjalankan ke tempat yang sangat jauh. Mungkin butuh waktu dua hari untuk sampai di tujuannya.
***
Andre saat ini tengah berada di cafe untuk mengecek semua pekerjaannya. Memang Andre tengah menyandang sebagai Ceo muda di sebuah perusahaannya sendiri yaitu Angkasa Crop.
Dia mendirikan perusahaannya sendiri dari jerih payahnya bukan dari orang tuanya.
Angkasa Crop Andre memilih menggunakan nama itu karena Angkasa berarti langit tinggi dan dia ingin perusahaannya melonjak tinggi dan selalu menjadi yang utama serta memiliki banyak anak perusahaan yang berada di bawah pimpinannya.
Tak banyak orang yang mengetahui siapa pemimpin perusahaan Angkasa Crop. Karena memang di tutup rapat-rapat oleh Andre karena dia tidak ingin orang lain memandangnya ataas status sosial.
Selama ini Andre sudah mempercayakan perusahaannya kepada seseorang untuk sementara waktu memimpin dan memantau semua perusahaannya sampai dia lulus SMA. Dan baiknya tak ada sedikitpun kesalahan yang dia lakukan.
Karena Angkasa Crop memang menjadi perusahaan nomor tiga terbesar di Asia. Untuk perusahaan terbesar pertama di Asia adalah perusahaan company Crop milik ayahnya, dan untuk perusahaan terbesar ke dua adalah perusahaan Sentra Crop milik alm. orang tua Dea.
Saat ini Andre telah membaca laporan melalui labtopnya tiba-tiba.
Byur...
Niatnya ingin marah namun dia urungkan karena melihat yang menumpahkan adalah pembeli sama seperti dirinya. Dan orang itu lebih tua darinya dia sangat menghargai wanita yang lebih tua seperti ibunya sendiri.
"Gimana sih duduk di tengah-tengah kan jadi tumpah minuman saya!" sentak seorang wanita paruh baya.
Andre menaikan sebelah alisnya "Nanti saya ganti!" kata Andre datar.
"Dasar anak jaman sekarang gak punya etika. Bukannya mengganti namun malah meremehkan mengganti bla...bla...bla."
"Ribet." Desis andre pelan
"Sepatu mahal saya jadi basah kan, pokoknya kamu harus ganti." Kata wanita itu dengan nada angkuh.
"Kalau begitu anda juga harus ganti baju mahal saya yang basah." Kata Andre menirukan perkataan orang tadi.
"Enak aja ya saya gak salah, kamu yang salah duduknya kurang minggir." Jawabny mengelak
"Saya sebenar ini apa anda tidak melihat saya? Coba anda lihat jalan disamping masih longgar atau memang anda rabun?!" ujar Andre semakin dingin membuat amarah wanita itu semakin berkobar.
"HEH DIAM KAMU ITU CUMAN MISKIN, DAN SAYA ORANG KAYA BISA SAJA SAYA MENUNTUT KAMU SUPAYA KAMUDIPENJARA!" bentak wanita itu menarik perhatian pengunjung cafe. Saat ini mereka menjadi pusat perhatian semua pasang mata.
"siapa bilang dia oorang miskin? Dia apemilik café ini!" kata seorang gadis yang baru saja datang.
"Andre dan wanita itu menoleh, Andre menatapnya terkejut bagaimana bisa Dea mengetahui bahwa ini café miliknya. Bahkan karyawannya saja tidak ada yang mengetahui seain manager café ini.
"Siapa kamu hah jangan ikut campur apalagi omong kosong!" bentak Wanita itu menatap nyalang Dea.
"Saya pacarnya." Jawab Dea enteng namun Andre yang mendengarnya terkejut.
"Cuma pacar aja bangga di putusin nanti nangis! Lagian kalian orang miskin gak usah sok-sokan ngelawan saya!" ujarnya sombong.
"bilang berapa yang harus saya ganti?" Tanya Andre tenang
"Jangan macam-macam kamu! Saya ini istri Aldrich Ainsley Alston! Kamu tau kan pengusaha sukses itu?" katanya sombong.
Dea sempat mematung mendengar nama itu. Membuat wanita itu tersenyum kemenangan dan menaikan dagunya angkuh.
"Siapa nama anda?" Tanya Dea berubah tajam
"Senya Nazhalen Alston." Jawabnya sinis.
Dea terkekeh lalu tersenyum miring.
"Setau saya istrinya bernama Xandra Nazhalen Alston, apakah anda mencoba menipu saya nyonya?" ujar Dea lantang yang mampu di dengar oleh semua orang.
Senya tertegun karena ketahuan berbohong, dia segera lari keluar sambil menahan malu.
Andre menarik Dea keluar keparkiran.
"Lo kok bisa disini? Kok lo tau kalau ini café milik gue?" Tanya Andre beruntun
"Ini tempat umum kali." Jawab Dea acuh
"Kok lo tau ini cafe milik gue?" tanyanya lagi
"Jawab asal!" elak Dea
Andre mengangguk dan melihat penampilan Dea saat ini yang rapi dengan ransel besar di punggungnya.
"Lo mau kemana?" tanyanya heran
Namun bukannya menjawab pertanyaan itu
"Gue tau lo udah nemuin kertas yang gue tulis di kamar lo. Pecahkan kodenya datangi tempat. Lo akan nemuin jawabannya disana." Kata Dea
"Gue pergi see you next time Andre..I love you..." ujar Dea berlari dan menghentikan taxi.
Andre mengira pasti Dea akan pergi ke Bandung untuk menemui Agam.
Lelaki itu tidak tau jika Dea akan pergi ke suatu tempat dalam kurun waktu yang lumayan lama. Dan perjuangan Andre dimuai dari sekarang untuk menemukan Dea.
Berapa lama Andre mampu memecahkan kode itu, selama itu juga Dea pergi jauh darinya.\
Sekarang Andre tak pernah mendapatkan kabar dari Rani mamahnya. Yang menjadi pikirannya adalah dimana papahnya? Mengapa tiga bulan ini tidak pulang, bahkan tak member kabar sedikitpun.
Beberapa kali Andre mencoba menghubungi papahnya namun tak ada sedikitpun balasan. Bahkan nomor ponselnya sudah tidak aktif.
KAMU SEDANG MEMBACA
GESPEROS (END)
Roman pour Adolescents📌(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DIPRIVAT) WARNING ❗🔞 ⚠️Banyak mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam membaca. Lima peluru sekaligus meluncur ke kaca mobil Dea, namun kembali terpantul kebelakang, Andre dan teman-tem...