Part 6. || TONJOKAN

216 52 2
                                        

Menarik Perhatian

Sebenarnya Andre tak berniat menampar ia hanya mengetes seberapa sigapnya wanita itu karena ia yakin ia bukan wanita biasa pada umumnya, karena sebejat-bejatnya Andre tak pernah kasar pada perempuan. Ia berfikir ia memiliki seorang mama yang sangat amat menyayanginya.

Andre sedari tadi hanya menatap Dea dengan intens. Setelah perdebatan tadi, Andre hanya diam dan Dea yang kembali memakai headsetnya lalu duduk serta mengeluarkan permen kaet dari sakunya lalu ia buka setelah itu mengunyah permen karet.

"Kenapa Mas?" Tanya Dea mengernyit

Andre mendengus kala mendengar gadisnya memanggilnya dengan sebutan mas. Eh apa tadi gadisnya?

"L-lo nggak inget sama gue?" ujar Andre dengan mata yang sedang menatas Dea dengan intens

"Inget Mas Andre badut yang dijalan kemaren kan?"

"Kita pernah kenal" ucap Andre terpotong bel istirahat berbunyi

Kringgg!

Dea yang mendengar itu langsung bergegas pergi

"Mas Andre gue duluan ya. Ada tugas Negara, bye!" ujarnya sambil melambaikan tangan kearah Andre yang berdiri mematung di tempat.

Sedangkan teman-temannya sedari tadi hanya diam di tempat menonton interaksi mereka berdua tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka seakan tidak ma ketinggalan moment langka ini.

Andre menatap punggung Dea yang mulai menjauh darinya, gadisnya kini sudah ada di depan matanya. Mulai saat ini dia berjanji akan menjaga gadisnya semampu sampai nafasnya berakhir, ia tidak mau kehilangan untuk yang ke dua kalinya batinnya.

"Mas Andre?"

Andre tersenyum tipis sangat tipis saat ia mendapatkan panggilan baru dari gadis kecilnya. Senyum tipi situ disadari oleh sepasang mata yang sejak tadi mengamati pergerakan mereka berdua. Lamunannya buyar ketika salah satu sahabatnya menepuk bahunya.

"Ndre kantin kuy!" ajak Lana

"kuylah laper banget gue dah" balas Arif sambil mengelus perutnya

Mereka berjalan dengan santainya kekantin

Sementara dikantin banyak siswa siswi yang sudah memenuhi kantin mengantri, berebut meja disana. Semua pandangan tertuju kearah pintu masuk karena pintu masuk dipenuhi oleh GESPEROS. Tahu kan siapa GESPEROS ? geng motor yang dipimpin oleh Andre, otomatis mereka semua langsung menatap kearah mereka. Jeritan, terikan, bisikan langsung memenuhi kantin yang semua berisik karena kebisinga mereka langsung bungkam dan berganti teriakan-teriakan memuja.

"Ya ampun ganteng banget Andre"

"Damagenya parah banget si Andre"

"apa'an sih Bad Boy banget, gak suka gue"

"arif kece banget sih, jadi makin cinta"

"Rigo juga gak kalah kerennya"

"kak Lana sama kak rangga ganteng banget kembar mau satu"

"Kak dion cool banget parah"

Disamping jeritan para siswi histeris mereka berjalan dengan cool dan dengan wajah dingin kecuali arif dan lana. Mereka berdua malah berbanding terbalik dengan santainya mereka berjalan sambil tebar pesona ke cewek-cewek sana sini wajar sih mereka playboy, mantannya saja banyak sekali sampai tidak terhitung. (Author males ngitungnya xixi)

Andre mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru kantin, namun yang ia cari tidak berada disana. Dengan segera mereka menuju bangku paling pojok untuk duduk disana. Meja yang paling luas diantara meja yang lainnya. Tidak ada yang berani menduduki bangku disana. Entah sejak kapan bangku meja itu di cap sebagai tempat khusus GESPEROS.

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang