📌(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! KARENA SEBAGIAN PART DIPRIVAT)
WARNING ❗🔞
⚠️Banyak mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam membaca.
Lima peluru sekaligus meluncur ke kaca mobil Dea, namun kembali terpantul kebelakang, Andre dan teman-tem...
Terimakasih buat semua yang kalian lakukan untuk membuatku kembali bangkit. Dengan hal sederhana jika kita menikmatinya semua akan terasa sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading ☺
Tiba-tiba Dea merasa pusing dan tubuhnya melemah.
"DEA!" teriak Andre
"Dea! Teriak yang lainnya bersamaan karena mendapati Dea yang sedang jatuh pingsan dengan hidung berdarah
Andre otomatis panik Dea sedang jatuh pinsan di pelukannya. Dengan segera dia menggendong ala bridal style menuju ke kamarnya sedangkan Arif dan Lana menuju dapur memanggil pembantu untu memberikan air minum serta minyak kayu putih. Sedangkan Dion, Rangga,Rigo mengikuti Andre untuk melihat kondisi Dea saat ini.
Pasalnya mereka semua panik,terutama Andre dia tidak tahu harus berbuat apa. Melihat gadisnya terbaring lemah di atas kasur, dia langsung menghubungi dokter kepercayaan keluarganya untuk segera datang ke kediaman Dea. Andre menatap wajah pucat Dea dengan kedua tangan yang masih setia menggenggam sebelah tangan milik Dea.
Tapi tak lama kemudian Dea sadar.
"Egghhh...." Leguhan Dea
"Udah sadar hm..." Tanya Andre
Tangan Dea menunjuk kearah meja nakas.
"Butuh apa?" Tanya Andre lembut
"Ta-as." Jawab Dea terbata
"dengan segera Andre mengambil tas milik Dea yang berada di atas meja nakas dan di langsung di berikan ke gadisnya, Dea mencari obat yang ada dalam tas itu dan langsung meminumnya tanpa sepengetahuan Andre. Dia tidak mau Andre curiga padanya.
Setelah beberapa menit akhirnya rasa pusing serta rasa sakitnya memudar.
"Bentar lagi dokternya datang" ujar Andre tiba-tiba
"Eh..." reflek Dea tersentak
"Gak usah panggil dokter gue udah gak papa" lanjut Dea
"Ta-tapi"
"Kalau lo gak mau nurutin gue mending lo pulang sana!" usir Dea
"Iya biar nanti gue hubungin dokternya." Ujar Andre pasrah
Tiba-tiba ponsel Dea berdering menandakan ada panggilan masuk disana,
"Hallo kak!"
"Dea sayang kamu yang tabah ya, ternyata dokter salah hasil otopsi yang di lakukan dokter ternyata bukan keluarga Darmawan bukan papa sama" ujar orang di seberang telepon
"Hiks...hiks. Terus gimana kak?" Tanya Dea parau yang kembali terisak
"Rencana kaka sama Agam mau bikin makam buat mereka meskipun mereka belum di temukan. Setidaknya kita bisa mendoakan mereka" jawab Sean