Part 30. ll BUKU DIARY

86 12 5
                                    

Percayalah menangis dalam diam itu lebih menyakitkan!

Tring!

Ponselnya tiba-tiba berdering, ada sebuah nomor tak dikenalinya mengirimkan SMS.

Cepat cari kebahagiaanmu, sebelum kamu kehilangan lalu menyesalinya! Cepat pecahkan sebelum kamu di pecahkan!

Andre bingung, kenapa semua orang membicarakan perihal kebahagiaan yang hilang?

Pertama Dea, dan sekarang bahkan nomor tak dikenalinya.

Semuanya begitu rumit tak bisa dia pikirkan.

Andre menatap ponselnya, dan apa? Pesan tadi sudah hilang?

"K-kok hilang...?" bingung Andre

Tapi bagaimana bisa pesan setelah di baca kurun waktu 3 menit hilang?

Namun bagaimana cara menarik pesan melalui SMS?

Andre semakin bingung dengan semuanya, semua itu sungguh tak masuk dalam kategori logika.

Lalu Andre mengabaikan pesan yang sudah memperingatinya.

Disisi lain ada seorang wanita yang kondisinya sangat mengenaskan.

"Cepatlah datang sayang..." lirihnya sudah tak kuat menahan sakit.

***

Di lain tempat Dea sedang berada di rumah mewah megah namun tak berpenghuni. Rumah itu kosong sudah bertahun-tahun.

Rumah itu adalah rumah milik Aldrich Ainsley Alston Family. Dea mengelilingi setiap sudut rumah itu. Banyak foto yang terpajang disana, namun sudah kotor di tutupi debu yang tebal.

Dia memasuki sebuah kamar yang cukup luas dengan interior yang mewah, namun matanya menyipit kala melihat sebuah foto yang tergeletak ditanah.

Dia mengambil foto yang berada di figura itu dan melihatnya, seorang banyi kecil yang sangat manis. Namun dia merasa ada yang aneh.

"Kayak pernah lihat foto ini..?" batinnya bertanya-tanya

Lalu dia mengambil foto itu dan membaliknya ada sebuah tulisan tangan yang sangat cantik.

DEATHA NATALEN ALSTON

"Apa nama gue?" kaget Dea setelah membaca tulisan itu.

"Maksut semua ini apa?" Dea menatap tak percaya.

Dia mengambil foto itu dan menyimpannya untuk mengumbulkan semua bukti yang akurat.

Lalu Dea mencoba membuka laci nakas, dan menemukan sebuah buku Diary, namun buku diary itu terkunci dengan gembok kecil yang sontak Dea tidak akan bisa membacanya.

Namun Dea tak habis akal, dia mencari sesuatu yang bisa di gunakan untuk membuka gembok yang sudah berkarat itu.

Lalu Dea mengambil penjepit lidi rambutnya di gunakan untuk membuka gembok itu.

"Yes kebuka!" girang Dea

Lalu Dea membuka buku diary itu dan mulai membaca halaman pertama.

Dear Deatha Natalen Alston,

Terimakasih tuhan telah memberikanku putri kecil yang sangat cantik ini. Aku tak pernah meminta mu lebih namun kau memberikanku anugrah terbesar. Namun aku tak mampu menjaga titippanmu itu tuhan.

Maafkan mommy yang belum bisa menjaga dan merawatmu. Mommy sama daddy sangat sayang sama thatha. Mommy sama daddy bukan membuang thatha. Mommy ingin thatha hidup bahagia bersama adik kakak thatha. Tanpa harus membahayakan nyawa thatha Mommy yakin suatu saat nanti kita akan bersama-sama lagi.

Mommy nulis ini karena mommy yakin suatu hari nanti setelah thatha mendengarkan sebuah kebenaran thatha pasti mencari mommy sama daddy. Mommy terpaksa meminta sahabat mommy Sinta Darmawan sama Anton Darmawan untuk merawat Thatha, bang Agam, dan juga bang Sean.

Pasti Thatha bingung kan?

Mommy gak akan sanggup melihat anak-anak mommy dalam bahaya. Maka dari itu mommy menutup semua akses dan memblokir semua akun yang menunjukkan identitas kalian bertiga demi keselamatan kalian bertiga.

Mommy daddy sayang thatha,bang Sean, bang Agam :*

Dea membaca dari awal sampai akhir tak ada yang terlewat sedikitpun. Dea menatap nanar buku diary itu dengan air mata yang terus mengalir tanpa mengeluarkan isak tangisan.

Percayalah menangis dalam diam itu lebih menyakitkan!

Dea mebuka halaman selanjutnya namun terlihat sobekan yang di sengaja. Dea menghapus air matanya lalu keluar dari rumah mewah itu dengan membawa buku Diari dan fotonya.

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang