Part 31. ll PEMBEBASAN

73 10 7
                                    

Perjuangan tak semudah yang di bayangkan

Perjuangan tak semudah yang di bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAKK!

"Master!"

"dia udah berangkat!" jawab Agam yang sudah mengira jika adiknya sudah mengetahui semuanya,\

"Agam ta-tau?" Tanya Dea terbata

"Iya Agam udah tau kita harus segera menyusul mereka, Sean juga sedang di sekap bersama mommy dan daddy." Ujar Agam dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Dea memang sudah mengetahui fakta jika memang dia anak kandung keluarga Alston. Dan dia juga tau jika mommy dan daddynya sedang di sekap oleh musuh perusahaan daddynya. Mereka memang berniat menjatuhkan keluarga Alston yang sedang berada di Amerika Serikat.

Keluarga Alston adalah keluarga terkaya di Amrika. Banyak perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan keluarganya. Namun tak banyak yang di terimanya.

Karena memang daddynya memilih selektif agar tidak ada penghianatan dalam rekan kerjanya.

Untuk Andre memang dia sudah mengetahui fakta jika Dea adalah ketua secreet Agent. Awalnya memang dia sedikit kaget pasalnya Dea yang cantik lembut tetapi tak disangkanya dia ketua dar gangster.

Karena ketidak sabarannya Agam yang memberitaunya langsung untuk segera membantu menyelamatkan kedua orang tuanya.

***

Markas Gangster Amerika Serikat

"Kau datang?" Tanya Andre

"Iya mana mungkin aku biarin orang yang aku sayang mati di tangan musuh!" ujar Dea ketus.

"Tapi dimana Master?" Tanya Dea menelisik tak mendapati sosok seorang yang dicari.

"Maafkan aku tak bisa menjaganya. Master terbunuh oleh musuh saat tadi pagi war." Ujar Andre merasa bersalah

"Kemaatia harus dib alas kematian!" ujar Dea dengan senyum smirk, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.

Dea menatap tajam orang-orang yang sedang bertarung di depannya matanya sesekali mencari celah untuk masuk lebih dalam ke rumah yang terletak di pinggir sungai dan berada di kaki gunung di tengah hutan.

Dor!

Dea tanpa basa basi langsung menembak orang yang menghalangi jalannya dan Andre.

Dor!

Dor!

Andre juga sedang menghadapi musuh dia juga meluncurkan tembakan demi tembakan dia sama seperti Dea juga pandai dalam menggunakan senapannya.

Lelaki itu tersenyum tipis melihat Dea yang lihai, ternyata gadis itu bukan gadis lemah.

Dea, Andre, Agam melangkah maju ke dalam, melihat orang tuanya dan kakaknya di sekap dalam kondisi yang bahkan tak bisa di katakana baik-baik saja.

"Thatha,Agam to-long mommy..." lirihnya

"mommy" panggil Dea

"Jangan mendekat!" ujar dalang dari semua ini. Yang tak lain adalah alrick musuh bebuyutan Daddynya.

Dor!

Dor!

Dor!

Tembakan di luncurkan Agam. Menurutnya terlalu basa basi untuk mendengarkan omongan yang tidak bermutu.

"Mommy, daddy, kak Sean." Ujar Dea berlari memeluk mereka bertiga dengan air mata yang mengalir.

Dea membuka ikat tali mereka yang sudah tak sadarkan diri. Banyak luka lebam dan luka sayatan. Banyak darah mengalir dan bahkan sudah mengering.

Mereka langsung di bawa keluar dan banyak mayat yang tergeletak tak berdaya mereka semua keluar dari rumah itu dan melempar peledak. Agar jika ada musuh yang masih bersembunyi ikut tewas.

Duar!

Selang beberapa detik rumah itu meledak. Dea tersenyum tipis. Segera masuk ke dalam mobil dan menuju markasnya.

Sampai di markas anak buahnya memanggil dokter-dokter professional.

"Gimana dok keadaannya?" Tanya Agam

"kita sudah berusaha semampu kita, mungkin besok sudah akan pulih untuk saat ini mereka butuh istirahat."

"Thatha.." panggil mommy berusaha bangun

"Mommy istirahat aja. Gak usah di bahas thatha, kak Sean, sama Agam udah maafin mommy sama daddy." Ujar Dea tulus

"Makasih thatha,Agam,Sean" ujar mommy langsung memeluk mereka.

Keadaan Sean memang lebih baik dari pada keadaan mommy dan daddynya.

***

Tiga hari kemudian mereka semua kembali ke Indonesia.

Andre sudah kembali ke markas. Namun dia mendapati kabar perihal papahnya sedang berada di penjara di Kalimantan. Karena tuduhan penggelapan uang.

Namun Andre menyuruh beberapa orang untuk mengurus semua masalah disana dan lusa papahnya di nyatakan bisa keluar karena tidak bersalah.

Andre menjemput papahnya di bandara dan Andre sudah menceritakan semuanya dengan papahnya. Lalu papahnya membujuk Andre agar mau ikut pulang ke rumah bersamanya.

 Lalu papahnya membujuk Andre agar mau ikut pulang ke rumah bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang