Part 10. || CALON MANTU

215 45 2
                                    

Senyuman memang tidak mengurangi rasa sakitmu tapi percayalah bahwa senyuman dapat memanipulasi rasa

Akibat ketidak sabaran Orang yang berpakaian serba hitam itu yang tak lain adalah seorang anggota GANGSTER dia langsung menonjok tepat di hidung Alex, sehingga mengeluarkan darah.

"Pergi!" Ujar GANGSTER tegas kepada Andre, Arif, Rigo, Rangga, Dion, Lana yang masih terbengong menatap seolah-olah tak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat.

"Hah???" ucap mereka semua terkejut Kecuali Dea, sedangkan Dea saat ini melihat ekspresi sahabat barunya rasanya ingin tertawa, menurutnya ekspresi mereka sangat lucu. Tapi niat Dea dia urungkan karena jika dia tertawa bisa-bisa membuat mereka semua curiga.

"Pergi dari sini! Biar kita yang bantu urus pengecut ini" dan menatap Alex tajam

"Tapi..." belum sempat Andre meneruskan perkataannya sudah dipotong

"BURUAN!" ujarnya membentak dan sambil terus melawan anggota Black Ciber

Mereka semua mengangguk lalu mereka mengedarkan arah pandang ke seluruh penjuru namun tidak mendapati Princes mereka,

"Dia sudah di dalam mobil!" sahut anggota GANGSTER yang seolah tahu pikiran Andre dan yang lainnya

"Thanks!" ujar Andre tulus dan diangguki semua sahabatnya

"Awas lo!" ujar Alex dengan lirih karena memang anggota Black Ciber kalah, mereka semua kuwalahan menghadapi serangan demi serangan yang di layangkan orang-orang yang tidak di ketahui identitasnya itu. Tentu saja menurutnya itu bukan tandingannya sama sekali, banyak dari mereka yang sudah tumbang bahkan tak sadarkan diri.

Bugh!

Bugh!

Krak!

Krak!

Andre yang memasuki mobil di ikuti sahabat-sahabatnya, dan lihatlah sekarang apa yang mereka lihat seorang gadis yang tersenyum manis ke arah mereka semua.

"De" panggil Andre yang tengah menatapnya intens ke arah Dea

"Iya mas Andre, kalian udah selesai?" jawab Dea yang terlewat santai

"Lo tadi..." ujar lana terpotong

"Gue kenapa?" ujar Dea

"Lo gak luka?" Tanya Andre dengan sedikit khawatir pasalnya Dea tadi ikut melawan anak Black Ciber, tapi apa yang mereka lihat saat ini Dea tubuhnya masih bersih tanpa ada luka lebam sedikitpum.

"Lo siapa sebenarnya?" tanya Rigo

"Gue Dea kalau kalian amnesia" jawab Dea terkikik

"Tatto itu?" Tanya Andre dengan dingin, Dea sempat menegang dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa dan serileks mungkin guna tidak membuat mereka semua curiga. Tapi semua itu tidak lupus dari pengamatan Andre sehingga membuatnya semakin curiga

"Lebih baik kita jalan sekarang sebelum mereka semua ngejar kita lagi bisa barabe nanti." Jawab Dea yang di angguki sahabat-sahabat Andre yang lain untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

Dea menancapkan gasnya menjauhi perbatasan hutan, sendangkan Andre? Tentu dia masih curiga. Tak mudah meyakinkan seorang Andre Mahendra.

Sedangkan sahabat yang lain mereka tak mau menanyakan privasi sahabat barunya. Jika memang sudah waktunya princesnya akan cerita an mengungkapnya sendiri tanpa kita minta. Itu piker mereka.

Membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai di depan rumah Andre yang terkesan mewah, mereka semua keluar dari moobil dan laangsung disambut ramah oleh tante Rani.

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang