Part 7. || NAKAL

255 53 0
                                        

Kalian hanya menilaiku dari sisi luar tanpa mengenalku lebih jauh

Dea tak menghiraukan sasa dan para antek-anteknya yang menurutnya mereka hanya bisa menggertak dan membual tanpa bertindak.

Matanya mencari bangku kosong namun, tak menemukannya ia malah melihat semua pasang mata tertuju padanya, Dea tak merasa risih sama sekali menurutnya situasi seperti ini sudah biasa terjadi di sekolah lamanya yang ada di Bandung.

"Dea ini masih awal lo udah punya musuh aja" batinnya

Lalu matanya tertuju pada sekumpulan pemuda yang seingatnya teman sekelas Dea. Dengan begitu percaya dirinya Dea langsung mendudukkan dirinya di antara pemuda yang sedang menatapnya.

"HEY DIEM DIEM BAE!" sentak Dea seketika lamunan mereka semua buyar

"Dea sumpah lo keren banget" kata Lana dengan mata berbinar

"Gue tau gue emang keren" jawab Dea dengan menyibakkan rambutnya tepat di wajah Andre

"Ck," orang yang telah terkena kibasan rambut Dea hanya berdecak

"Eh ada Mas Andre" ujar Dea dengan Cengengesan

"jangan panggil gue mas atau lo bakalan nyesel seumur hidup lo" ujar Andre dingin

"Udah jangan gengsi gitu deh mas Andre" jawab Dea

"Udah gue bilang lo jangan panggil gue Mas, gue bukan suami gue paham!" ujar Andre memperingati

"Yaudah ayo nikah!" ajak Dea enteng

"Wah gercep juga lo de, biasanya ribuan cewek yang deketin bos cuma minta jadi pacarnya, nah lo langsung minta nikah aja" kagum Arif

"Iya kah? Wahh artimya gue istimewa" ucap Dea dengan bangganya

"Gitu aja bangga" cibir Andre

"Mas Andre kenapa sih? Sinis mulu perasaan dari tadi sama dedek" jawab Dea dengan lebay membuat mreka semua bergidik

"Sekali lagi lo panggil gue mas, gue bakalan tending lo dari sini!" ancam Andre bukan main-main. Bukan apa masalahnya setiap Dea memanggilnya dengan embel-embel mas perutnya merasa seperti di gelitiki.

"Terus gue harus panggil lo apa? Andre atau sayang" goda Dea dengan mata yang di kerdipkan salah satu

Dea tak menyadari akibat pertanyaannya membuat salah satu diantara mereka mengeram menahan amarah, sebisa mungkin dia menyembunyikan amarahnya dan mengubah raut wajahnya seperti biasa.

Tetapi disisi lain Andre merasa ada kupu-kupu terbang dari perutnya, tapi dia tidak menunjukkannya bahkan wajahnya masih sama datarnya.

Tapi sepasang mata lain mengamatiya dari kejauhan menyadari akan perubahan Andre yang sangat tipis, bahkan sahabat mereka tidak menyadarinya sama sekali

"Bwahahahaha" tawa sahabat-sahabatnya pecah seketika

"Diem!" kata Andre dengan dingin sehingga membuat mereka semua kicep.

"De lo gak takut masuk BK ini kan hari lo pertama masuk sekolah" ucap rangga

"Enggak tuh udah biasa juga" jawab Dea enteng dengan menggelengkan kepalanya pelan, gadis ini tidak ada takut-takutnya sama sekali

"Lo nggak takut dikeluarin?" Tanya lana kemudian

"Kalau dikeluarin ya pindahlah, gitu aja susah hidup itu gak usah dibikin ribet kali" kata Dea santai

"Enak banget tuh mulut asal jeplak" jawab Arif dengan menggelengkan kepalanya

Sedangkan Andre dan Rigo hanya menjadi pendengar mereka tak menanggapi sama sekali karena mungkin sifat mereka bedua memang hampir sama.

"Asal kalian tau aja, ini sekolah yang ke 44 yang gue tempati sejak masuk SMA" kata Dea kelewat santainya membuat mereka semua terkejut

"Wahhh rekor nih, yang bener aja lo De?" Tanya Arif menatap Dea tak percaya, begitupun yang lain

"Hmm, gue tuh cuma berpetualang menikmati masa putih abu-abu gue" jawab Dea yang menurut mereka semua sungguh tak masuk akal

"Berpetualang pala lo peyang, udah kaya si bolang aja" ucap Andre datar

"Ehh Mas Andre bisa ngomong juga ternyata" kata Dea yang memang sedari tadi Andre hanya diam tanpa berbicara sedikitpun

Andre mendengus tak suka, sedangkan Dea terkekeh melihatnya

"Btw kalian semua mau jadi sahabat gue nggak?" Tanya Dea

"Mau, gue mau banget jadi sahabat lo" jawab arif

"kayaknya lo asik orangnya" jawab lana

"Iya bener kayaknya lo orangnya gak jaim gak caper kaya cewek lain waktu ngelihat kita" ucap rangga

"Gimana kalau kalian?" Tanya Dea pada Rigo, Dion, Andre

"Ok kita semua sahabatan" jawab Rigo dan Dion bersamaan Kecuali Andre dia hanya berdehem

"Okee mulai sekarang lo kalau mau kemana aja jangan lupa ajakin gue" ucap Dea tak tertolak

"Siap Ibu Negara!" jawab mereka serempak kecuali Andre yang memutar bola matanya malas

Sebenernya dia mau menjalin kedekatan dengan Dea tapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengakrabkan diri dengan gadis itu. Jadilah Andre bersikap cuek masa bodoh agar Dea yang mendekat padanya.

***

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang